Forth POV
Setelah kepergian Beam
Blind date number 1
Aku duduk sambil menatap tidak sabar ke arah jam di tanganku. Lam terlambat. Dia memintaku datang kemari jam 7 tapi sekarang sudah lewat 30 menit tetapi dia tidak datang juga.
Ck
Aku sudah jarang-jarang balik ke bangkok dan kini dia membuatku membuang waktuku percuma. Lebih baik aku ke bang saeng dan menikmati suara Phi Sweety (check bab 15) dari pada menunggu dia disini. Aku melirik sekitarku. Lagi pula kenapa dia meminta bertemu disini, bukan di bar tempat kami biasa berkumpul. Restoran ini dipenuhi dengan orang pacaran. Pikiranku teralihkan Ketika Tiba-tiba seorang gadis cantik duduk didepanku. Aku menatapnya bingung. Dia tersenyum cerah.
"Maaf terlambat. Aku begitu gugup sampai bingung harus mengenakan apa?" ujarnya.
Aku melirik wanita dengan make up tebal dan gaun seksi hitam tanpa lengannya. Aku yakin dia menghabiskan waktu lama di salon.
"Maaf, apa anda tidak salah orang?" tanyaku bingung.
Wanita tersebut terkejut "aw apa phi Lam tidak memberitahumu?"
Aku merutuk Lam dalam hati
"Kamu Forth bukan? Forth Jaturapoom?" tanyanya.
"Benar" jawabku. Seorang pelayan datang dan menanyakan apakah kami ingin memesan sesuatu. Wanita didepanku menatapku penuh harap. Aku mendesah pelan dan mengangguk pada pelayan. Pelayan tersebut menyodorkan menu makanan dan mencatat pesanan kami.
Aku mengambil handphoneku dan mengirimkan pesan pada Lam
"Apa kamu ingin mati?"
Tidak lama kemudian Lam membalas pesanku "Baik-baiklah dengannya. Dia putri dari klien terbesar kita" ujarnya.
"Kamu memanfaatkanku untuk mendapatkan tender?" tanyaku berang.
"Ayolah Bos, hanya sebuah kencan. Mungkin kamu akan menyukainya" balasnya. Aku menatap wanita didepanku yang sedang memakai lipstiknya dan memandang cermin ditangannya dengan puas. Aku tidak menyukai rasa lipstik dibibirku. Beam tidak perlu memakai lipstik dan bibirnya tetap terlihat menggoda.
"Aku akan mulai mencari penggantimu mulai besok. Aku ingin melihat surat pengunduran dirimu" ancamku.
"AKU TIDAK AKAN MELAKUKANNYA LAGI, I SWEAR! 🙇" balas Lam cepat.
Aku mendengus dan tersenyum sambil memikirkan hukuman yang tepat untuk lam. Sementara itu, wanita didepanku yang bernama Namtan terus mengoceh panjang lebar tentang kekayaan orangtuanya. Aku mencoba untuk tidak melarikan diri dari restoran ini demi menghormati ayahnya.
Blind Date number 2
Mark memintaku menjemputnya yang baru kembali dari Australia.
"Kamu satu-satunya sahabatku" pintanya. Artinya yang lain sedang kencan dan hanya aku yang jomblo dan bersedia membantunya. Aku mendesah dan mengiyakan permintaannya.
Aku menatap Mark di gerbang kedatangan. Ia berlari senang ke arahku. Dia memeluk dan menepuk punggungku "Kamu memang yang terbaik" ujarnya.
"Aku tahu" ujarku sambil mencoba mendorong tubuhnya. Seorang gadis dengan rambut dikuncir menatap kami curiga. Aku menatap Mark. Mark baru menyadari sesuatu dan menarik wanita disampingnya.
"Adikku, Ann" dia memperkenalkan wanita disampingnya. Walau kami berteman, Mark tidak banyak bercerita soal keluarganya yang seluruhnya tinggal di Australia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
Fanfic"Kompilasi perjalanan cintaku padamu karena kamu adalah segalanya bagiku" Karakter Milik Chiffon_Cake Cerita ini Fiksi, jika ada kesamaan dengan kejadian nyata itu hanya kebetulan saja. Mature content and BL Saya harap yang dibawah 21 tahun tidak me...