Zeina, After Married

Part 20

haloha. . . 

selamat  malam minggu readers.

Zeina After Married kembali dengan part 20.

part ini dan beberapa part kedepan fokus ke liburan LuNa Couple ya. . .

jangan lupa vote & Comment.

happy reading. . .

Ini adalah hari pertama mereka di Bergen. !

Setelah makan pagi di hotel, Lucian mengajak Zeina pergi mengunjungi tempat-tempat wisata yang terkenal di Bergen. Dan seperti biasa, Lucian dengan segala sifat perfectionist nya telah menyiapkan sebuah mobil Bugatti Veyron berwarna hitam yang entah datang dari mana. ia hanya berharap Lucian tidak sengaja membelinya hanya untuk transportasi kami selama berlibur.

Because for the God's shake! Suami tampan nya itu telah mempunyai mobil dengan tipe yang sama di bagasi rumah kami. Jangan lupakan juga 3 mobil mewah merk lain yang menjadi koleksinya. Akan sangat sia-sia bila ia benar-benar membeli mobil lagi.

"Mobil ini. . . milik siapa bi? Kau. . . tidak membelinya kan.?"

Tanya Zeina setelah mobil telah melaju dengan kecepatan sedang. Lucian yang duduk di balik kemudi tersenyum melihat Zeina yang masih menatapnya dengan tatapan menyelidik. How cute!

"Apa yang akan kau lakukan jika aku membelinya.?"

"KAU MEMBELINYA.???!!!"

Bukannya kaget, Lucian justru terkekeh mendengar teriakan istrinya. Ia sudah menduga istri cantiknya ini akan berteriak. Ia tahu istrinya selalu tidak setuju bila ia menghabiskan uang untuk membeli sesuatu yang tidak penting dengan harga mahal.

Bahkan ia terpaksa menjual kembali Ferrari yang ia beli untuk Zeina, sehari setelah mobil itu sampai di bagasi rumah mereka. karena istri cantiknya itu mengancam akan menangis seharian bila ia tidak segera menjual mobil itu lagi.

Karena melihat istrinya menangis adalah hal terakhir yang Lucian inginkan dalam hidupnya, jadilah ia buru-buru menghubungi beberapa kenalannya,menjual mobil tersebut dan mentrasnfer uang hasil penjualan mobil itu ke rekening Zeina sebagai gantinya.

"Aku tidak membelinya ai. Ini hanya mobil pinjaman" balas Lucian akhirnya.

Pria itu melirik Zeina. istrinya masih menatapnya dengan memicingkan mata dan melipat kedua tangannya di depan dada. Melihat itu, Lucian merogoh saku Coat yang ia kenakan, mengambil dompet kulit yang ada disana dan menyerahkan benda itu pada Zeina.

"Bukalah. . . dan lihat apakah surat mobil ini berada di atas namaku."

Zeina meraih dompet di tangan suaminya. Mengecek kebenaran perkataa Lucian. setelah menemukan apa yang ia cari, Zeina membaca dokumen itu dengan seksama.

Memang benar, mobil ini bukan atas nama suaminya. Terlebih lagi, ia juga menemukan sebuah kartu nama perusahaan yang menyediakan jasa penyewaan mobil di dompet Lucian.

"Bagaimana? Kau percaya padaku sekarang?."

Tanya Lucian setelah menerima kembali dompet yang diulurkan oleh Zeina. sementara Zeina hanya mengangguk mendengar pertanyaan Lucian.

"Maafkan aku. Bukannya aku tidak percaya denganmu bi. Kau tau, aku hanya tidak suka jika kau menghabiskan uang mu untuk hal-hal seperti itu"

Ujar Zeina setelah cukup lama terdiam.