" Lisa ?" panggil jennie melalui micropone kecil yang terpasang di anting-anting kristal yang ia pakai, ia kini berada di sebuah kasino sementara seorang pria paruh baya tengah asik menggerayangi pinggang rampingnya, merasa namanya dipanggil wanita itu pun berpura-pura untuk pergi ke toilet."aku sudah merekam semua percakapan mereka" jawab lisa menekan benda kecil yang terselip di anting nya.
"sebentar lagi mereka akan melakukan transaksi hanya saja masih menunggu kedatangan pria asing asal jepang yang akan membeli beberapa barang haram milik tua bangka genit itu!"
"Bagus!"
"terus pantau mereka sampai kau menemukan informasi yang bagus!"ucap jennie diseberang sana.
"lalu bagaimana denganmu,Jen?" kini lisa yang bergantian bertanya.
"mr.kim ternyata akan melakukan transaksi ditempat tak terduga, mereka akan melakukan transaksi disebuah bangunan bekas rumah sakit, mereka memilih lokasi itu karena polisi tentu tidak mencurigai rumah sakit sebagai transaksi ilegal mereka!"
"ck,,licik sekali mereka!"
"tapi kau tenang saja tanpa mereka ketahui aku pasti akan merekam aksi transaksi mereka!" jawab jennie dari seberang.
"Jen, kau berhati-hatilah ditempatmu lebih berbahaya!" ucap lisa kemudian segera mengakhiri ucapan nya saat seorang wanita masuk ke dalam toilet.
*****
Waktu sudah menunjukan waktu 11 malam, hyukjae baru saja membatalkan misi nya malam ini yang harus memata-matai transaksi narkoba disebuah rumah sakit, akhirnya siwon lah yang mengantikan hyukjae untuk misi malam ini.
Saat ini hyukjae masih menemani seorang wanita yang masih tidak sadarkan diri, ia menutup rapat tubuh polos wanita itu dan hanya menyisahkan kepala nya saja, ia juga telah mengompres dan membersihkan luka lebam di sudut bibir rose yang tadi terdapat bekas darah.
Sampai akhirnya wanita itu perlahan membuka kedua matanya setelah hampir 3 jam tidak sadarkan diri, wanita itu masih mengerjapkan matanya dan menatap tempat asing yang bernuasa putih itu, sebuah kamar berdesain metropolis dengan tatanan yang modern, simple terlihat sangat nyaman.
Tiba-tiba saja kepalanya berdenyut kencang dan ingatan sebelum ia tak sadarkan diri kembali memenuhi fikiran nya, yang ia ingat seorang pria telah menyelamatkan nyawannya.
"akhirnya kau sadar juga nona!" jawab hyukjae dari balik pintu, ia baru saja menyingkirkan wadah air hangat dan beberapa obat-obatan untuk mengobati luka diwajah rose.
"dimana aku?"
"tenanglah, kau berada ditempat yang aman!" jawab hyukjae lalu menaruh nampan berisi bubur yang baru saja ia buat.
Rose masih tidak bergeming dari tempatnya saat melihat pria yang kini mendekat kearahnya kemudian meletakan nampan diatas nakas samping ranjang king size milik hyukjae, yang jelas tubuh nya saat ini terasa kaku dan sulit untuk digerakan.
Tanpa sadar mata nya melihat jam dinding yang sudah menujukan pukul 11 malam dan betapa terkejutnya ia karena seharusnya ia sudah menemani jisoo mengawasi aksi jennie dan lisa.
"aku harus pergi!" ucap wanita itu segera bangun dari ranjang membuat pria dihadapan nya menegang, tubuh telanjang rose berdiri tepat dihadapan pria yang masih membatu tanpa bisa berkata apa-apa, rose yang menyadari hal bodohnya segera meraih kembali selimut untuk menutupi tubuh polosnya lalu meruntuki kebodohan nya.
"Dasar bodoh!" guman hyukjae segera memunggungi wanita yang masih sibuk menutupi tubuh polosnya, kemudian tanpa ia sadari cairan hangat berwarna merah mengalir dari hidung nya, pria itu menghela panjang nafas nya karena meskipun sebagai pria normal ia tentu sering melihat tubuh telanjang seorang wanita hanya di layar handpone atau laptop, namun ini pertama kalinya ia melihat tubuh polos wanita secara live tepat didepan mata kepalanya sendiri, semalam ia beruntung karena waktu menyelamatkan rose keadaan cukup gelap dan hyukjae tak melihat jelas tubuh polos itu. Tapi kali ini hyukjae melihatnya dengan keadaan terang, dan sangat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Intruders [SEMIHIATUS]
FanfictionKeduanya masih sibuk menikmati ciuman yang semakin panas, sebelah tangan hyukjae kini sudah meremas gemas bokong si wanita dan tangan satunya lagi mengusap punggung terbukanya sentuhan yang membuatnya seolah melayang dan tak mau tangan itu berhenti...