Bab 1 (Beginning)

51 5 1
                                    

Awal masuk SMA seharusnya sangat menyenangkan bukan? Tetapi bagaimana jika kebahagiaan mu yang sementara itu harus direnggut? ayahmu menelepon mengabarkan bahwa ibumu telah tiada. Awal yang sangat menyedihkan untuk mu. Saat seharusnya kau mulai menikmati kehidupan mu, harus hancur saat kau melihat teman teman baru yang bahkan separuh lebih kau belum mengenalnya, harus mengumpulkan uang duka untuk mu. Such a sad beginning to enjoy your school life.

Menurut mu, orang orang disekitar mu mengecap dirimu sebagai orang yang menyedihkan. Atau? Kau mengecap dirimu sendiri sebagai orang yang menyedihkan. Itulah masa SMA, paranoid mu berkembang sangat pesat. Kamu bahkan tidak percaya diri lagi untuk menjalani kehidupan sekolah mu. Tidak, sampai tiba tiba seorang gadis datang dan berkata padamu "Bersyukur lah karna ibumu meninggal"

"Apa maksudmu? Ujar mu

"Kau akan lebih senang melihat ibumu tenang disana dibandingkan aku yang selalu melihat ibuku disiksa ayah ku sendiri" ujar seorang gadis.

"Bersyukurlah setidaknya ibumu masih hidup, dia masih berjuang menjaga mu" ujar mu yang tak kamu sangka membuat ekspresi gadis tersebut tidak bisa dibaca.

"Kau tidak pernah tau betapa menderitanya aku, bertaruh kau akan lebih kalang kabut dibandingkan dengan penderitaan yang kau rasakan saat ini jika kau mempunyai nasib seperti ku" ujar gadis itu dan berlalu pergi.

"Hei maafkan aku" ujar mu berteriak yang menjadi pusat perhatian beberapa orang ditaman keluarga sekolah, yaitu tempat berkumpulnya orang tua untuk menunggu anaknya pulang sekolah.

***

Nama ku Alex, Alex John Charles. Aku adalah anak yang memulai masa SMA dengan sangat menyedihkan. Untung saja semester 1 aku lalui dengan tenang. Yang membuat ku tidak tenang adalah, kelas ku akan diacak!!! Apa apaan ini, sangat susah aku mengendalikan diriku dan sangat susah aku bersosialisasi, tetapi sekolah ini sangat mudah mempermainkan murid muridnya. Dipikirnya akrab dengan orang baru mudah apa!!

Yang kudengar, diadakannya acakan kelas karena akan ada dibentuknya kelas unggulan. Huhhh siapa peduli dengan kelas unggulan, akan sangat sulit untuk beradaptasi. Aku ikhlas jika mengacak kelas pada saat berakhirnya semester 2. Tetapi kenapa harus cuman berakhir semester 1? Aku tidak tau apa maksud sekolah ini.

***

Yang dinantikan pun tiba, acakan kelas!! Aku melihat nama ku disetiap pintu kelas. Bagus, aku masuk kelas unggulan. Dan bagusnya lagi, teman di kelas lama ku tidak ada yang masuk kelas unggulan satupun, hanya aku!!! Apa yang harus aku lakukan??? Aku bahkan tidak juara satu dikelas lama ku, apa yang sekolah lihat dariku?

Akupun memasuki ruangan kelas dengan kikuk, semua orang menatap kearah ku. Atau hanya aku yang merasa semua orang menatap ku? Parno ku belum menghilang, padahal aku sudah rutin mengunjungi psikolog.

Dan aku melihat dia, gadis yang tiba tiba curhat kepadaku. Aku pun mengambil duduk dibelakangnya. Mengamati gadis itu dari belakang yang sibuk dengan smartphone nya dan sesekali berbincang dengan teman sebangkunya yang kupastikan sudah sangat akrab satu sama lain.

"Waahhh aku masuk kelas unggulan woi, hahahahaha" ujar seorang murid laki laki berteriak dengan teman temannya didepan kelas ku.

"Kalian sana ya, yang cuman masuk kelas biasa. Hahahaha, pergi sana deh, anak unggulan mau masuk kelas yang ber-AC dulu" ujar laki laki tadi

Laki laki tadi pun masuk dan menjadi sedikit pusat perhatian didalam kelas, tetapi lelaki tersebut balas tak acuh.

"Hei, aku Evan. Kepanjangan nya? Evaaaaannn" ujar nya ketawa dan mengulurkan tangannya kearah ku.

Hei ayolah, hanya aku yang duduk sendiri disini. Itulah kenapa dia mendatangi ku.

"Hei, aku Alex. Kepanjangan ku Alex John Charles" ujar ku

"Hahahaha, perbedaan sifat membuat persatuan " ujarnya sambil duduk disebelahku.

"Tau gak? Diantara teman teman ku, hanya aku yang paling bodoh. Tetapi aku yang masuk kelas ini, kurasa sekolah ini membuat kesalahan. Hahahaha" ujarnya

Hei apakah itu lucu? Aku bahkan gak tau lucunya dimana!!

"Benarkah? Ujar ku yang tidak tau ingin menjawab apa

"Yaapp.. aku tidak sabar untuk menjalani rutinitas belajar ku menjadi lebih giat" ujarnya ketawa

Yaahh, kurasa lama lama aku akan ketularan kegilaan dia karna aku duduk disampingnya, tapi menurut ku ini awal yang luar biasa. Terimakasih telah datang!! Hey aku tidak sangat kesepian yang kalian bayangkan, aku hanya masih trauma, mudah mudahan tidak berlanjut sangat lama.

JealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang