19

5.7K 381 54
                                    


Orang Ketiga POV

Phana menatap cemberut pada beam setelah dia mendapat undangan darinya

"serius, kalian akan melakukan ini?" tanyanya tidak senang kepada kedua sahabatnya yang sedang duduk diseberang mereka. Dia merasa kesal karena mereka akan menikah lebih dulu darinya. Tapi sepertinya tunangannya, Wayo, tidak sependapat dengannya. Wayo terlihat bahagia. Dari dulu Wayo memuja mereka, menjadikan mereka sebagai panutan. Dua pria playboy yang saling mengikat satu sama lain. Bagi Wayo kisah Forth dan Beam sama indahnya seperti dongeng beauty and the beast atau rama dan sita.

"Uwa.....selamat ya Phi beam dan Phi Forth. Yo benar-benar senang akhirnya kalian bisa menikah" Ujarnya sambil tersenyum lebar ke arah Forth dan beam.

Sementara Kit dan Ming hanya terdiam sambil mengamati undangan ditangan mereka. Mereka tidak yakin dengan yang mereka Lihat dan dengar.

"Ai beam, Bukankah kamu baru bertemu ayahnya dua hari lalu? bagaimana bisa kalian merencanakan pernikahan secepat ini?" kit menatap undangan ditangannya yang menyatakan bahwa sahabatnya akan menikah Sabtu ini di pattaya. Kit tidak tahu bagaimana sahabatnya bisa mencetak undangan dan menyiapkan pernikahan ditengah kesibukan kerja mereka.

"Tidak ada bedanya jika kami menikah Sabtu ini, Minggu depan, bulan depan, atau setahun kemudian, toh beam sudah tinggal bersamaku" ujar Forth santai sementara beam tidak dapat mengatakan apapun setelah pengakuan Forth. Kit dan Phana melihat rona merah merekah di kedua pipi sahabat mereka.

"Well, benar juga" Ming mengangguk setuju yang dibalas tatapan tajam oleh Kit.

"Lalu, apa ayahmu tidak keberatan?" Tanya phana penasaran. Beam melirik ke arah Forth "ayahku lebih menyukai Forth dibandingkan aku" ujarnya. Selama seminggu ini ayah beam selalu menelpon Forth bahkan ketika dia ingin tahu keadaan beam. Tentu saja Forth dengan bahagia menceritakan setiap detail kegiatan beam pada ayah beam. Jika ayahnya menelpon beam, pembicaraan mereka akan berakhir dalam waktu tiga menit. Jika mereka menelpon lebih dari tiga menit maka percakapan mereka akan berakhir dengan pertengkaran.

Forth tersenyum bangga mendengar perkataan beam. Kit memandang Phana yang duduk disebelahnya dan membisikkan "aku menang" yang dibalas Phana dengan raut wajah cemberut.

"Jadi apa yang bisa kami bantu?" Wayo yang terlihat bersemangat menatap ke arah Forth dan Beam dengan wajah berbinar. Dia sudah siap melakukan apapun demi melihat pernikahan keduanya.

"Terima kasih Nong Yo tapi Ayahku sudah menyiapkan segalanya jadi kalian hanya perlu menyiapkan hadiah untuk kami" Ujar Forth sambil tersenyum lebar, yang dijawab dengan cibiran oleh Phana dan Kit tapi anggukan senang oleh Wayo dan Ming.

Sepanjang malam mereka menginterogasi Forth. Menanyakan padanya bagaimana dia bisa menyakinkan ayah Beam. Beam membiarkan Forth menceritakan cerita versinya karena beam tahu, satu-satunya alasan kenapa ayahnya menyetujui Forth menjadi menantunya karena ayahnya tahu bahwa Forth adalah kelemahan bagi dirinya. Ayahnya berpikir dia akan melakukan apapun yang Forth mau. Walau tidak sepenuhnya salah, tapi Ayahnya tidak mengetahui bahwa dibandingkan mendengarkan perkataan ayahnya, Forth akan lebih mendengar perkataan Beam. Dan biasanya Forth lebih banyak mengalah pada beam dibandingkan Beam yang mengalah pada Forth.

*****

Keesokan harinya, Forth membawa Beam ke pertandingan futsal antar alumni yang biasa mereka adakan secara reguler ketika mereka punya waktu. Dan seperti biasa anak-anak alumni fakultas teknik selalu menang dari fakultas pertanian.Biasanya yang kalah futsal akan mentraktir makan semua orang. Tapi kali ini Forth memutuskan untuk mentraktir semua orang.

"Hei....ada kejadian apa sehingga Khun Jaturapoom begitu baik?" tanya Phi Sam senang. Forth mengeluarkan undangan dari dalam tasnya dan menyerahkan kepada semua orang. Beam mempersiapkan diri untuk menghadapi reaksi yang lebih dramatis dibandingkan teman-temannya tapi diluar dugaan teman-teman Forth terlihat santai.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang