Aku

140 4 0
                                    

🌸🌸🌸

Fhadila Sharma Az-zahra. Aku adalah
Seorang gadis yang selalu menjadi bahan gosip oleh teman sebayaku. Ya ... aku Fhadila Sharma Az-zahra atau biasa di panggil Dila, memiliki sifat yang aneh, aku  tak dapat menyesuaikan diriku dengan lawan jenisku, setiap bertemu pria yang baru aku kenal aku akan salah tingkah, yang malah membuaku terlihat kikuk.

Aku tak tau mengapa ini terjadi, namun menurutku sifatku ini di sebabkan oleh kejadian yang pernah aku alami di masa lalu. Saat usiaku dua belas tahun, tepatnya kelas enam SD.
Ayah dan ibuku selalu bertengkar, ibuku selalu menangis, terkadang ibuku juga selalu melamun, hal itu membuatku membenci ayahku, dia lebih memilih wanita lain. Dan mulai saat itu aku sangat tidak menyukai sosok ayah dan yang berjenis sama dengan ayah yaitu laki-laki.

Masalah cinta aku tak pernah menghiraukannya. Dan aku juga tak tau apa itu cinta. yang aku tau sejak aku mengetahui apa itu cinta, aku tak pernah mencoba untuk mengenalnya.
Yang aku tau, cinta selain ALLAH dan rasul-Nya, adalah hal yang haram yang akan menjerumuskan seseorang ke dalam lembah dosa.

Hal itulah yang membuatku memiliki sifat aneh, yang kata temanku terlalu berlebihan, namun itu semua berubah ketika aku bertemu dengan mereka, mereka yang mengubah sifatku yang aneh, mereka yang melindungiku, dan mereka yang selalu ada untuk menghiburku.

Hingga pada puncaknya aku bertemu dengannya.

Ahmad syarief Maulvi....

Author

Pagi ini Fhadila berangkat ke sekolah, ya fhadila masih berumur tujuh belas tahun. Dan sekarang ia duduk di kelas dua belas MA.

"Umi! Dila berangkat ya, assalamu'alaikum." sambil mencium tangan uminya, Dila pun berangkat dengan  motor metiknya, tak lupa dengan helm berwarna biru muda yang sudah dua tahun menjadi miliknya.

Di jalan menuju sekolahnya sepeda motor Dila tiba tiba mati, tepat di  jalan sepi ia hanya seorang diri.

"Eh .. eh, kok mati sih, kenapa ya?." Dila turun dari sepeda motornya, dan memeriksa apa yang salah dengan metik tua miliknya ini.
Tak lama seorang pria dengan seragam sekolah yang serupa dengannya, menghampiri Dila.

"Permisi, motornya rusak?" pria itu bertanya tanpa turun dari sepeda motornya.

"Hah a ... aa ..., i ... iya" sekarang Dila sudah mulai salah tingkah.

Pria itupun turun dari sepeda motornya,
"Hah kamu mau ngapain?" tanya Dila gugup.

"Kamu kira apa?" seraya berjongkok dan memeriksa sepeda motor Dila. Dila juga segera menjauh dari pria itu.
"Emm bensinnya habis." Pria itu menaruh jari telunjuk dan jempolnya ke dagunya.

"Hah, jadi gimana ya?, aku ke sekolah gimana?" ucap Dila dengan nada panik.

"Oh ya udah kita bareng aja," tawar pria itu memberikan tumpangan pada Dila.

"Hah ...?" mulut Dila menganga. Emang kita satu sekolah?"

"Lo gak liat seragam yang gua pake sama yang Lo pake kan sama."

"Iya sih, tapi." Dila tampak kikuk dan tak berani menatap lawan bicaranya.

"Udah jam delapan nih, ikut gak?" tanya pria itu.

"Hah ... iya, duh gimana ya?" Dila kini telah bercucuran keringat di sertai jantung yang berdegup amat tak karuan.

"Yaudah gua duluan." ucap pria itu serta menghidupkan kembali motor besarnya dan meninggalkan Dila perlahan.

"Eh, eh ... tunggu!" teriak Dila memanggil pria itu.

"Yaudah gua ikut deh." Tanpa di tawarkan lagi Dila pun naik ke sepeda motor ninja milik pria tersebut.

Perhiasan DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang