Bab 2 (Stalker)

35 5 1
                                    

I'd climb every mountain
(Kan kudaki semua gunung)
And swim every ocean
(Dan kurenangi semua laut)
Just to be with you
(Demi untuk bersamamu)
And fix what I've broken
(Dan perbaiki yang telah kulakukan)
Oh, cause I need you to see
(Oh, karena kuingin kau tahu)
That you are the reason
(Bahwa kaulah alasannya)

Teriakku menggema di seluruh kelas menyanyikan lagu Calum Scott - You are the reason yang menjadi lagu favorit ku akhir akhir ni. Hanya butuh seminggu bagi ku untuk menghilangkan kesedihanku karena ulah Evan, padahal dikelas lama waktu satu semester pun tidak cukup untuk ku menghilangkan kesedihan ku, yah mungkin aku juga gak dapat teman yang tepat. Dan butuh sebulan untuk memutuskan urat malu ku. Aku bahkan sudah 11 12 dengan Evan sekarang, walaupun aku masih yang 11.

Sebulan berlalu di semester 2 ini membuat aku menjadi pribadi yang lebih baik. Walaupun aku membenci keputusan sekolah pada waktu itu, tetapi sekarang aku benar benar berterima kasih kepada sekolah kesayangan ku ini. Thanks my beloved school.

Guru pun memasuki kelas ku, guru favorit ku, matematika peminatan. Aku bahkan boleh makan saat pelajaran berlangsung, aku bertanya pada guru ku perihal itu. Dia mengatakan bahwa seorang murid gak bisa dipaksa terus menerus belajar, mereka membutuhkan makanan yang sangat banyak supaya membantu murid fokus. Bahkan dia pernah menceritakan bahwa ada anak Olimpiade Nasional yang saat olimpiade sambil memakan makanan untuk membantu ia tetap fokus dalam mengerjakan soal. What a great teacher right!!!

Aku pun duduk di bangku ku, dan melihat Natasya (cewek yang tiba tiba curhat padaku) duduk bersebelahan dengan cowok. Hei ayolah, cowok sama cowok, cewek sama cewek.

"Buk, Natasya duduk sama cowok. Saya gak suka liatnya buk" ujar ku sedikit berteriak karena aku duduk paling belakang.

"Hoooooooooo" semua anak kelas menyoraki ku

"Natasya pindah ke bangku mu" ujar guru

Dengan berat hati ia pindah ke tempat duduk nya semula yaitu duduk didepan ku. Kan kalau begini aku lebih bahagia. Mungkin semenjak dia mengatakan curhatan nya kepadaku, aku sedikit menyukai nya. Dia pendiam, pintar dan gak pernah keluar kelas. Berbanding terbalik dengan yang aku perkirakan sifatnya di awal pertama kami bertemu.

***

Pulang sekolah adalah hal yang benar benar aku nantikan, ayolah rumahnya searah dengan rumah ku. Aku bahkan sudah menawarkan nya tumpangan bahkan ribuan kali padanya, dan dia tetap bersikeras tidak mau. Cewek mana yang berani nolak ada cowok ganteng yang ingin mengantari mu pulang bahkan lebih dari sekali, nah dia lah satu satunya. Aku rasa dia mempunyai kelainan, atau mempunyai rahasia. Cepat atau lambat aku akan tau Natasya, kau tidak bisa menyembunyikan apapun padaku.

Aku melihat nya berlalu dengan motor yang dikendarai oleh ayahnya. Apapun yang terjadi pada keluarganya, aku akan selalu menyukainya. Tidak peduli seberapa berat masalahnya, aku akan mencintainya dan menjaganya. Yah kupikir aku sudah dibutai oleh cinta.

Aku selalu berfirasat dia menyukai orang lain, yaitu Jehan. Cowok yang pernah aku suruh Natasya pindah ke bangku nya lewat buk Sri (guru matematika kesayangan). Jehan salah satu cowok terbodoh dikelas ku selain Evan. Bahkan pada saat pelajaran matematika Natasya langsung datang ke tempat duduk Jehan dan memberi tau cara penyelesaiannya. Tidak hanya matematika, tetapi juga fisika, kimia dll. Bagaimana aku gak cemburu cobak?

***

Bagus, ini hari Jumat. Dimana aku harus pulang lebih lama karena kegiatan ekstrakulikuler ku yaitu jurnalis sekolah. Aku tidak bisa melihat Natasya pulang dengan orang tuanya. Yah, walaupun begitu aku menyukai kegiatan ekskul ku. Sangat menyenangkan selalu memegang kamera dan melihat gadis gadis cantik tersenyum kearah ku.

"Berita minggu kemaren udah naik, kau nonton yang aku jadi presenter nya? Ujar Ilham

"Gak, aku sibuk jadi stalker, cewek cantik yang selalu menuhin memori kamera kesayangan ku" ujar ku

"Siapa si? Dari dulu lagi. Trus kau selalu buat snapgram fotonya seluruh angkatan pas ada acara sekolah, buat buat caption "I See Your Face In Every Crowd" norak amat. Belum tentu juga cewek tu nampak kau" ujar Ilham.

"Setidaknya cuman ini yang bisa aku lakukan. Dia itu seperti bunga, dia selalu tersenyum kepada orang lain. Aku bahkan menanyakan semua cowok dikelas, separuh dari anak cowok menyukai nya. Seperempat sudah punya pacar, seperempat lagi masih gay" ujar ku yang dapat pukulan dikepala dari Ilham

"Hahahaha, aku gak bohong, mereka menyukai nya, banyak yang nembak dia dikelas dengan bawa bunga dan segala macam. Semuanya ditolak, lah trus aku? Aku bahkan gak punya nyali untuk memberitahu nya perasaan ku" ujar ku

"Yah aku ngerti kalau keadaan nya seperti itu. Secantik apa si ceweknya? Tanya Ilham

Aku pun menunjukkan hasil hasil karya ku ke Ilham. Foto yang selalu aku ambil diam diam saat dia lagi ngapain aja dan dimana saja.

"Hmm cantik. Tapi aku gak pernah liat" ujar Ilham

"Yah mainnya dia dikelas doang. Gak pernah kemana mana selain kelas. Bahkan selalu bawa bekal, gak makan di kantin." Ujar ku

"Gini deh, aku banyak kenalan informan kalau masalah murid cantik. Nantik aku tanya informan aku, trus aku kasih tau sama kau hal hal mengenai cewek ini ya? Gimana? Setuju? Ujar Ilham

"Widiw tumben baik amat"

" Yah sedih aja aku dengar cerita kau, sini minta satu fotonya" ujar Ilham

"Jangan jatuh cinta ya sama dia, she's mine" ujar ku

"iya iya, kirim nanti ya, jangan lupa" ujar Ilham

***

Setelah mengirim langsung foto Natasya ke Ilham, malam ini aku selalu memegang hp supaya dapat kabar tentang Natasya dari Ilham.

"Duh lama amat" ujar ku mondar mandir

Ting
"Gua dapat kabar"
"Dia se-SMP sama teman dekat aku"
"Rupanya dia"
"Waktu tu pernah"

"Plis la, langsung satu cerita, bosan aku baca setengah setengah gitu" balas ku

"Iya iya, jangan balas dulu ya" balas Ilham.

"Iyeee" balasku

"Jadi gini, dia dulu pernah pacaran, trus tiba tiba putus karena masalah gak jelas. Padahal mereka salah satu couple terkeren di SMP tu. Dengar dengar masalah nya karna latar belakang si cewek. Soalnya waktu tu ada berita pacarnya digebukin sama bapak si cewek"

"Gila"

Makin ciut dah aku

JealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang