Liburan UN kelas 12 semakin dekat. Kami seangkatan anak IPA sepakat untuk tour ke ibukota Sumatera Barat. Kota yang terkenal akan makanan yang pedas dan gurih.
Kami pun masih mempersiapkan segalanya seperti surat izin dari orang tua, dll.
Hari ini aku belajar kimia dengan dua guru PPL. Kenapa dua? Karena satu untuk ngajar, satu untuk yang memfoto proses belajar mengajar.
Aku pun mendekati guru PPL yang sedang memegang kamera. Tangan ku lagi gatal untuk memotret orang, walaupun hanya kamera hp.
"Buk. Ibuk tau gak? Saya adalah photographer disekolah ini." Ujarku bangga
"Oh kamu yang sering foto foto kalau ada acara sekolah itu. Tau tau ibuk." Ujar guru tersebut
"Nah ibuk tau. Karena udah tau, ibuk duduk manis deh, biar saya aja yang foto ibuk yang lagi ngajar itu." Ujarku
"Eh gak usah deh." Ujarnya
"Buk. Ni ya saya kasih tau. Kameranya kamera hp. Ibuk tegak di paling belakang. Yaaaa mana nampak ibuk yang lagi ngajar itu lagi ngapain." Ujarku
"Ibuk bukannya udah perkenalan diri ya? Nama ibuk Cici, nama ibuk yang lagi ngajar itu Vina." Ujar buk Cici
"Terserahlah buk namanya siapa. Saya aja deh buk yang foto. Biar hasil nya makin bagus. Nantiiikk, pasti dosen ibuk bilang gini "ih bagus banget ni hasil fotonya. Mantap deh. Nilai kamu aman karena hasil fotonya bagus dibandingkan yang lain." Ujarku menirukan suara Dosen yang lagi terpukau.
"Nah trus buk. Dosen itu malah jatuh cinta sama ibuk. Trus hidup ibuk jadi makmur deh karena nikah dengan dosen. Kayak di novel novel buuuk." Ujarku
"Anak siapa la kamu ini. Dosen ibuk udah tua. Masak ibu mau nikah sama bapak bapak tua punya anak 4?" Ujar buk Cici
"Ci kenapa ribut kali? Ada apa dibelakang? Tanya buk Vina menghentikan proses belajar mengajarnya.
"Eh gak buk. Ibuk Cici bilang karena saya photographer sekolah, saya aja yang foto ibuk lagi ngajar." Ujarku mengambil hp buk Cici
"Oh yaudah terserah. Tapi jangan ribut." Ujar buk Vina
"Siaapp." Ujarku berangkat ke depan kelas untuk memfoto buk Vina
Aku pun mulai memfoto semuanya. Mulai dari anak murid yang mendengarkan, yang langsung mencatat, dan yang tidur sekalipun.
"Haduh buk. Senyum sedikit kalau lagi ngajar buk. Biar bagus hasilnya." Ujarku
"Iya iyaa. Ni ibuk senyum." Ujarnya senyum hampir ketawa melanjutkan mengajar.
"Naahhh, kan buk Vinaa. Ibuk cantik banget kalau lagi senyum." Ujarku
Sontak semua murid menyoraki ku. Dasar jomblo. Aku melihat ke arah Natasya yang menatap ku dengan tatapan datar. I want her jealous.
***
Karena guru rapat. Pelajaran bahasa Indonesia akhirnya menjadi jam kosong. Anak anak berkumpul untuk bermain dengan geng nya masing masing.
"Woiiii. Ada yang bawa kartu Remi ni. Ada yang mau ikut main gak? Ujar salah satu teman kelas ku
Sontak semua orang bergegas kesana. Ada yang untuk bermain, ada juga yang hanya melihat. Aku melihat Natasya juga berjalan kesana. Tumben dia mau main begituan, mungkin hanya untuk melihat lihat.
Karena yakin mungkin dia hanya melihat lihat, aku tidak ikut berkumpul kesana. Aku lebih memilih untuk berkumpul bersama geng kecil ku.
"Okeee... Peraturannya kalau kalah dipoles pakai bedak yaaa.." ujar teman ku sambil mengeluarkan bedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jealous
RomanceI'm jealous of the love (Aku iri pada cinta) Love that was in here (Cinta yang tak ada di sini) Gone for someone else to share (Pergi ke orang lain untuk dibagikan) Oh, I'm jealous of the love (Oh, aku iri pada cinta) It's hard for me to say, I'm je...