Rombongan orang orang yang selalu kekantin pun berhamburan keluar kelas.
Seperti biasa Natasya tidak keluar dari kelas nya, walau dia hanya membawa roti untuk mengganjal perutnya. Aku yang melihat itupun langsung bereaksi.
"Nat, kekantin yok. Masak cuman makan roti aja, nantik kelaparan" ujarku
"Gak kok, aku gak apa apa" ujar nya tersenyum.
Lihatkan? Senyumnya murahan ya? Dia memberikan nya kepada semua orang. Bagaimana aku bisa merasa kalau senyum itu hanya untuk ku, sedangkan dia memberikan kesemua orang. Seharusnya dia memikirkan puisi ku.
"Nat-as-ya. Sebagai tetangga yang hanya beda blok, sebagai teman yang baik. Maukah anda untuk menemani ku untuk makan di kantin dengan beberapa rombongan orang yang mau pergi kekantin? Sekali ini saja." Ujarku memelas sambil jongkok untuk mensejajarkan tinggi badannya saat masih duduk di bangku nya.
"Hmm, gak deh." Ujarnya
"Come on Nat, aku bayarin deh apa aja yang mau kamu beli" ujar ku
"Okelah, janji beliin apa aja yaa? Ujarnya mengeluarkan kelingking nya
"Janji" ujarku sambil menautkan jari kelingking pertanda berjanji.
Dia pun tersenyum dan kami mengikuti beberapa teman kelas yang juga akan kekantin.
"Aku mau jasuke (jagung susu keju) deh" ujar Adel
"Kamu mau juga? Tanya ku ke Natasya
Ia pun mengangguk dan diikuti oleh Indah dan Dewanti ke stand jasuke.
Sambil menunggu pesanan datang, Dewanti, Adel dan Indah sedikit bercerita tentang suatu hal.
"Eh eh, aku bisa menirukan suara ayam lo" ujar Dewanti
"Cobak cobak" ujar Adel
"Kukuruyuuukkk" ujar Dewanti menirukan suara ayam
"Eh, aku bisa suara burung. Cit cit cit." Ujar Indah memegang lehernya supaya suara burung yang ia peragakan lebih mirip dengan aslinya
"Wah mantap mantap, kamu bisa apa Natasya? Tanya Adel
Sedikit terkejut Natasya menjawab "ekhem, mmm, meong" ujar Natasya pelan
"Eh dah biasa daahh" ujar Adel, Dewanti dan Indah serentak
But me? What? Wait a minute. She's so fuckin cute you know. Oke. Someone. Please call the police. It's illegal to be that cute. I'm melting. My pretty girl.
Aku terdiam beberapa saat dan tersenyum melihat kejadian barusan.
"Apaan sih senyum senyum aja, bayar ni jasuke punya kau" ujar Adel
"Iya, iya" ujar ku membayar punya ku dan punya Natasya
"Lah dibayarin? Aku juga mau dong" ujar Dewanti
"Pak saya dibayarin dia ya" ujar Dewanti langsung pergi
"Saya juga pak" ujar Indah dan Adel menyusul Dewanti
"Eh, eh woi" teriakku pasrah. Dengan berat hati aku membayar jasuke mereka. Aku dan Natasya tinggal berdua dan pergi ke kantin lain.
"Ada yang mau dibeli lagi? Tanyaku
"Hmm tadi aku mau beli bakso tusuk yang disana, kemaren aku cobak punya Dina. Enak kali, pengen lagi. Tapi karena tadi uang kamu udah banyak habis, gak usah aja deh." Ujar Natasya
Pandai juga ya mengkode
"Sini deh, aku beliin" ujarku menarik tangannya
Akupun memesan bakso tusuk dan memberikan nya kepada Natasya. Ia pun mulai memakannya

KAMU SEDANG MEMBACA
Jealous
RomanceI'm jealous of the love (Aku iri pada cinta) Love that was in here (Cinta yang tak ada di sini) Gone for someone else to share (Pergi ke orang lain untuk dibagikan) Oh, I'm jealous of the love (Oh, aku iri pada cinta) It's hard for me to say, I'm je...