Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...***
Hanya ada kau dipikiranku saat kau jauh dariku.
- (Namakamu) Thomson -___
"Bingung, beib?"
(Namakamu) tersentak. Ternyata bukan hanya ada dia di kamar itu. Ia segera menoleh ke sumber suara dan matanya melotot sempurnya. "L-lo?"
"Kenapa? Lo kaget karena ngeliat gua lagi? Gua nggak nyangka, pelac*r kayak lo berhasil ngegaet cowok ganteng yang kaya raya. Benar-benar pintar ngegoda cowok lo, yah."
"Jaga ucapan lo!?" (Namakamu) marah.
"Well, yang gua bilang itu, kan fakta? Kenapa lo harus marah? Nichol bener, lo makin cantik." Brandon tersenyum miring dan mencoba menyentuh dagu mantan kekasihnya tapi (Namakamu) segera menepisnya.
"Jangan kurang ajar lo!?"
"Heh? Lo nggak usah malu, beib. Bukannya itu pekerjaan lo."
"Gua bukan pelac*r. Brengsek lo!?" (Namakamu) mendorong Brandon menjauh saat pria itu semakin mendekat ke arahnya.
"Lo..." Brandon meraih dagu (Namakamu) dengan keras dan memaksa (Namakamu) untuk menatapnya. "Gua nggak butuh badan lo. Gua cuman butuh uang dan lo harus ngasilin uang buat gua. Sialnya, gua tinggalin lo sebentar dan lo udah enak-enakan sama si fotografer kaya itu."
"Bajing*n lo!?" (Namakamu) menarik tangan Brandon untuk melepasnya dari dagunya, tapi sayangnya, tangan itu tidak terlepas sedikit pun.
"Terserah lo mau bilang apa. Gua nggak peduli." Brandon menekan semua kata-katanya kepada (Namakamu). Ia melihat (Namakamu) dari atas sampai bawah. "Tapi nggak ada salahnya ngenikmatin lo sebentar." Brandon memasang smirk yang membuat (Namakamu) merinding ketakutan.
"Nggak. Lepasin gua!! Jangan macam-macam lo!! LEPASIN GUA, BRENGSEK!? LEPASIN!?"
Brandon tidak peduli dengan teriakan (Namakamu). Ia mendorong mantan kekasihnya itu ke ranjang dengan kasar. Menahan tangan (Namakamu) agar tidak memukulnya dan juga mengapit kaki wanita itu agar tidak bergerak.
Iqbaal.
***
Satu club yang menjadi tujuan Bastian. Ia yakin (Namakamu) dibawa kesana oleh si penculik. Beberapa hari ini ia memang mendengar kasak kusuk dari Club itu bahwa (Namakamu) pernah menjadi jal*ng di sana. Bastian tersenyum miring. Ibunya lagi. Tapi kali ini ia yakin, Ibunya hanya membeli wanita itu saja dan si penculiklah yang menjadikan (Namakamu) jal*ng.
"Steel."
Bastian menoleh dan mendapati Bryan, salah satu sahabat seperjuangannya dulu yang ternyata masih memegang gangster mereka. Dulu Bastian mengundurkan diri karena Cornelia dan benar-benar meninggalkan New York saat Cornelia meninggal.
"Bagaimana?" tanya Bastian menarik tongkat mengerikannya dari dalam mobilnya.
"Yang lain sudah ada dalam posisi, tapi kami belum bisa pastikan Mrs. Thomson ada di dalam." jawab Bryan.
"Aku yakin dia di dalam." ucap Bastian berjalan santai masuk ke Club milik Ibunya itu.
Beberapa petugas keamanan menahan Bastian yang ingin masuk dengan senjatanya. Tapi bukan Bastian jika ia tidak berhasil masuk walau harus melumpuhkan anggota Ibunya.
Kericuhan pun tidak bisa dihindarkan. Bastian menghentikan semua orang yang menghadangnya. Setelah ini ia bersumpah, Club Lucy itu akan tutup hari itu juga. Ia akan menghilangkan tempat kotor itu dari New York. Tempat yang menghancurkan cintanya dan juga keluarga barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely
Fanfiction》Selesai《 Cast: Iqbaal - (Namakamu) *** Mereka dipertemukan karena masa lalu yang kelam. Kesendirian yang setengah mati menyelimuti mereka akhirnya hilang saat mereka bersama. Bagaimana mereka hidup saling melengkapi dan mengikis rasa kesendirian it...