Chapter 3

20 1 0
                                    

"Tapi Bel, lukanya banyak banget. Jidat, siku, lutut, berdarah semua. Kita ke UKS ya?"

Bella beralih menatap kedua siku dan lututnya.

Lah, berdarah juga ya? Tau deh bodo amat. Batinnya

————————————————
Tanpa menunggu jawaban Bella, Regan langsung menggendong Bella ala bridal style menuju UKS. Bella hanya pasrah, toh kalau dia menolak dia tidak akan bisa pergi kemana-mana. Masa harus ngesot ke UKS?

Bella sangat bersyukur sekarang belum jam istirahat, karena kalau sekarang jam istirahat sudah pasti akan banyak yang melihat kejadian memalukan tadi dan dirinya yang sedang digendong seorang Khalfani Regan ala birdal style begini bisa digosipkan yang tidak-tidak. Bella tidak bisa membayangkan, akan ditaruh dimana mukanya kalau seantero sekolah melihat kejadian memalukan tadi.

Regan membaringkan Bella dengan sangat hati-hati di salah satu ranjang UKS.

"Ambilin kotak P3K dong"

Pinta Regan kepada salah satu anggota PMR yang sedang piket. Cewek itu menahan napas ketika menyadari Regan meminta bantuan kepadanya. Bella dapat melihat itu dengan jelas. Cewek itu terlihat gugup setengah hidup ketika menyerahkan kotak P3K kepada Regan.

Kak Regan itu cogan must wanted kedua disekolah. Tau gue, tapi masa iya cuma dimintain bantuan ngambil kotak p3k aja sampe gugup setengah hidup gitu? Oceh Bella dalam hati. Bukannya Bella tidak suka apalagi cemburu, hanya cewek itu terlihat seperti orang bodoh didepan Regan.

"Bella kenapa?"

Akhirnya petugas PMR satunya bicara setelah hanya diam dari tadi. Bella adalah salah satu anggota PMR, jadi wajar kalau semua anggota PMR mengenalnya.

"Gak papa kok, cuman jatuh tadi"

Regan mengobati luka-luka Bella dengan sangat hati-hati. Seolah sedang mengobati bayi yang baru saja terluka. Setelah mengobatinya, Regan menyuruh Bella istirahat dan dia harus kembali ke ruang osis.

"Gue nitip Bella bentar ya, nanti Justin ke sini. Kalo dia bangun dan butuh sesuatu panggil aja gue" ucap Regan kepada kedua petugas itu sebelum akhirnya berlalu.

————————————————

Bosan. Itulah yang dirasakan Bella sekarang. Dia sudah bangun 5 menit yang lalu setelah tidur sekitar 3 jam.

Bella melamun sambil memandangi keluar jendela. Diluar hujan deras dan mirisnya dia merindukan orang tuanya.

Setiap kali hujan turun selalu mengingatkannya pada orang tua mereka. Bella dan Justin sudah biasa ditinggal pergi karena urusan bisnis. Kadang Bella merasa dia terlalu menyusahkan Justin. Seperti hari ini, beberapa jam yang lalu dia tidur di salah satu ranjang UKS. Tapi saat dia bangun, ini sudah dikamarnya. Siapa lagi yang akan membawanya pulang selain Justin?

Tok tok tok

Ketukan pintu itu membuyarkan lamunannya. Dia hanya menggeleng kecil berusaha menghilangkan rasa rindu itu. Pintu terbuka sebelum Bella menjawab apa-apa. Bella tetap tidak mau melihat ke arah pintu. Justin pasti juga akan sedih kalau melihat dia seperti ini.

Beautiful DetinyWhere stories live. Discover now