Part 8

114 6 0
                                    





Zeina tengah duduk di atas tempat tidur king size nya dengan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang sembari berselancar di situs Youtube, menonton drama korea favoritnya dengan handphone milik Lucian. Zeina memang sangat menyukai drama korea, hampir semua drama korea telah ia tonton, ini memang sudah menjadi kebiasaanya menonton drama korea sebelum tidur sejak di bangku SMA. Zeina begitu kagum dengan jalan cerita yang sulit di tebak di dalamnya, di tambah drama korea penuh dengan aktor-aktor yang sangat tampan.

Berbicara mengenai aktor korea, Zeina kemudian mengingat hal lucu yang terjadi di awal pernikahannya dengan Lucian. Saat itu, kira-kira dua hari sebelum Lucian terbang ke Beijing untuk urusan bisnis, ia dan Lucian yang baru saja menyelesaikan makan malam mereka, duduk di sofa ruang tengah. Zeina yang memang terbiasa menonton drama korea begitu bersemangat karena drama The K2 yang diperankan oleh aktor favoritnya Ji Chang Wook akan tayang. Setelah menyiapkan beberapa makanan ringan dan minuman di atas meja, Zeina langsung menyalakan TV dan mencari channel yang menayangkan drama tersebut.

Lucian yang melihat hal tersebut hanya menggelengkan kepalanya pelan, menyalakan tabletnya dan kemudian fokus melihat laporan index harga saham perusahaannya. Ia sesekali tersenyum kecil saat istrinya bertepuk tangan dan bersorak dengan heboh saat ada adegan laga yang menurutnya keren.

"Ya Tuhan! scene ini benar-benar luar biasa! Dan apa ini? KYAAA! JI CHANG WOOK SANGAT TAMPAN!" Lucian mengangkat wajahnya spontan, kemudian menatap Zeina dengan kening berkerut karena melihat istrinya tengah menautkan jari-jari tangannya dan meletakannya di bawah dagu dan menatap TV dengan mata berbinar-binar. Apa yang istrinya katakan tadi? Apakah istrinya baru saja meneriakkan kata tampan pada pria lain?

Lucian meletakkan tabnya di atas meja kemudian bangkit hendak menuju kamar mereka. Zeina yang menyadari suaminya bangkit menatap Lucian bingung. "kau mau kemana bi? Pekerjaanmu sudah selesai?"

Lucian yang baru saja melangkah menghentikan langkahnya kemudian berbalik dan menggeleng pelan pada istrinya. "belum. Aku akan ke atas untuk berganti pakaian"

Zeina yang mendengar jawaban Lucian sontak mengerutkan kening bingung. "untuk apa? Apa kau akan pergi?"

"tidak ai, aku akan mengganti pakaian casualku ini dengan pakaian paling bagus, agar kau bisa melihatku dengan pandangan berbeda." Balas Lucian.

"eung?" Zeina semakin tidak paham mendengar jawaban Lucian. Lucian tersenyum kecil melihat Zeina. "tunggu dan lihatlah nanti ai, kau akan tau bagaimana definisi tampan yang sesungguhnya"

Setelah mengatakannya, Lucian melanjutkan langkahnya ke kamar mereka. Sementara Zeina yang baru paham maksud Lucian setelah beberapa saat langsung tertawa. Ia menjadi begitu bersemangat menanti suaminya turun setelah berganti pakaian. Ia bahkan langsung mematikan Televisi dan fokus menunggu Lucian. Meskipun Ji Chang Wook oppanya sangat tampan, tapi baginya Lucian adalah yang paling tampan. Bahkan saat Lucian hanya mengenakan celana jeans panjang berwarna biru pudar dan kaos polos berwarna putih seperti tadi saja terlihat sangat tampan, apalagi jika ia menata penampilannya seperti saat ke kantor? Zeina yang memikirkannya menjadi tidak bisa berhenti tersenyum dan bertepuk tangan kecil. Zeina bahkan langsung mengambil handphonenya diatas meja, membuka fitur kamera,bersiap untuk memotret Lucian.

Mengingat kenangan manis tersebut Zeina terkekeh geli, kekehannya membuat Lucian yang tengah membaca beberapa berkas di sofa yang berada di seberang tempat tidur mereka mengangkat kepalanya dan memandang Zeina dengan alis terangkat. Zeina yang menyadari tengah di pandangi oleh Lucian menjadi salah tingkah.

"Lanjutkan pekerjaanmu bi, agar kau tidak tidur terlalu larut"

"apa kau sudah mengantuk ai? Kalau iya, kau bisa tidur terlebih dahulu. Aku akan pindah ke ruang kerjaku agar kau bisa mematikan lampu" balas Lucian. Ia tahu istrinya tidak akan bisa tidur dengan keadaan lampu menyala, karena itulah lebih baik ia pindah ke ruang kerjanya jika Zeina sudah merasa mengantuk.

Zeina, After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang