2

658 148 13
                                    

setelah insiden tadi sore, yang berujung wendy dikacangin minhyun, wendy tak henti memikirkan minhyun.

sensasi bahagia itu terlalu menjerumuskan dirinya hingga lupa diri.

bahagia karena minhyun tidak menolaknya mungkin?

ah, padahal hati kecil gadis itu berharap kisah cintanya langsung menuju akhir bahagia.

tanpa pending dan gantung seperti saat ini.

sudahlah, wendy sedang bahagia sekarang.

.

entah, dia lagi apa ya?

atau, dia udah makan belum ya?

rentetan kata itu memenuhi kepala kecil wendy.





wendy : minhyun
wendy : hyun
wendy : p
wendy : p

minhyun : apa

wendy : lo gapapa kan?

minhyun : gapapa

wendy : bokap lo gak ngapa2in lo kan??
wendy : hyun
wendy : minhyoon
wendy : jgn bikin khawatir ish:(

belum ada balasan dari minhyun. bahkan sudah berlalu 15 menit pun nihil yang gadis itu dapat.

.

di lain sisi, minhyun mengulum senyumnya yang sejak tadi tertahan.

cewek ini benar-benar sesuatu.

wendy tidak seperti cewek kebanyakan yang meninggalkannya di kala dirinya berada di bawah.

tidak seperti bona yang meninggalkannya saat ia sedang terpuruk.

hush, udahlah gak usah bahas bona lagi.

belum sampai 5 menit minhyun bertukar pesan dengan wendy, terdengar suara mobil dari bawah.

minhyun lantas keluar kamar guna melihat siapa yang datang.

dang!

tebakan minhyun benar.

ayahnya datang dan membuka pintu rumah.

anehnya, penampilan ayahnya tidak seperti biasanya.

tak juga ada bau alkohol yang menyeruak dan menganggu indra penciumannya.

ayahnya ... sudah kembali.

.

minhyun sontak mendekat, mencium tangan ayahnya yang baru pulang.

kala minhyun sudah bersalaman, tiba-tiba ayahnya memeluknya. "minhyun...."

"maafin ayah, ya? ayah nggak pernah ada buat kamu. lebih lagi saat kamu benar-benar butuh motivasi setelah bunda pergi. ayah salah dan malah pergi gak jelas saat kamu butuh. ayah juga ... minta maaf tentang tadi pagi, minhyun. ayah benar-benar nggak sadar saat itu. ayah menyesal, minhyun...."

minhyun bak patung. membeku karena tak mempercayai apa yang baru saja terjadi.

tuhan,

bahkan jika ini mimpi, ia rela tak bangun untuk selamanya.

"eung ... tapi ayah gak bakal kayak dulu lagi 'kan? ayah bakal sama minhyun dan gak akan ninggalin minhyun?" minhyun bersuara.

ia bukanlah anak 17 tahun. di depan ayahnya, ia hanyalah anak laki-laki yang merindukannya.

ayahnya mengangguk.

dear you | minhyun wendy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang