04 Obrolan Pertama

1.7K 374 39
                                    

Hanya kurang dari sepuluh hari dia menjalani hidup normal seperti yang dia damba-dambakan, Rissa tak pernah menyangka jika berita buruk tiba-tiba datang dan membuatnya tak tahu harus bagaimana lagi menjalani hidup.

Baru saja Rissa sampai di rumah setelah pulang dari kampus di hari kelimanya sebagai mahasiswi jurusan Psikologi di Universitas Bina Nusantara, dia sudah mendengar jeritan sang Mama. Rissa berlari memasuki rumah dan mendapati Mama yang sedang ditenangkan oleh para asisten rumah tangga yang bekerja di rumah keluarga Seran.

Sungguh, Rissa tak tahu apa yang terjadi saat dia menghampiri Mama dan Mama mendekapnya erat sambil berkata dengan terisak, "Papa kamu, Sa. Kenapa Papa kamu tega merusak citranya sendiri demi partai sialan itu?"

Saat itu, Rissa tak mengerti sama sekali dengan apa yang Mama bicarakan jadi, dia memilih untuk tak bertanya dan membantu asisten rumah tangga menenangkan Mama. Butuh waktu lama sampai akhirnya, Mama lelah dan terlelap sendiri sebelum dibawa ke kamar untuk beristirahat.

Rissa menunggu di kamar Mama selama beberapa jam sampai dia memutuskan untuk mencaritahu apa maksud Mama, berteriak menyumpahi Papa, namun Rissa akhirnya, mengerti saat televisi yang entah sengaja atau tidak dinyalakan menampilkan nama Papa yang berdampingan dengan kata korupsi.

Awalnya, Rissa diam tanpa sadar jika lama-kelamaan lututnya melemas dan air mata jatuh di pipi melihat penayangan ketika sang Papa yang sudah beberapa hari tak ditemuinya, dikawal memasuki kantor polisi dengan banyak wartawan yang mengarahkan kamera ke wajah yang berusaha setengah mati dia sembunyikan.

Rissa memejamkan mata. Hatinya sesak saat mengingat pesan yang selalu sang Papa tanamkan dalam diri Rissa, sejak sedari kecil dan menjadi salah satu pedoman hidup Rissa hingga saat ini.

"Sa, apapun yang terjadi, kamu harus selalu bersyukur dengan apa yang kamu punya. Tuhan tahu apa yang kamu butuh dan apa yang kamu ingin. Tinggal tunggu waktu sambil terus berusaha menunjukkan etikat baik di hadapan Tuhan. Ingat, jaman sekarang, jadi orang jujur itu emas."

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Tak sampai sehari, berita tentang kasus korupsi yang menimpa Alamsyah Hadi Seran sukses menyebar ke seluruh media masa, terlebih lagi internet. Kasus sang Papa bahkan berhasil menarik keingintahuan banyak orang tentang keluarga yang mereka sebut koruptor kelas menengah ke atas.

Decitan pintu terdengar, namun Rissa tak mengubah posisi berbaringnya sama sekali. Suara Mama terdengar, masih lemas karena menangis semalaman.

"Sa, kamu gak ke kampus?" Isakan Mama masih terdengar di telinga Rissa.

Rissa menggeleng. "Enggak, Ma. Rissa mau ikut Mama nemuin Papa."

Mama mendesah. "Enggak, Sa. Kamu kuliah dan bertingkah kayak kamu gak tahu apa-apa, oke? Masalah yang lagi terjadi, biar Papa dan Mama yang hadapi, kamu tetap jadi anak yang jauh dari masalah, oke?"

ArasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang