"sejak kapan kau berkencan dengan pelayan club?"
"pantas saja kau sulit sekali dihubungi, ternyata kau sedang bersenang-senang!" cibir lisa menatap tajam jenny yang masih memfokuskan padangannya pada jalan yang ia lalui.
"pria itu bukan siapa-siapa!" jawab jenny setelah sebelumnya menghela panjang nafasnya. Lisa berdecak malas ia tau benar siapa sahabatnya, ia tak pernah membuka hatinya untuk pria lain sejak 10tahun yang lalu setelah kekasihnya park hyung seok meninggalkannya tanpa alasan yang jelas.
"aku tau, dia pria tampan dan hebat diatas ranjang!"
"ayolah jenny, Jangan bilang kau tertarik dengan seorang pelayan club hanya karena wajah tampan dan penis besarnya!" ucap lisa membuat jenny memejamkan matanya mendengar ucapan frontal sahabatnya. Wanita itu menghentikan laju mobilnya dan menatap kesal lisa.
"Cukup, jaga ucapanmu lisa!" jenny mengultimatum lisa saat kesabarannya mulai habis, membuat wanita ia mendesah malas dan menatap jenny.
"kenapa? Bukankah Kau tau bicaraku memang seperti ini!"
"Lisa, tolong tidak membahas ini didepan rose dan jisoo!" jenny memijat kepalanya yang berdenyut kencang, membuat lisa memperbaiki duduknya dan menghela kasar nafasnya.
"baiklah, aku menyerah!"
"aku tak akan membuka mulut, dan berhenti membahas siapa pria itu. apa kau puas!" ucap lisa akhirnya karena ia tak mau bertengkar hanya karena seorang pria.
"terima kasih!" jawab jenny kemudian kembali melajukan mobilnya, ia tau lisa pasti punya seribu pertanyaan dari apa yang ia lihat beberapa menit yang lalu dan menuntut penjelasan siapa pria yang baru saja memberikan ciuman memabukan, tapi yang jelas ia harus bisa mengontrol emosinya agar lisa tak curiga padanya, karena ia tak mau lisa mengetahui bahwa hyukjae adalah seorang agent CIA.
.
.
.
.
."ya tuhan, apa kali ini aku tak akan bertemu dengannya lagi?!" guman rose dengan suara lemahnya, sudah 4jam lebih ia menunggu hyukjae di depan pintu apartement, beberapa orang ada yang menganggapnya aneh ada pula yang bersimpati karena wanita itu selalu datang dan duduk didepan pintu apertement hyukjae lalu pulang dengan wajah lesu saat ia tak juga bertemu dengan pemilik apartement tersebut.
Waktu sudah menujukan pukul 19:50 malam dan hyukjae baru saja tiba di seoul, matanya menyipit saat melihat seorang wanita yang terduduk didepan pintu apartementnya dengan menyembunyikan wajahnya diantara lututnya. Pria itu perlahan berjongkok dan mendekat, dari parfum yang ia kenal pria itu tentu mengenali wanita itu dan tak salah lagi kalau wanita dihadapannya saat ini adalah Rose, wanita yang pernah ia selamatkan.
"Roseane!" panggil hyukjae dan menyentuh kepala wanita yang kini mulai tersadar, mata indah rose mengerjap tak percaya bahwa akhirnya ia bisa bertemu dengan hyukjae, sudut bibirnya terangkat menciptakan senyuman kemudian dengan cepat meraih tubuh hyukjae dan memeluknya.
"oppa,aku sangat merindukanmu!"
.
.
.
.
.Rose masih duduk disofa dengan tangan yang memegang coklat panas yang baru saja hyukjae buatkan, wanita itu menatap dalam pria yang duduk diseberangnya, sementara hyukjae masih asik menikmati coklat panasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Intruders [SEMIHIATUS]
FanfictionKeduanya masih sibuk menikmati ciuman yang semakin panas, sebelah tangan hyukjae kini sudah meremas gemas bokong si wanita dan tangan satunya lagi mengusap punggung terbukanya sentuhan yang membuatnya seolah melayang dan tak mau tangan itu berhenti...