PART 18

86 6 0
                                    


guys, jangan jadi silent readers oke.

setidaknya tinggalin jejak berupa vote atau comment.

biar aku juga semangat ngelanjutin ceritanya.

yang berkenan vote atau comment aku doain rezekinya lancar. 

aamiin.

-Happy Reading-

-Happy Reading-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Zeina menggeliat dalam tidurnya. Membuka mata dan mengerjapkannya beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Setelah kesadarannya telah kembali. Gadis itu duduk di atas ranjang, seingatnya ia tidur di sofa tadi. Kenapa sekarang ia ada di sini? Apakah suaminya telah kembali?

Ia bergegas turun dari ranjang, lalu melangkahkan kakinya keluar kamar. Retinanya langsung menangkap sosok Lucian yang tengah duduk di kursi kebesarannya, mengerjakan pekerjaannya dengan tenang.

"bi"

Pria itu mengangkat wajahnya, tersenyum melihat penampilan istrinya yang terlihat berkali-kali lipat lebih cantik saat bangun tidur.

"Kemarilah" ujarnya memberi isyarat pada Zeina untuk mendekat.

Istrinya menurut, melangkah kearah nya dengan pelan. setelah Zeina telah berdiri di sisi nya, Lucian menarik tubuh Zeina dan menempatkan tubuh sang istri di pangkuannya, membuat Zeina memekik.

"bi, apa yang kau lakukan? Bagaimana jika ada yang melihat kita!" ujarnya panik.

Cup~ ~ ~

Alih-alih menanggapi protes sang istri, Lucian justru menarik tengkuk gadis di pangkuannya kemudian meraup bibir ranum Zeina. menciumnya cukup lama.

"bagaimana tidurmu?" pria itu bertanya setelah menjauhkan wajahnya.

Zeina mengerucutkan bibirnya. Suaminya ini senang sekali membuat serangan tiba-tiba yang membahayakan jantungnya. Lucian terkekeh. Ia memeluk pinggang Zeina posesif, memastikan bahwa Zeina aman dalam dekapannya.

"apa kau begitu lelah sampai tidur sangat lama hm?"

Kening Zeina berkerut mendengar penuturannya. Sepertinya gadis itu belum tahu berapa lama ia tertidur.

"kau tidur selama lima jam ai, sekarang sudah pukul dua siang" kata Lucian menjelaskan.

"APA?!!! Lalu kenapa kau tidak membangunkanku bi? Ya Tuhan bagaimana pekerjaanku!!!"

Balas gadis itu dengan panik, bahkan ia sudah berniat bangkit dari pangkuan sang suami untuk kembali ke ruangannya kalau saja Lucian tidak memeluk pinggangnya erat.

"aku sudah mengatakan pada Pak yoga kalau kau cuti, tidak perlu mengkhawatirkan pekerjaanmu ai, Pak Yoga akan menghandle semuanya"

"APA?! Ya Tuhan bagaimana bisa kau meminta Pak Yoga untuk mengerjakan tugasku bi? Apa yang harus aku katakan pada beliau nanti?"

Zeina, After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang