Bab 6

5K 426 73
                                    

My everything

Even if the winter comes, with my two hands that you had warmed,

I will be right there for you so your hand can always be warm.

Beam POV

Aku mendengar dahan yang patah dan aku merasakan hatiku ikut patah bersamaan dengan patahnya dahan tersebut. Forth mengatakan dia mencintaiku sebelum menghilang ke dalam aliran sungai. Aku memikirkan banyak cara untuk menyelamatkannya tapi aku tidak bisa bergerak. Tubuhku bergetar. Air mata mengalir dari kedua pipiku. Aku bahkan tidak bisa berteriak. Sekali lagi aku kehilangan orang penting dalam hidupku. Sahabatku.

"Forth.... " aku tidak tahu berapa banyak namanya kusebutkan sambil terus mengamati permukaan air, berharap dia akan muncul tapi tidak. Shit. Kepalaku terasa sakit. Aku membenci dia. Dia masuk ke kehidupanku, meninggalkan bekas di sana dan pergi begitu saja. Sekarang apa yang harus kulakukan. Aku tidak akan mampu membersihkan kekacauan ini sendirian.

Dasar Forth bodoh!! Siapa yang akan membantuku menghajar Ming jika dia menyakiti kit!!

Ketika aku berpikir semua akan berakhir dan aku akan kehilangan Forth. Aku melihat beberapa orang menyelam masuk. Suara ribut terngiang di telingaku. Seseorang memanggil namanya tapi semua terasa seperti mimpi. Aku hanya bisa memandang bagaimana seseorang akhirnya muncul ke permukaan dan mengangkat tubuh Forth. Dia tidak bergerak. Mereka berenang ke tepian. Aku menyaksikan bagaimana mereka berusaha melakukan CPR pada Forth. Dia tidak bergerak selama lima menit. Aku meremas dada kiriku dan berdoa pada budha.

Aku menutup mataku. Di kehidupan ini ataupun mendatang, Aku tidak menginginkan apapun dan tidak berharap apapun. Seperti dia yang mengharapkan kebahagiaanku, biarkan dia juga bahagia.

Ketika aku membuka mata aku melihat Forth memuntahkan air dan bergerak sesaat. Tapi dia masih tidak membuka matanya. Aku mendengar orang-orang berteriak. Mereka mengangkut Forth ke tandu. Aku merasakan seseorang memelukku dan berkata sesuatu. Hangat. Dia memanggilku tapi aku sudah tidak punya tenaga lagi.

"Semua akan baik-baik saja" orang tersebut berujar sambil memelukku. Aku berpegangan pada kata-kata itu dan tubuhnya. Aku melihat mereka membawa Forth ke dalam mobil membuat tubuhku terasa lebih ringan. Seketika itu aku merasakan kelelahan. Aku hanya ingin semua ini berakhir. Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi tiba-tiba semua terasa gelap.

*****

Aku terbangun dan melihat langit-langit berwarna putih dan tirai berwarna hijau menutupi sekelilingku. Aku mendengar suara ribut. Orang-orang bicara tanpa henti.

"Beam!!! Beam!!!" suara kit dan wajah paniknya membuatku tersadar.

"Kamu tidak apa-apa?" tanyanya khawatir.

Aku duduk dengan cepat. Rasa sakit menghampiriku tubuhku.

"Forth.... Forth.... " ujarku sambil menarik tangan Kit.

"Dia sedang di ruang ICU.... "

Sebelum Kit menyelesaikan kalimatnya aku sudah turun dari tempat tidur. Aku merasakan dunia berputar dan aku tidak bisa berjalan karena sesuatu menghambatku. Aku mencoba berpegangan pada tempat tidur. Selang infus menahan gerakan tubuhku. Aku kesal dan menarik jarumnya. Darah menetes dari sela tanganku dan rasa sakit yang menyengat. Aku tidak peduli. Aku mendengar Kit protes. Tapi aku menepis tangannya yang menahan tubuhku. Aku Menyibak gorden dan berjalan keluar.

"Beam... Kamu belum sembuh..."

Aku bisa melihat orang-orang memandangku dan kit menarik tubuhku. Aku menatap Kit.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang