Senja
-------------------------------------------------------Asma begitu lahap memakan rujaknya. Entah dari mana pria itu mendapatkannya, Asma tidak peduli. Dia cuma ingin memakan rujak itu.
Berbeda dengan Sam yang menatap istrinya penuh tanda tanya. Ini karena Naura yang bilang kemungkinan Asma hamil. Sam senang tapi ayahnya tidak akan senang. Pria itu ingin cucu pertamanya lahir dari rahim istri Raja.
Sam mengepalkan tangannya mengingat peringatan ayahnya.
"Kalau nantinya dia sampai mengandung anak Sam bagaimana?" Tanya Sam.
Pria yang tak lain ayah Sam itu menatap putranya tajam, "Gugurkan, kamu tahu saya ingin cucu pertama saya dari siapa. Dan jangan coba-coba melahirkannya sebelum anak Raja, kalau tidak kamu tahu anak itu akan berakhir dimana."
Sam tersenyum, dia tahu karakter ayahnya. "Sebegitu jijiknya dengan saya?"
Rama menatap Sam tajam.
"Kamu hadir karena wanita menjijikkan itu, kamu tahu kalau kamu hanya aib bagi saya." Ucapnya kasar.
Sam sudah terbiasa mendengar ucapan ayahnya itu. Bodohnya dirinya tetap menginginkan pengakuan pria itu.
Sam mendengus mengingat kejadian pertemuan terakhir mereka beberapa bulan lalu.
"Nanti siang ikut saya,"
Asma menatap suaminya penuh tanda tanya. "Temaaa?" Ucapnya dengan mulut yang masih mengunyah.
"Dokter kandungan." Ucapnya seraya memasang jam tangannya.
Asma terbatuk.
Dia langsung meminum air mineral yang diambilkan Sam tadi. Sekali tegak wanita itu menghabiskan setengah botol air mineralnya.
"Buat apa?!" Lanjutnya.
Sam menarik kursi dan kembali duduk disamping istrinya. "Saya rasa kamu sedang hamil."
Mata Asma melebar. "Kok bisa?!" Jeritnya.
Sam hampir melongo mendengar pertanyaan konyol Asma. Pria itu terkekeh samar lalu kembali menatap Asma serius.
"Kita suami istri, dan kita pernah tidur bersama, apa kamu lupa?" Tutur Sam pelan namun tegas.
Asma meneguk saliva nya dengan susah payah. Perlahan tangannya menyentuh perut ratanya. Dia menunduk bingung. "Jadi aku hamil?" Gumamnya pelan tapi masih terdengar.
"Saya masih belum tahu, jadi untuk memastikannya kita harus ke dokter."
Sam tahu Asma terkejut, tapi jika memang benar Asma hamil, dia dan Asma harus merelakan anak mereka. Rencananya harus berhasil, Sam tidak akan membiarkan penghalang kecil seperti ini menggagalkan semuanya.
🌷🌷🌷
Raja semakin hari menyibukkan diri untuk memgerjalan tugas-tugas kuliahnya. Dia tidak mau memikirkan sedikit fakta yang didengarnya saat kembali ke Surabaya beberapa minggu lalu.
Fakta kalau Asma sudah menikah. Tidak ada yang memberi tahu siapa pria itu. Semuanya bungkam. Walau Raja tetap tidak percaya tapi kepergian Asma seakan menjelaskan kebenaran itu.
Raja menatap jam tangannya. Jam 12 malam, perutnya sudah berbunyi. Raja mengambil jaketnya, memakainya dan langsung keluar dari kostnya. Yah, walah ayahnya menawarkan apartemen tapi Raja ingin menjadi mandiri dan hidup sederhana di kost kecil yang dekat dengan kampusnya.
Raja menelusuri jalan dengan motor vespa nya. Dia mengendarai santai dengan memikirkan nasib cinta nya yang kandas. Raja akan pasrah jika Asma bahagia dengan keputusannya tapi kenapa perempuan itu tidak mengabarinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Angan
RomanceSamudra Putra Gangsar pria ambisius ini bisa melakukan apapun hanya untuk mendapat pengakuan dari ayahnya dan membalaskan dendam terhadap adiknya Raja Putra Gangsar. Dan semua itu bisa dicapainya dengan menjebak Asma Marzia agar mau menjadi istrinya...