Author POV
"Sudah hentikan, HENTIKAN!!!" Bu Risma guru mm yang paling killer berteriak datang ke kelas dila bersama tujuh guru pria yang lebih dahulu sampai.
"Rangga!, Azam!, Dan semua kalian yang ikut berkelahi tadi, ikut! Saya ke ruang BK, cepat!" Pak reza selaku guru BK amat marah pada mereka, Dila dan teman temannya hanya diam dan setelah tujuh orang guru pria ikut keluar bersama pak reza, Bu Risma tiba tiba memukul meja dengan rol yang selalu menemaninya mengajar.
"Takk!!". Suara rol yang dipukulkan Bu Risma menggema membuat Dila dan teman temannya kaget.
"Memang ya, lokal kalian selau bikin ulah, selalu cari gara gara, udah muridnya bodoh bodoh, biar kalian tau ya, lokal kalian adalah buang busuk! Di sekolah ini" setelah mengatakan kata kata amat menusuk di hati, Bu Risma meninggalkan lokal Dila.
Mendengar perkataan Bu Risma tadi Dila dan teman temannya terdiam tunduk meresa sedih.
Memang mereka sudah terbiasa dengan ucapan dan amarah seperti itu, terkadang walau bukan lokal mereka yang salah, mereka tetap selalu di salahkan.
Masalah bodoh, sebenarnya lokal Dila bukanlah seperti yang di katakan Bu risma, banyak siswa-siswi yang berbakat, tapi entah mengapa, lokal mereka selalu di pandang sebelah mata.
Hal itu bermula saat Dila dan teman temannya masih di bangku kelas 1 SMA.
Ya saat itu beberapa di antara mereka terutama anak laki laki membuat keributan di acara perlombaan menyambut tujuh belas Agustus.
Dan saat di nasehati, Azam dan anak laki-laki menjawab tak terima.
Oleh karena itulah lokal mereka di cap sebagai pemecah rekor, dan kaleng kaleng.
"Sudahlah nak, kalian kan tahu Bu Risma itu gimana orangnya, jadi gak usah sedih ya, banyak orang yang gak terlalu pintar tapi lihat, mereka sukses dari pada yang pintar dahulu, kuncinya kita berusaha dan berdoa"ucap Bu ica.
Bu Ica menasehati Dila dan teman temannya, inilah guru mereka tersayang, dan wali kelas tercinta, beliau selalu memberi semangat.
* * * *
Di ruang BK
"Kamu Rangga!, kenapa kamu menumbuk Azam" pak Reza bertanya pada Rangga yang duduk di depan pak Reza di sebelah kiri.
"Gak, apa apa pak, saya cuma gak terima ibu saya di bilang wanita gak baik". Rangga menjawab dengan sopan.
Azam langsung menjawab
"Alah! Jangan sok jaga nama baik orang tua Lo, nyokap Lo kan, yang kegatalan sama bokap gua iya kan!"Mendengar perkataan Azam Rangga merasa Darahnya panas dan spontan. Dia kembali mengayunkan tangannya meninju pipi azam lagi, tapi segera di lerai oleh pak Andi.
"Sudah Rangga, sudah sadarkan diri kamu dulu ya" ucap pak Andi.
"Apa Lo hah, tumbuk, tumbuk ni pipi ayo" ucap reza sambil menampar namparkan pipinya minta di tinju oleh rangga.
Tak!!... Suara besi panjang di pukulan pak reza ke meja.
"Cukup, Azam kamu tidak bisa lebih keras lagi hah!, Ada apa dengan kalian, kalian juga(pak Reza menunjuk teman Azam yang ikut berkelahi) mengapa kalian ikut ikutan hah?!"
Kemudian joki menjawab
"Pak kami dua belas IPA dua, satu yang sakit semua iku sakit pak!""Memang saya tak heran melihat kalian kalian, selalu kompak dalam ke bandalan, azam kamu di skor satu Minggu, Kalian yang ikut berkelahi bersama si azam ini(pak Reza berkata pada Dion, Raka, joki dan teman Rangga saat masuk ke lokal Dila yaitu Edo) kalian saya hukum membersihkan toilet siswa selama satu Minggu, ingat! siswa bukan siswi"
pak reza langsung menjatuhkan ponis
KAMU SEDANG MEMBACA
Perhiasan Dunia
SpiritualFhadila Sharma Az-zahra. seorang gadis yang selalu menjadi bahan gosip oleh teman sebayanya, karena sifat anehnya, ya, fhadila selalu salah tingkah saat bertemu dengan lawan jenisnya, bukan karena apa-apa, tapi karena ia tidak menyukai laki laki. it...