Elita menatap layar ponselnya dengan jengkel. Dia baru duduk selama tiga menit bersama teman-temannya, namun tiba-tiba orang tuanya sudah ramai berkoar-koar di grup Line keluarga, menyuruhnya untuk pulang saat ini juga. Aneh, padahal di jam seperti sekarang kedua orang tuanya biasanya masih sibuk di kantor, mengurus pekerjaan ini itu hingga lupa waktu.Sbkenward59_: Elita kamu lgi dmana? Plang skrng juga!
Ana_LusiK59: Pulang sekarang Elita, penting!
Sbkenward59_: Jgn main mulu, ada hal penting yg mau papah sm mamah omongi ke kmu.
Sbkenward59_: Elita!
Sbkenward59_: P!
Sbkenward59_: P!
Sbkenward59_: P!
Sbkenward59_: P!
Sbkenward59_: P!
Sbkenward59_: P!
Sbkenward59_: P!
Sbkenward59_: P!
Ana_LusiK59: dia lgi hangout sm tmen2nya kali pah.
Sbkenward59_: dsr ank krang kerjaan! Kalo gk bales papah backlist dari jatah bulangan!!
Sbkenward59_: bulanan maksudnya.
“Kenapa, Ta?”tanya Nicole, teman sekelas Elita.
“gue disuruh pulang sama bokap nyokap gue, kayaknya ada urusan penting deh”jawab Elita enggan, dia berdiri dari kursinya seraya mengambil tas sekolahnya yang berwarna marun. “Gue balik dulu ya”
“Yaelah Ta, tunggu bentar lagi kan bisa, pesenan lo aja belum dateng”sela Yumi cepat,
“Iya Ta, pulangnya entar aja kalo pesenan lo udah dateng”timpal Aisa. Elita menggeleng kuat, “Penginnya juga gitu sih, tapi kalo gue nggak buru-buru balik, entar gue di backlist dari jatah bulanan bokap gue, lo tau sendiri kan kalo-“
Ponsel Elita berbunyi nyaring, memperlihatkan kata Papah di layarnya. Elita mendengus kesal, baru saja dia mengangkatnya, mendadak sudah terdengar suara cempreng membahana dari sebrang sana.
“Elita! Kamu dimana! Cepet pulang!”
“Ma-mamah, kok mamah yang..”
“cepet pulang atau kamu diancam bakal di backlist dari..”
“I-Iya iya, aku pulang sekarang!”sela Elita cepat, setelah mengatkan beberapa kata perpisahan pada teman-temannya, gadis itu buru-buru melarikan diri dari kafe dan memasuki salah satu taksi yang terparkir di sana.
Taksi tersebut langsung bergerak dengan kecepatan penuh setelah Elita mengiming-iminginya dengan uang lebih. Kedua orang tua Elita sudah berdiri di depan gerbang pintu saat dirinya tiba, mereka berdiri seraya menyilangkan tangan di dada, memandang ke arah Elita dengan ekspresi menyeramkan.
“Eh, udah nunggu lama yah?”tanya Elita seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
“Huh, dasar anak muda!”kata seorang pria paruh baya berpakaian lengkap. Dia adalah Sebastian Kenward, ayah Elita yang memiliki darah campuran Finlandia dan Arab. Elita hanya cengengesan.
“Err.. yang penting aku udah dateng kan pah, mah? Jadi aku nggak perlu di backlist dari jatah bulanannya papah”ucap Elita seraya nyengir.
“Dasar, ayo masuk, ada yang ingin mamah omongin sama kamu”♫♫♫
“Kau main sendirian?”tanya seorang gadis kecil berambut pirang. Dia berdiri di belakang punggung seorang anak laki-laki berumur enam tahun, yang tampaknya sama sekali tak peduli dengan kehadiran gadis kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
As If
Teen FictionDi jodohkan dengan orang yang kau benci? Terdengar klise memang. Hal itulah yang dialami Elita Kenward, seorang remaja kelas 11 yang dipaksa bertunangan dengan Rifki Aldrian, teman sekelasnya sendiri. Di sisi lain, Riski Aldrian, berandalan kelas se...