"Oke.. sekian pelajaran kita pada pagi hari ini. Minggu depan kita ulangan." Ujar Bu Seohyun sembari mengemasi barang-barangnya lalu melenggang pergi.
Mungkin selesai belajar matematika dengan Bu Seohyun di hari Rabu merupakan surga dunia bagi murid kelas 2-A VHS. Pasalnya, jam ke dua di hari Rabu adalah pelajaran bk, pelajaran yang jarang sekali guru masuk. Jam kosong itu dimanfaatkan murid-murid untuk bermain, tiduran, menggosip, dan lain sebagainya.
Namun, kebahagiaan mereka terpaksa terenggut karena teriakan dari orang yang sangat menakutkan bagi mereka, bendahara.
"Oke guys.. gue mau nagih kas nih." Teriak Roa menciptakan keheningan di kelas. "Yang kabur siap-siap aja gue seret ke walas."
Memang mengerikan bendahara itu jika sudah berhubungan dengan kas. Ini contohnya, Roa yang biasanya terlihat manis berubah menjadi seperti serigala yang siap memangsa siapa saja. Berlebihan memang, namun begitulah anggapan murid-murid kelas 2-A.
"Suho, uang kas untuk hari ini belum, yang lewat udah lunas." Ujar Roa sambil memeriksa buku kasnya.
"Iya. Nih." Suho memberikan selembar uang rupiah berwarna abu-abu.
"Suga ganteng~" Panggil Roa pelan. Apa mungkin selain pada Eunwoo, Roa juga jinak pada Suga?
"Woi gula! Bangun lo njir!" Ternyata tidak, Roa tidak jinak pada Suga. Roa bahkan memukul kepala Suga sampai Suga kaget bukan main.
"Ah.. sakit anjir." Suga meringis kesakitan.
"Kalo mau ngebo ya di rumahlah anjir."
"Kalo mau nagih uang, jadi ibu kos gih njir."
"Gue masih sekolah anjir."
"Gue ga nanya anjir."
"Yaudah sini bayar kas lo njir."
"Ini.. ini.. gangguin orang aja lu njir." Ujar Suga sembari memberikan uangnya.
"Daritadi kek gitu apa susahnya anjir."
"Bacot anjir."
Terjadilah pertengkaran tak berguna dengan akhiran 'anjir' ala SuRo.
"Woi!!" Teriak Seungwoo sambil memukul meja membuat seisi kelas hening seketika.
"Gue afk anjir!!"
"Gue kira apaan bego!" Ujar Mingyu sembari memukul kepala Seungwoo.
"Seungwoo~" panggil Roa dengan senyuman manisnya. Kalau begini sih, senyumnya bermakna ambigu.
"Masa sih Seungwoo beli paket buat ml-an bisa, bayar kas dua ribu sehari aja kudu ngutang?" Roa masih tersenyum. Membuat Seungwoo bergidik ngeri.
"Eh.. ah... Roa.. itu.. mm... ini kan gue beli paketnya sekali sebulan Roa. Uang gue habis gegara nabung buat beli paket." Seungwoo gelagapan.
"Hmm.. susah banget ya sisain minimal dua ribu per hari? Atau kan Seungwoo bisa minta ke bokap nyokap."
"Roa.. gue janji deh, besok gue bayar."
"Seungwoo itu dari kemaren janji mulu ke Roa." Roa mengerucutkan bibirnya lucu. Ini salah satu taktiknya, biasanya ia memakai taktik ini pada murid cowok di kelas. Tak ada yang bisa tahan dengan taktik yang satu ini, bahkan June yang isi otaknya kata kasar semua berhasil ditaklukan dengan taktik ini.
"Yaudah iya. Nih." Seungwoo menyerahkan selembar uang rupiah berwarna ungu, memang Seungwoo termasuk mudah untuk ditaklukan dengan taktik ini.
"Ini buat lima hari, kan?"
"Hooh." Seungwoo menganggukkan kepalanya.
"Good." Ujar Roa sembari menghampiri Key yang terlihat sedang memainkan ponselnya.
"Kibum~" Panggil Roa lembut, namun tak digubris yang punya nama.
"Oi, sat!" Pekik Roa sembari menggebrak meja Key.
"Iya, iya. Mau apa?" Ujar Key yang pandangannya masih tertuju pada benda persegi panjang itu.
"Uang kas. Sepuluh hari. Dua puluh ribu."
"Gabawa duit." Jawab Key seadanya.
"Aa masa? Kalo nanti ketahuan belanja di kantin gimana?" Tanya Roa mengangkat alis kanannya.
"Itu berarti ditraktir Suho, jan Suudzon. Dosa tau." Ujar Key mengelus dadanya.
"Masya Allah, Key ... tumben banget loh." Ucap Roa tersentuh.
"Panggil gue Ahmad Key Al-madjid." Key mengusap rambutnya ke belakang.
"Dah tobat ya.. biasanya otak lo isinya desah semua. Ahhh... Shhh.." Ucap June sambil mendesah.
"Ew.. telinga suci gue.." Ujar Roa sambil menutup telinga lalu pergi mencari mangsa lain.
"Thank's bro, pergi juga tuh setan." Ucap Key mengacungkan jempol kanannya ke arah June.
"Sans."
Untuk menagih kas murid perempuan, akan mudah bagi Roa. Karena, memang murid perempuan di kelas itu pada umumnya lebih disiplin daripada murid lelaki. Namun, tentu ada beberapa yang sama seperti murid lelaki. Moonbyul dan Sejeong contohnya.
"Byul ..." panggil Roa.
"Eh.. Roa.. mm.
Ada telpon neh. Gue keluar dulu ya." Moonbyul keluar kelas dengan kikuk."Sejeong~"
"Eh Roa.. mm. Aduhhh... Roa... tolong, perut gue sakit. Gue ke uks dulu ya. Dahh." 11 12 lah sama Moonbyul.
'Hh.. tahan Roa.. kelas tiga gue gamau jadi bendahara lagi ah. Capek tau.'
YOU ARE READING
We Are Classmates
FanficCoba dateng ke Victory High School, trus tanyain dimana kelas 2A "Oh kelas isinya orang pinter semua itu ya? " "Holkay semua njirr, classy. Dedek yang cuma tatakan cangkir bisa apa" "Tampang oke, duit melimpah, otak ngedukung. SERBUK DETERJEN KEK G...