18

5.6K 400 57
                                    

And in this crazy life, and through these crazy times, It's you. You make me sing, You're every line, You're every word, You're everything - Michael Buble

Lets dance and enjoy this chapter while listen to michael buble's song Everything

Third Person POV (Semoga kalian bisa mengerti ^^)

Manajer Forth terkejut melihat Forth duduk di ruang kerjanya senin pagi

"Forth, apa yang kamu lakukan disini, bukankah kamu harusnya di pertambangan?" dia berjalan ke sofa dan menatap satu-satunya anak buah yang tidak bisa dikendalikannya. Yang bisa menahan pria didepannya hanyalah tawaran gaji dan bonus yang sesuai.

"Pagi Pak" Forth berdiri dan menyerahkan sesuatu. Amplop cokelat. Manajernya menerima amplop cokelat tersebut dan duduk di sofa. Dia membaca surat tersebut sebelum menatap Forth tajam "Apa ini gurauan? Karena jika ya ini sama sekali tidak lucu"

Forth menatap manajernya dengan rasa bersalah "Saya bisa memperkenalkan pengganti saya yang saya yakin kemampuannya tidak akan mengecewakan"

"Kenapa?" manajernya menatap berang

"Perkataan Bapak membuat saya sadar. Saya tidak ingin berkumpul dengan keluarga saya hanya pada saat weekend. Saya ingin berada disampingnya setiap hari"

Manajer Forth menghela nafas panjang mendengar jawaban forth "Kalau begitu kenapa tidak bicara terlebih dahulu padaku. Aku bisa mengusahakan sesuatu untukmu" ujarnya geram

"Saya tidak ingin merepotkan Bapak" Forth menatap manajernya dengan perasaan bersalah

"Dengan mengundurkan diri kamu membuatku lebih repot brengsek" Manajernya memukul kepala forth dengan surat ditangannya. Forth hanya bisa pasrah.

"Kamu akan segera menikah?" tanya Manajernya tiba-tiba sambil menunjuk cincin di tangan forth. Forth terkejut lalu mengangguk.

"Begini saja, ambil cuti nikah, lalu biarkan aku mengurus kepindahanmu ke kantor pusat" Tawar manajernya. Forth menatap Manajernya terkejut

"Tapi-"

Manajer forth meletakkan tangannya di depan wajah forth, membuat forth tidak mampu melanjutkan perkataannya.

"hanya tiga minggu. Tidak boleh lebih" ujar Manajernya.

Forth menatap Manajernya ragu

"Kamu mau atau tidak?" desis Manajernya. Forth mengangguk pelan "Terima kasih Pak" ujarnya. Manajernya tersenyum lebar.

"Artinya aku tidak harus memberikan kado buat pernikahanmu bukan?" candanya. Forth tertawa.

"Tentu, dan anda akan saya masukkan dalam daftar tamu VIP"

Manajer Forth tertawa mendengar jawaban Forth. Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi sekretarisnya tiba-tiba masuk dan mengingatkannya soal jadwal rapat.

"Kalau begitu sampai jumpa di hari pernikahanmu" Manajer menepuk bahu Forth lembut. Forth tersenyum lebar dan mengucapkan salam pada Manajernya yang berjalan keluar bersama sekretarisnya.

Forth bernafas lega dan berjalan keluar dari kantornya.

****

Forth menelpon ayahnya. Dia akan menemui ayah beam nanti malam, jika sesuatu terjadi padanya, dia ingin ayahnya tahu.

"Hi Pho" ujar Forth ketika ayahnya mengangkat telponnya.

"Ada apa? Tidak biasanya kamu menelpon Pho pada jam kerja"

Forth terdiam sesaat. Mencoba mencari cara menjelaskan semuanya

"Forth bertemu kembali dengan beam" ujarnya.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang