Antara kami

16 2 0
                                    

Assalamu'alaikum, chelsi" panggil dila dengan nada lembut dari belakang.

Gadis itu menoleh dan segera membuang wajahnya setelah tau siapa yang ada di belakangnya.

Dila duduk di samping gadis itu, namun gadis itu tetap memalingkan wajahnya tak mau menatap Dila.

"Aku tau kamu chelsi, chel kamu kenapa?, Kenapa kamu kayak gini?"

Chelsi tertawa sinis dan  meludah, kemudian menatap Dila.
"Loh puaskan?, Dan sekarang Lo tanya gua kenapa?, Basi tau gk pertanyaan lo"

Dila bingung dengan semua ucapan chelsi.
"Ma.. Mak.. maksud kamu apa chel?"

"Masih nanyak lagi?, Lo denger ya... Gara gara Lo gua di putusin sama Rangga" setelah berucap  chelsi  menangis dan menenggelamkan wajahnya pada lututnya.

Dila hanya diam dan memandang chelsi yang menangis di samping kanannya. Dila berusaha menenangkan chelsi Dengan membelai rambut hitamnya perlahan.

"Chel..... A..a..aku minta maaf, tapi aku sama Rangga gak ada apa apa"

Chelsi bangun dan menepis tangan Dila.
"Apa?!!!, Lo mau ngelak, asal Lo tau ya cewek sok alim, Rangga sendiri yang bilang kalau di--- ehh.."
Chelsi geram tak mampu meneruskan ucapannya dan lari meninggalkan dila.

* * *

Tiba di rumah, ya Dila telah pulang dari rumah sakit, karena perintah umi, sebab bila Dila tidak pulang ia tidak dapat pergi ke sekolah, tapi dalam perjalanan hingga saat ini dila masih memikirkan chelsi.

"Apa karena aku chelsi jadi begitu?, Tapi... aku kan gak ada apa apa sama rangga, Astagfirullah, udah lah pusing" Dila berkata sendiri kemudian masuk ke kamarnya.

* * *

"Assalamu'alaikum warohmatullah" ucap Dila selesai menunaikan shalat nya.

Tak lama suara ketukan pintu terdengar, dengan segera Dila keluar dan membuka pintu.

"Assalamu'alaikum Dila" salam Muti yang tengah berdiri dengan baju syar'i berwarna hitam dan jilbab pashmina berwarna soft pink.

"Widih.., cantiknya kawan aku ini"

"Alah, ada mau nya ya?" Tanya Muti.

"Iihh gak kok, memang mutiara cantik hari ini"

Pipi Muti seketika memerah malu
"Ihhh Dila, makasih la"

Dila memutar bola matanya melihat tingkah Sahabatnya yang sok imut ini.

"Dila Kok belum siap siap sih, acaranya mulai dua puluh menit lagi Lo?" Ucap Muti pada Dila.

"Acara apa?" Dila bingung.

Muti menepuk jidatnya, dan menghela napas panjang.
"Dila ini hari acaranya, maulid nabi Lo, kita nge MC dil!"

Refleks Dila kaget
"Astagfirullah!, Ya udah aku siapa siapa dulu ya".
Dila lari ke kamar untuk siapa siapa sementara Muti duduk di ruang tamu menunggu Dila.

Sepuluh menit Dila keluar dari kamar dan menghampiri Muti yang sedang berhadapan dengan hp pink nya.

"Udah ayo, nanti telat lagi, eh emang gk ada gladi?" Tanya Dila pada Muti.

Saat ini Muti memandang Dila takjub.
Dila cantik sekali dengan gamis syar'i yang sama dengan muti yaitu hitam. Dan jilbab panjang yang di tarik ke kanan dengan bross bunga mawar putih.

"Udah ayok mut" suara Dila mengagetkan Muti.

"Iya.., ayok" sahut Muti dan bangkit dari duduknya.

Perhiasan DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang