Suara music clasik mengalun indah seolah memanjakan telinga yang mendengar nya. Musik indah itu mengalun menemani seorang wanita cantik yang masih terpejam rilex di bathtubnya, ia sangat menikmati waktu beredamnya dan menghirup dalam-dalam wangi lilin aromatherapy beraroma lavender, sesekali tangannya mengusap leher jenjangnya dan bermain dengan busa-busa lembut, lalu meringis sesaat saat menyentuh luka lebam di bahunya.Jennie Kim (23thn), wanita cantik itu perlahan membuka kedua mata indahnya saat bayangan wajah seorang pria baru saja melintas di fikirannya. Kemarin malam Pria itu baru saja menyelamatkan nyawanya saat salah satu anak buah kim jong woon berusaha menembaknya, mungkin ia sudah mati kalau saja pria itu tidak segera menyelamatkan nyawanya.
Ia meruntuki dirinya sendiri saat aksinya semalam tidak berjalan dengan lancar, mungkin karena sebelumnya ia terlalu banyak minum saat merayakan pesta ulang tahun adiknya " Rose".
Wanita itu memukul-mukul pelan kepalanya sendiri dan berusaha menghilangkan bayangan wajah tampan pria itu. Ia tentu saja tidak bodoh selama kurang lebih 6 tahun ia menggeluti pekerjaannya saat ini, ia yakin bahwa pria yang menyelamatkannya adalah bukan pria biasa, melainkan salah satu anggota CIA (Central Intelligence Agency) atau FBI (Federal Bureau Of Investigation).
"jennie-a apa kau mendengarku!"
"jisoo menemukan info terbaru tentang kasus penyelundupan narkoba yang nanti malam terjadi secara besar-besaran!" teriak Rose dari balik pintu kamar mandinya, membuat jennie membuka matanya kemudian menyamar bathrobe dusty pinknya lalu memakainya.
"bagaimana?"
Tanya jennie pada wanita manis berambut hitam yang masih mengutak-atik komputernya, jisoo masih mencari beberapa info tentang kasus yang akan di kerjakan jennie dan lisa nanti malam.
"sudah 80% dan kurasa aku hampir menyelesaikannya!"
"ahh aku rasa pengawalannya tidak terlalu ketat!"
"hmmm, baguslah kalau begitu!" ucapnya dan kemudian menyadari seseorang yang sedang tidak ada diruangan ini.
"dimana lisa??!!"
"masih tertidur, tapi aku sudah membangunkannya dan dia meminta waktu setengah jam lagi!" jawab rose yang masih asik didapur menyediakan sarapan. Semalam ia dan lisa terpisah, dan lisa tentu tidak perlu merasa khawatir karena tentu saja ia tau siapa jennie, dengan kemampuan yang jennie miliki wanita itu pasti akan selamat. Seandainya lisa
tau ia hampir saja terbunuh kalau saja pria itu tak menyelamatkan nyawanya, ah lagi-lagi pria itu kembali mendominasi fikirannya."tapi kau harus waspada pada pria ini!" suara jisoo berhasil menyeretnya ke dunia nyata, dan mencoba kembali fokus pada layar komputernya.
jisoo menaruh telunjuknya pada wajah yang berada di layar komputernya, jisoo tau kalau pria yang juga salah satu pengawal pemimpin mafia itu sangat lihai dan bisa saja mengetahui penyamaran nya. Senyum melengkung dibibir merah jambu wanita yang masih memainkan rambut basahnya, betapa tidak sabarnya ia menjalankan tugas nya nanti malam. Ia tau berapa banyak uang yang akan ia dapatkan untuk pekerjaan nya malam ini.
Jennie kembali berjalan menuju kamarnya, ia melihat jas hitam milik seorang pria yang tergeletak di ranjangnya, tangannya meraih dan menghirup dalam-dalam aroma parfum milik pria itu, kemudian ia merogoh kedalam kantung jas nya dan mengambil dompet milik pria yang menyelamatkannya.
"Lee Hyukjae, Agen Rahasia Central Intteligence Agency!"
"sudah kuduga!"
Bibir tipisnya kembali melengkung menambah cantik wajahnya dan kembali memasukan kembali dompet itu ketempat semula. Suatu saat ia pasti akan mengembalikan ini pada pemiliknya. Jennie menaruh dan menyembunyikan jas milik pria itu agar adiknya rose atau yang lain tidak menemukannya. Dan ia bisa bernafas lega karena rose tidak menyadari saat tadi ia masuk kekamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Intruders [SEMIHIATUS]
FanfictionKeduanya masih sibuk menikmati ciuman yang semakin panas, sebelah tangan hyukjae kini sudah meremas gemas bokong si wanita dan tangan satunya lagi mengusap punggung terbukanya sentuhan yang membuatnya seolah melayang dan tak mau tangan itu berhenti...