Enam tahun kemudianForth POV
Rasa sakit adalah konsekuensi dari cinta. Sekarang aku mengerti kalimat itu. Dulu aku tidak peduli dengan wanita atau pria yang pernah aku sakiti. Sekarang semuanya seperti kembali kepadaku berkali-kali lipat.
"Malam Phi" ujarku sambil duduk di kursi bar.
"Oh Forth" Phi James, si pemilik cafe sekaligus bartender menatapku terkejut "tidak biasanya kamu datang pada hari kerja"
"Ehm...saya ada acara weekend ini" jawabku.
"Seperti biasa?" tanyanya
Aku mengangguk pelan.
Selama enam tahun aku selalu kembali ke cafe ini, tempat dimana aku dan beam menghabiskan waktu terakhir kami. Salah satu saat terbaik dalam hidupku dan juga salah satu mimpi burukku.
Phi James menyodorkan rum coke padaku. Aku mengucapkan terima kasih dan merasakan segarnya rum coke yang masuk ke tenggorokkanku. Pada hari biasa, tidak banyak pengunjung di cafe ini. Tidak seperti weekend ketika ada live music.
Aku berdiri dan berjalan ke sofa di sudut cafe ini. Aku duduk dan menyandarkan tubuhku ke sofa sambil menutup mataku. Tangan kananku masih memegang gelas minuman. Aku menikmati alunan lembut musik balad dan suara deburan ombak. Aroma laut yang dibawa angin selalu bisa membangkitkan seluruh kenanganku tentang beam. Kenangan akan tawanya yang bergema bersama deburan ombak, atau kulitnya yang berkilau ditengah terik matahari panas, atau aroma tubuhnya yang memabukkan, atau air yang menetes perlahan di rambutnya, atau suaranya ketika dia memanggilku.
"Forth....hei forth...."
"Forth...lihat....ada kepiting!"
"Sial...hari ini hujan...aku tidak bisa bermain ke pantai..."
"Hei Forth...hehehe....forth...."
Aku membuka mataku. Mencoba menghapus semua bayangan Beam dan menegak minumanku. Enam tahun dan setiap aku kemari semua terasa masih seperti kemarin. Rasanya sakit, bahagia, kecewa, dan putus asa. Tapi datang kemari membantuku untuk menerima semua rasa ini dan terus hidup.
Pendaran di handphoneku mengalihkan perhatianku. Sebuah pesan muncul di Groupku. Hanya ada Aku, Lam, Earth, Mark, Korn, Knock, dan New di group "Nyampah" ini.
New: Forth. Kamu akan datangkan ke pernikahanku kan?
Berulang kali New mengingatkanku tentang rencana pernikahannya. Mungkin karena aku jarang menghadiri acara teman-temanku. Mau bagaimana lagi, aku bekerja di tempat yang terpencil.
Pesan lain muncul sebelum aku membalas pesannya
Mark: kamu yakin ingin mengundang forth? Tidak takut jane berubah pikiran?
Aku tersenyum membaca pesan Mark.
Lam: benar, Forth sekarang tidak hanya bisa memberikan emas tapi juga bongkahannya pada Jane. Apa kamu yakin mau mengundangnya?
Aku membiarkan yang lain melanjutkan bully-an mereka sambil kembali minum.
Korn: jika aku menikah, aku akan memasukkan nama forth dalam daftar black list.
Earth: akan butuh waktu lama, aku yakin knock tidak akan pernah menerima lamaranmu.
Dan sekarang bully-an pindah ke Korn Knock. Aku tidak menyangka kalau mereka akan pacaran. Mereka sudah berteman dari kecil. Tapi, cinta memang sulit ditebak.
Knock: Korn punya banyak stock calon pasangan hidup. Tidak harus aku.
Aku tersenyum melihat pesan knock. Sepertinya mereka sedang bertengkar. Aku gatal untuk membalas "Ow...sepertinya ada yang ngambek" kirimku
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
Fanfiction"Kompilasi perjalanan cintaku padamu karena kamu adalah segalanya bagiku" Karakter Milik Chiffon_Cake Cerita ini Fiksi, jika ada kesamaan dengan kejadian nyata itu hanya kebetulan saja. Mature content and BL Saya harap yang dibawah 21 tahun tidak me...