Aroma lembut lavender dari lilin aromatherapy tengah memanjakan seorang wanita yang masih betah melakukan aktifitas favoritenya, jennie kim bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berendam air hangat di temani lilin aromatherapy kesukaannya, matanya terpejam sembari kedua tangan mulusnya bermain-main dengan busa-busa lembut yang ada didalam bathtube, sementara kepalanya masih bersandar nyaman dengan lagu favorite melalui earphone yang terpasang ditelinganya.Wanita itu tengah jatuh cinta dan memikirkan pria yang baru saja mengisi hatinya, matanya memang terpejam tapi tangannya terus berjalan mengusap lembut beberapa bagian tubuhnya dengan membayangkan bahwa pria itulah yang sedang menyentuhnya saat ini. Jennie mengigit bibirnya sendiri dan mendesah saat ia menyentuh bagian vitalnya dan menginginkan pria itu menyentuhnya, jennie mengeram kesal saat mengingat pria itu menolaknya kemarin, namun Bibir tipisnya tersenyum lega karena setidaknya ia sudah memiliki nomor kontak pria tersebut dan akan menghubunginnya kapanpun ia merindukan pria itu.
Jennie membuka kedua matanya, mencengkram sisi bathtub dan menggeleng kasar mencoba menghilangkan wajah sexy hyukjae yang bisa meningkatkan gairahnya, dan kembali meruntuk karena pria itu menolak halus tawarannya untuk melakukan sex in the car, ia sendiri tak tau dengan jalan fikiran hyukjae seperti apa, atau jangan-jangan pria itu tak memiliki nafsu pada wanita??
Jennie kembali menggeleng menyangkal apa yang baru saja ia fikirkan, lee hyukjae pasti pria normal hanya saja ia mungkin belum siap untuk melakukannya. Jennie kembali menyelesaikan mandinya agar ia tak bergelut dengan batinnya sendiri dan itu semua karena pria itu, pria yang terlanjur masuk kedalam hidupnya dan ia tak sabar untuk kembali bertemu dengan pria tercintanya.
*****
"kenapa?" tanya rose pada pria disampingnya saat mereka telah sampai disebuah apartement tempat tinggal rose, hyukjae terdiam tentu saja karena tadi pagi ia baru saja mengantarkan jennie ketempat ini.
"apa rose dan jennie tinggal disatu apartement yang sama?" fikir hyukjae dan mengetuk resah jari telunjuknya pada stir mobil.
"oppa kau melamun?" rose menepuk bahu hyukjae menarik atensi pria tersebut, membuat pria itu menghela panjang nafasnya dan ternsenyum hambar, ia hanya berharap jennie tak melihatnya sedang bersama rose.
"sebaiknya kita cepat masuk kedalam dan temui kakakmu!" ucap hyukjae sembari melepas beltnya membuat rose tersenyum dan merangkul manja lengan pria itu, menyandarkan mesra kepalanya pada bahu menganggur hyukjae.
"Sepertinya kau sudah tidak sabar ingin kita cepat-cepat menikah, heum?" rose mendongak menatap wajah tampan prianya, sementara hyukjae mengalihkan pandangannya hingga rose hanya bisa melihat rahang sexy hyukjae, rose kembali tersenyum memaklumi dan menyentuh rahang tegas yang menjadi kegilaanya.
"rose aku tak punya banyak waktu lagi!" hyukjae memegang tangan rose dan menurunkan tangan wanita itu dari wajahnya, membuat rose mengangguk memahami dan ikut melepas beltnya.
*****
"rose, kau membawa pria itu akhirnya?" tanya wanita manis berambut hitam yang pertama kali menyambut kedatangan mereka.
"ah, jisoo imnida!" jisoo mengulurkan tangannya memperkenalkan diri pada calon suami rose dengan senyum manisnya.
"Lee Hyukjae, imnida ,senang berkenalan dengan anda nona..!"
"panggil jisoo saja!" jisoo memotong ucapan hyukjae membuat pria itu mengangguk mengerti dan tersenyum.
"oh iya dimana kakak dan lisa?"
"eng.. Tadi kakakmu keluar sebentar keminimarket, ada keperluan yang harus ia beli, tapi itu tak lama karena dia tau kalian akan datang!" jawab wanita manis itu, dia benar-benar lugu dengan kacamata yang membingkai wajah manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Intruders [SEMIHIATUS]
Fiksi PenggemarKeduanya masih sibuk menikmati ciuman yang semakin panas, sebelah tangan hyukjae kini sudah meremas gemas bokong si wanita dan tangan satunya lagi mengusap punggung terbukanya sentuhan yang membuatnya seolah melayang dan tak mau tangan itu berhenti...