Bab 3

6.4K 437 28
                                    


All I know since yesterday is everything has changed

Forth POV

Beam terlihat seksi dibawah tubuhku wajahnya memerah, bibirnya sedikit sembab karena ciuman kami, keringat mengalir dari wajah putih mulusnya, matanya menatapku sayu, aku merasakan jemarinya yang menancap tajam pada kulit punggungku, aroma tubuhnya memabukkan dan meracuni jiwaku.

"Forth.. .. Forth...Lebih dalam" pintanya. Aku tahu seharusnya aku tidak mendengarkannya. Alkohol ini membuatku tidak bisa berpikir jernih. Tubuh seksinya seperti minyak yang membakar tubuhku. Kata-katanya sama sekali tidak membantu.

Aku tidak bisa mengendalikan diriku

Tubuhku tidak berhenti masuk ke dalam tubuhnya. Sementara bibirku menyusuri leher dan bahunya yang menggoda.

"Aargh.... Ehm.... Forth" dia terengah, kedua tanganya semakin mempererat rangkulannya dipunggungku. Bahkan jika ini pertama kali baginya tubuhnya secara natural bergerak mengikuti irama tubuhku.

Kegilaan ini, aku tidak tahu bagaimana menghentikannya

"Ehm... " Beam menggigit pundakku ketika dia tidak bisa menahan lagi. Aku melihat air mata mengalir dari pipinya. Aku tahu dia terluka tapi aku tidak bisa berhenti. Aku sudah mengatakan kalau aku mungkin tidak bisa mengendalikan diri tapi beam keras kepala. Dia juga tidak menghentikanku. Dia terus memprovokasiku

"Hah... Hanya segini kemampuanmu?" bisiknya ketika aku memperlambat gerakanku.

Beam mengubah posisi tubuhnya, membuatku lebih mudah bergerak untuk masuk lebih dalam dan lebih cepat. Suara erangannya dan tubuh kami memenuhi ruangan dan itu menyulut emosiku.

"Beam.... Hah... Beam.... " bisikku sambil mempercepat gerak tubuhku. Aku merasakan tubuhku diambang batas tapi aku terus menahan diri. Aku tidak ingin mengakhiri ini semua. Tapi pertahananku tidak begitu lama. Aku melepaskan seluruh milikku ke tubuhnya. Dia juga melepaskan diri di tubuh kami berdua.

Aku merebahkan diri ke tempat tidur. Beam merebahkan kepalanya ke dadaku dan Dia bernafas berat di dadaku. Aku menatap Beam. Dia Masih memeluk tubuhku erat. Ketika aku ingin bangun dan menyudahi semuanya dia menatapku.

"Forth... Aku ingin lebih....lebih dari ini" bisiknya.

Aku memandang wajahnya.

Shit

Aku sekarang mengerti kenapa para wanita tergila-gila padanya. Dia begitu liar dan seksi. Aku menelan ludah.

"Cukup beam" ujarku sambil mencoba melepaskan diri darinya. Tapi dia masih keras kepala, menarik leherku dan mencium bibirku dalam. Lidahnya mendobrak masuk. Tanggannya yang awalnya memelukku perlahan turun dan menyentuh milikku.

"Aku menginginkan ini" bisiknya sambil mengigit dan menyusuri telingaku dengan lidahnya.

"Argh... Fuck... Beam.... " protesku tapi sensasi yang diberikan tangannya dan lidahnya membuat seluruh tubuhku bergetar. Dia kembali menyulut api dalam tubuhku.

*****

Dua jam sebelumnya

Sejak hari terakhir aku mengantarkan Beam ke apartemennya, aku tidak lagi melihat atau mendengar kabarnya. Aku juga disibukkan dengan tugas kuliah dan kegiatan sotus. Phi Kongpob menyebalkan itu memilihku menjadi Ketua SOTUS tahun depan. Ck... Benar-benar menyebalkan. Dia tahu kalau aku tidak akan bersikap lembut pada para junior.

Soal Beam, aku pikir dia sudah move on dengan perasaannya. Dan aku mungkin salah seperti yang dia bilang. Mungkin dia tidak menyukai Kit. Mungkin, karena dia tidak pernah menghubungiku dan membicarakan soal Kit. Tapi aku kaget ketika melihatnya di rumah Lam malam ini. Dan dia sudah minum banyak.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang