Surat Rindu Untuk Keluargaku

141 12 2
                                    

Nama ku Gladys Alfiana Rizki lebih tepatnya sering dipanggil Gladys tetapi keluargaku memanggilku Alfi. Aku berumur 16 tahun dan kini aku sudah menginjak masa putih abu-abu tepatnya kelas 2 SMK di sebuah sekolah negeri yang ada di kota ku. Aku anak kedua dari dua saudara.

Ya,aku memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Geraldo Ardiansyah yang kerap disapa Gerald. Ayah dan ibu ku selalu saja sibuk dengan pekerjaan mereka di samping itu mereka kini tidak lagi bersama cukup miris memang jika didengar. Aku memilih tinggal bersama ibu dan tak jarang setiap akhir pekan aku menginap di apartemen ayahku. Dulu aku masih beruntung karena masih ada kak Gerald yang selalu menemani ku. Iya itu dulu dan tidak untuk sekarang. Sekarang di rumah yang cukup besar ini aku hanya hidup bersama seorang pembantu.

Aku rindu,rindu masa kecilku dimana ayah dan ibu masih selalu ada untukku dan tentunya Kak Gerald. Tapi seiring waktu berlalu saat aku beranjak remaja mereka mulai sibuk dengan pekerjaan mereka. Ayah yang sudah jarang mengunjungiku dan tentunya ibu yang semakin sibuk dengan bisnisnya. Dan jangan tanyakan dimana sekarang kak Gerald. Dia kini berada di Korea untuk menuntut ilmu.

# # #

4 tahun yang lalu.

Suara bentakkan dan tamparan yang menggema dari kamar kedua orang tuaku membuatku takut. Tak jarang aku selalu menangis saat mendengar pertengkaran mereka. Setiap kali ayah dan ibu pulang selalu saja bertengkar sekalipun itu hanya masalah sepele.

Dan malam ini dengan diiringi suara hujan yang menjatuhi atap rumah mereka kembali bertengkar lagi. Suara bentakan mereka layaknya petir bagiku. Aku takut aku sangat takut. Akupun memutuskan untuk keluar kamar dan berlari menuju kamar Kak Gerald yang tepat berada di samping kamarku. Seketika aku langsung menghambur ke dalam pelukan kakakku sambil terisak.

"Alfi udah ya jangan nangis kan masih ada kakak. Kamu tenang aja,kakak selalu ada buat kamu kok"itulah kata-kata yang selalu keluar dari bibir Kak Gerald saat aku berada dalam posisi sekarang ini.

Aku kagum dengannya,disaat kebanyakan anak broken home lebih suka mencari perhatian dengan melakukan hal-hal yang negatif tetapi dia tidak. Dia terlihat lebih tenang.

Hingga pada suatu hari tak sengaja aku melihat amplop coklat yang tergeletak begitu saja di atas meja ruang keluarga. Saat kubuka dan kubaca aku sangat tercengang dengan kalimat-kalimat yang tertulis rapi di atas lembaran kertas hvs itu.

Surat Gugatan Cerai

Ya,itu surat dari kantor pengadilan agama. Aku memang belum tau apa-apa tentang perceraian yang aku tahu hanyalah mereka berpisah.

Dan hingga tiba hari itu hari dimana palu diketuk oleh hakim dan dinyatakan ayah dan ibu telah resmi bercerai.

# # #

2 tahun berlalu dan kini aku telah lulus SMP. Dunia putih abu-abu telah menyambut. Aku bersyukur karena ayah masih mau meluangkan waktunya untuk membantuku mendaftar di sebuah SMK Negeri yang menjadi tujuanku. Aku bersyukur dapat diterima disana.

"Kamu sekolah yang bener,kamu harus bisa banggain ayah"nasihat ayah.

Saat aku kembali ke rumah tentunya diantar oleh ayah. Jangan berfikir bahwa ayah akan masuk dan mengantarku sampai dalam rumah. Ayah hanya mengantarku sampai depan gerbang saja.

"Oh iya,bilangin ke Kak Gerald jangan lupa buat packing besok lusa udah berangkat"pesan ayah kepada ku.

Deg!

"Kak Gerald mau kemana yah?"tanyaku kepada ayah.

"Apa kakakmu tidak memberitahu kamu Fi?"tanya ayah kepadaku.

Aku hanya menggelengkan kepala karena aku memang tidak tahu yang aku tahu hanyalah akhri-akhir ini Kak Gerald sibuk.

"Kakakmu akan berangkat ke Korea untuk melanjutkan studi nya dibidang seni"jawab ayah.

Jawaban itu membuatku tercengang. Dan aku berfikir haruskah aku bahagia ataukah aku harus sedih mendengar perasaan itu. Aku tak tau perasaanku begitu kacau saat itu

"Yaudah nanti aku bilangin ke Kak Gerald. Aku masuk dulu yah"putusku lalu segera masuk ke dalam rumah.

# # #

Dua hari berlalu begitu cepat kini saat nya aku melepas kepergian Kak Gerald menuju Korea.

"Kakak janji kalau liburan kakak pasti pulang ke Indonesia"ujar Kak Gerald sambil merangkulku.

Aku tidak menjawab perkataan Kak Gerald tadi. Aku terus memeluknya. Jujur saja aku sangat sedih saat harus berpisah dengan seseorang yang sangat aku sayangi tentunya.

"Yaudah kakak berangkat dulu. Kamu jaga diri baik-baik. Jangan sering nangis karena kakak nggak ada di dekat kamu"ujar Kak Gerald sambil mengecup keningku. Dan saat itu pula airmata ku lurub begitu saja seolah aku tak rela jika dia pergi.

Aku menatap sendu punggung Kak Gerald yang sudah memasuki ruang tunggu. Tak mau berlama-lama aku langsung pulang bersama supir pribadi papa. Miris memang,kedua orang tuaku tak ada yang mengantar Kak Gerald.

# # #

2018

Sudah 1 tahun ini aku sendirian di rumah sebesar ini. Ayah yang hanya datang 2 bulan sekali itupun jika tidak sibuk. Sedangkan ibu kini berada di Prancis. Sejak keberangkatan Kak Gerald ke Korea tak lama ibu berangkat ke Prancis. Saat itu juga aku sangat merasakan kesepian.

Malam ini langit terlihat begitu mendung sepertinya tak lama lagi langit akan menurunkan semua bebannya ke bumi. Aku masih betah berlama-lama di balkon kamarku. Hingga tak lama kemudian hujan turun begitu derasnya dan aku memutuskan untuk masuk ke dalam kamar. Aku duduk di meja belajar yang ada di sudut kamarku. Kubuka sebuah notebook berwarna hitam dan kutuliskan semua keluh kesah yang ada.

Surat Rinduku Untuk Keluarga

Andaikan saja aku memiliki mesin waktu milik doraemon ingin sekali kuputar waktu yang telah berlalu dimana mereka masih bersamaku. Namun sayang sekali waktu yang telah berlalu kini tinggal sebatas kenangan yang tinggal dalam angan. Kini aku sendiri tak ada lagi ayah yang selalu menasihatiku. Tak ada ibu yang selalu membacakan dongeng sebelum tidur dan tentunya tak ada Kak Gerald yang selalu memelukku disaat hujan turun.

Aku merindukan keluargaku yang utuh. Yang dulu masih bisa tertawa bersama disela-sela dinginnya hujan. Aku merindukan suara gaduh yang tercipta oleh aku dan Kak Gerald tentunya.

Yah,bu,kak apa kalian tidak merindukan ku? Kini aku telah menjadi gadis remaja yang tumbuh dengan baik. Yah,bu,kak kuharap suatu saat nanti kita bisa bersama lagi melewati ujung senja yang menyambut malam tiba. 

# # #

Sabtu, 23 Juni 2018

febrii44

Antologi Cerpen - Orang TerkasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang