Jika kalian berfikir ini adalah cerita yang penuh dengan konflik antara kedua tokoh utama, maka kalian salah besar.
Ini cerita tentang pernikahan Zeina.
Bukan pernikahan yang didasari atas perjodohan dan alasan tidak mengenakkan lainnya.
Hanya ceri...
aku baru selesai UAS, ini UAS terakhir dalam 15 tahun sekolah jadi tekanan kerasa lebih berat. fyuuuhhh. . .
jadi maaf ya kalo update nya lama ehehe
buat yang kangen Lucian Zeina Yuk langsung baca aja. Happy Reading. :)
*****&*****
Waktu menunjukkan pukul 06.30 pagi. Hari ini Zeina dan Lucian akan pergi ke Bandung untuk mengunjungi orang tua Zeina. Zeina tengah memasukkan beberapa toples berisi nastar kering ke dalam tas untuk diberikan pada orang tua nya nanti. Ia memang memutuskan untuk membuatnya sendiri. Selain karena lebih higenis, ia ingat ayahnya sangat menyukai kue nastar buatannya. Karena itulah ia berkutat di dapur membuatnya dengan dibantu Lucian sampai pukul sebelas, malam tadi. Selain kue nastar kering buatannya, mereka juga membawa oleh-oleh lain yang telah mereka beli hari Jum'at kemarin.
"sudah selesai?" Lucian bertanya sembari memasuki dapur.
Zeina yang telah memasukkan toples terakhir ke dalam tas mengarahkan pandangannya pada sang suami. Ia tersenyum melihat Lucian. Hari ini suaminya itu mengenakan pakaian yang lebih santai dibandingkan saat ia akan pergi ke kantor, meski begitu, setelan yang ia kenakan masih terlihat sopan. Lucian mengenakan celana jeans hitam panjang, dengan kaos putih polos yang di masukkan ke dalam celana. Penampilannya dilengkapi jaket kulit yang berwarna senada dengan jeans yang dikenakannya. Tak lupa kaca mata hitam turut bertengger apik di hidung mancungnya, sementara rambutnya tertata rapi seperti biasa. Tampan! Luar biasa tampan! Ia bahkan lupa menjawab pertanyaan Lucian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kau cantik" ujar Lucian.
Zeina tersentak. Wajahnya memanas tanpa bisa ia kendalikan. Bukankah ia yang sedari tadi memperhatikan betapa tampannya Lucian? Lalu mengapa justru dirinya yang mendapat pujian? Apa Lucian juga memperhatikan penampilannya sejak tadi?
Zeina melihat penampilannya sendiri. Ia hanya mengenakan baju lengan panjang berwarna biru dongker dengan motif astronomi di beberapa bagian dan dipermanis dengan pita yang menjuntai di bagian depan, ia juga mengenakan rok putih polos sebatas lutut dengan motif renda di bagian bawahnya, sedangkan pada kakinya terpasang heels hitam setinggi 8 cm yang membuat kakinya terlihat lebih jenjang. biasa saja, begitu pikir Zeina. Apa Lucian menyukai penampilannya yang seperti ini? kalau begitu Zeina akan membeli lebih banyak pakaian seperti ini saat Lucian memberinya uang nanti. Zeina tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
