Sajak Esok Pagi

Menunggu Hujan Reda

Ternyata aku salah,

api tak pernah bisa diredakan oleh air

bahkan, air hujan turun sekalipun,

api mu tak pernah padam

dan aku harus mengetahui hasilnya,

menunggu hujan reda dan melihat keluar rumah ku

ternyata, segala hal yang ku perbuat belum bisa memaafkan mu

bertahun-tahun rasanya, bekas api mu masih ada

terlihat hitam dan tampak seperti masih baru saja terjadi

aku membersihkannya, bahkan mengambil kembali air hujan

segalanya tak membantu,

kau membatu

dan lagi-lagi, hujan turun lebih deras

seberapa deras pun, api itu tak juga padam