1: Pertemuan

731 96 106
                                    

Bogor, 15 September 2017

Siang itu, Tristan sedang berjalan menuju kelas-kelas untuk membagikan brosur lomba debat bahasa Inggris. Sebagai ketua Klub Inggris SMA Raksanegara, memang sudah menjadi tugasnya untuk membagikan brosur lomba berbasis bahasa Inggris tiap kali sekolahnya diundang untuk ikut mengambil peran.

"Lu sekretarisnya, kan?" Tanya Tristan setelah melangkahkan kaki di kelas XII MIPA 4 kepada seorang gadis yang sedang melakukan tugasnya sebagai sekretaris kelas, yaitu mengisi agenda kelas di meja guru.

"Iya, ada apa?" Balas gadis bertubuh mungil itu dingin.

"Nih, brosur lomba buat kelas lu. Nanti kalau ada yang daftar, formulirnya langsung kasih ke gua aja. Gua tunggu di sekretariat EC," kata Tristan sembari memberikan brosur lomba tersebut.

"Iya, nanti ketua kelas gua yang ngasih," balas si gadis, mengambil brosur tersebut dan melanjutkan kegiatannya yaitu mengisi agenda kelas.

"Si Rey, ya?" Tanya Tristan.

Gadis itu mengangguk kecil, tak menghiraukan Tristan. 

"Btw, nama lo siapa? Gue Tris-" Tristan berusaha memperkenalkan diri tapi terpotong karena gadis tersebut langsung kembali ke mejanya tanpa merespon Tristan sama sekali.

Merasa dirinya terjebak di situasi canggung, Tristan pergi keluar kelas XII MIPA 4 dan melanjutkan tugasnya membagikan brosur lomba.

"Buset. Cakep banget cewek tadi, tapi... jutek banget!" Ucap Tristan dalam hati.

Tepat setelah Tristan selesai membagikan brosur lomba debat bahasa Inggris, Tristan bergegas pergi ke kantin untuk menjawab raungan dari perut kosongnya.

_________________________________________

Sesampainya di kantin, Tristan langsung bertemu dengan Astro, teman satu organisasi yang selalu update soal semua informasi di SMA Raksanegara.

"To, makan apa kita hari ini?" Sapa Tristan yang melihat Astro tak jauh di depannya.

"Biasa lah, nasi kuning si Umi aja," balas Astro.

Astro dan Tristan langsung memesan nasi kuning dan menempati meja kantin yang dekat dengan warung-warung. Bisa dibilang tempat itu adalah landmark mereka di kantin untuk makan sambil bercanda gurau.

"Btw To, gua tadi kan ke kelas IPA 4, bagiin brosur lomba kek biasa. Terus ketemu sekretaris kelasnya, lo tau gak nama doi siapa?" Tanya Tristan meluapkan rasa penasarannya.

"Oh dia. Namanya Alethea Nazla Sandhyakala. Pilihan lu boleh juga, Tan! Apakah status jomblo pria berumur 17 tahun ini akhirnya akan segera berakhir?" Balas Astro dengan nada mengejek.

"Apaan, sih? Hahaha, gua cuma kepo aja. Tapi emang boljug sih," balas Tristan menertawakan perkataan Astro.

"Denger-denger dia jutek banget anaknya," tambah Astro untuk memenuhi rasa ingin tahu kawannya.

"Gua akuin kalau soal jutek, tadi gua mau bagiin brosur aja respon dia cuek banget," ucap Tristan.

"Walau begitu, yang deketin doi gak sedikit. Tapi ya... semua gagal mendapatkan hati ratu es kita ini. Kecuali satu orang, si Vikal, ketos kita," sahut Astro.

"Jadi lu harus hati-hati banget kalau mau deketin dia, Tan!" Tambah Astro dengan nada mengejek, lagi.

"Dih, enggak bakalan gua deketin juga, kepo aja sih," sangkal Tristan.

"Ah mosok...." balas Astro sambil menyenggol bahu Tristan.

Pria itu terkekeh, karena dia memang tidak ada niatan untuk mendekati gadis yang baru ia temui itu. Mereka pun melanjutkan waktu istirahat dengan menghabiskan makanan sambil membicarakan topik lain.

Just Be FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang