6

902 24 10
                                    

Hai gaes.. Aku balik lagi nih
Rindu gak?? Jangan rindu, berat gengz. Wkwk😂

Aku minta maaf ya readers. Akhir akhir ini aku sibuk banget, bukan sok sibuk, tapi memang beneran sibuk bro😂
Tau nggak kenapa aku sibuk?
Aku sibuk mikirin kamu😉😍
Hahahaha...becanda gaes, jangan dibawa ke hati..
Oke oke kali ini beneran. Aku lagi sibuk belajar, teman teman. Akhir akhir ini nilai aku turun semua (curhat dikit gapapalah ya :v)
Tapi tenang aja, ujian ujian aku udah lewat kok. Sekarang aku lagi libur gaes.. Jadi kalo kalian baca part ini aku lagi libur kenaikan kelas 9. Jadi aku punya banyak waktu deh sama kamu. Iya kamu😂

Oke oke.
Segitu dulu temu kangen nya ya.
Udah pada gasabar kan lihat kelanjutan ceritanya?!
Langsung aja deh. Yuk😊

"Selamat pagi semua!" sapa pak Romgan dengan wajah yang tetap menyeramkan bagiku
Hari ini pelajaran Matematika ada 3 les pada pagi hari.

"Buka buku kalian halaman 231 dan coba kerjakan soal soal yang ada disitu. Lengkap dengan caranya." perintahnya langsung secepat kilat.
Itu memang sudah menjadi ciri khas Pak Romgan, memberi tugas secepat kilat.
Tanpa diperintahkan dua kali, aku langsung mengambil buku dan membuka halaman 231 dan mulai mengerjakan semua soal.
Wkwk, anda percaya?
Mustahil guys. Seorang Ochi bisa mengerjakan semua soal Matematika. It's Impossible!

Mengetahui bencana datang, lantas aku langsung mengambil jalan nyaman. Kevin, where are u?
Oh iya. Kalian belum tau Kevin kan?
Sini aku kenalin.
Kevin. Lengkapnya Kevin Frandiawan Rehasel. Cowok yang bisa dibilang gantenglah di kelas kami. Dia sebangkuku. Anak Pak Gunawan, seorang dosen Fisika di salah satu Universitas ternama dan Ibu Susy, seorang guru Bahasa Inggris. Siswa terpintar MM di kelas kami. Ia mengikuti olimpiade Matematika dan mewakili sekolah kami di tingkat Nasional. Uh, iri gua.
Oke oke, itu aja dulu tentang Kevin.

"Vin, ini gimana ya?" tanyaku dengan nada yang sedikit dihalusin. Wkwkw

"Gini terus gini, lalu gini dan gini" jawabnya asal sambil tertawa

"Iiiiiii, aku serius" kataku kesal.

"Iya iya, jangan nangis nanti dia gasuka lagi sama kamu" jawabnya asal sambil terus tertawa

"Dia siapa????" tanyaku kesal

"Dia dia dia, yang telah mencuri hatimu. Dia dia dia pemilik hatimu" katanya sambil terus tertawa.

"Dasar" gerutuku sambil menjotos kepalanya.

Kesel sih kalau bicara sama dia. Tapi gitu, kesel kesel sayang. Dia orangnya asik sih. Selalu mau ngebantu aku yang tak berdaya ini..wkwk

"Akhirnya selesai juga nih soal. Makasih ya, vivinkuu. Tanpa kamu aku tak berdaya." candaku.

Jangan heran dan geli ya, aku dan Kevin memang kompak banget. Sangkin kompaknya kami sering diledek pacaran oleh teman teman dan guru guru kami. Padahal enggak. Kami cuma sahabatan kok. Sumpeh :v

"Yang sudah selesai mengerjakan soal, silakan antar kedepan" lanjut Pak Romgan.

Dengan beraninya aku dan Kevin, maju pertama dan mengantar jawaban kami.
"Ini Pak" kata kami serentak.

Jawaban kami benar semua. Aku tersenyum gembira dan melirik Kevin dengan tatapan riang.
Kami kembali duduk ke kursi kami.

Tapi, tunggu. Ada yang aneh. Pak Romgan dari tadi menatapku tajam. Dari kami mengantar jawaban tugas tadi pun kulihat wajahnya seperti tidak suka padaku. Kenapa ya?
Apa jangan jangan dia tidak suka padaku, karena aku mengerjakan tugas yang diberikannya bukan dengan usahaku sendiri. Tapi, aku tidak tau soal ini. Masa aku harus duduk, diam dan menatap saja soal soal didepanku ini. Kan tidak mungkin. Aku seharusnya mengerjakan soal ini dan berusaha mencari penolong, yaitu Kevin.
Apa dia tidak suka? Hmm. Sudahlah.

Ting nong neng nong. It's time to begin the fourth lesson

"Uh. Akhirnya" teriakku dalam hati
Senang sekali rasanya, pelajaran memuakkan ini berakhir.
Rasanya seperti baru keluar dari sebuah ruangan kosong yang menyeramkan. Legaaa...













MATEMATIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang