Iris menatap wajah damai Abra yang tertidur di pangkuannya. Senyumnya entah kenapa terukir nyata. Telah lama Iris tidak melihat Abra setenang ini. Masalahnya membukit akhir-akhir ini. Hubungan mereka memanas dan itu membuat Iris semakin egois.
Harusnya Iris lebih percaya pada Abra. Menceritakan banyak hal kepada Abra mengenai kondisinya. Mungkin Abra akan memberikan jalan keluar atau paling tidak Abra akan memahami dirinya.
Di usapnya surai itu. Ponsel Abra yang ada di meja menyala tanda ada satu pesan masuk. Iris tidak lagi canggung untuk mengangkatnya. Dan Abra tidak pernah marah atau melarang untuk segala hal tersebut. Abra tidak pernah memiliki privasi untuk apapun menyangkut Iris.
Abra adalah orang yang tidak suka dicurigai dan ia tau bagaimana cara bertindak agar tidak ada yang bisa dicurigai darinya. Bahkan Abra akan dengan ikhlas menyerahkan dompetnya kepada Iris tanpa rasa malu. Abra sebaik itu.
Iris tersenyum menatap pesan itu, mama Abra merindukannya dan terus merengek pada Abra itu yang dilihat Iris dari pesan mama Abra yang dikirim lewat aplikasi mirip sms itu.
Yah mungkin ini salah satu hal pendukung yang menyebabkan Abra semakin menekankan keinginannya untuk segera menikah.
Mama mempengaruhi keinginan Abra hampir 50 % sendiri. Pria kekanak-kanakan itu terbakar akan ucapan mamanya. Dan mama Abra sendiri terlalu kekanak-kanakan untuk melakukan hal tidak penting seperti itu.
Kenapa harus mengatakan Abra terlalu tua untuk menjadi pacar Iris dan Iris sedang berfikir berulang-ulang untuk mempertimbangkan manusia tua menjadi lelakinya seutuhnya. Kenapa juga Abra lupa bahwa Abra adalah pria matang yang lumayan di inginkan. Si songong itu bodoh sekali.
Bagaimana Iris bisa tidak kembali jatuh cinta jika prianya sebodoh ini. Abra memang orang yang suka bermain-main dengan banyak wanita tapi Iris tau Abra hanya bermain-main saja karena marah. Pelampiasan emosi agar tidak melukai Iris secara nyata. Mungkin juga karena Abra tau Iris begitu mengenalnya hingga tidak akan terluka dan tidak akan mengambil pusing melihat kedekatannya dengan wanita lain.
Bukannya ingin memeriksa dan Iris tau Abra juga tidak akan menuduhnya seperti itu ketika Iris membuka yang lainnya. Dilihatnya story dari aplikasi tersebut. Story milik teman yang berani meninggalkannya. Pagi tadi tapi kenapa ia tidak melihatnya. Diambilnya ponselnya dan benar tidak ada.
Gustaf menghapus nomornya dugaan paling buruk atau membisukan status untuk dirinya. Intinya sama saja Gustaf ingin meminimalisir hal-hal yang berbau dirinya. Tapi kenapa?
Story itu dibuat pukul 08.47 wib. Masih tergolong pagi. Dengan gambar sepasang tangan. Tangan Gustaf dan seseorang.
"menutup hati dan membuka mata"
kutipan dibawahnya. Iris tidak peduli siapa gadis itu yang ingin diketahui Iris hanya kenapa Gustaf membisukan status untuknya.
Apa ia melakukan kesalahan? Apa ia telah semengecewakan itu? Ia ingin bertanya namun tidak memiliki keberanian untuk kembali mengusik Gustaf, mengganggu Gustaf dan membuat Gustaf tidak nyaman.
Mereka sudah melewate fase dimana saling memusuhi karena ego yang tinggi. Saling membenci karena pemikiran yang tak sama. Tapi saat ini, mereka hampir menjadi orang dewasa berusia 22 tahun jadi untuk saling bermusuhan?
Mungkin Abra bukan orang pertama yang ia kenal sepanjang hidupnya. Abra orang yang kaku dan tidak menerima banyak alasan di pikirannya. Abra juga orang yang dengan sengaja mencari perhatiannya dengan mengencani banyak gadis lain.
Abra hanya ingin ia berkomunikasi dengannya. Bagaimana pun bentuk komunikasinya itu lebih baik dari pada diam. Sedangkan Gustaf, beberapa kali Gustaf membiarkan Iris diam, asal nyaman. Gustaf baik dan paham kapan ia harua menghibur, kapan harus mengalah, atau kapan harus membiarkan Iris sendiri dengan segala pemikirannya.
Itu mengapa dulu sekali ia merasa tidak apa-apa memiliki Abra sebagai kekasih dan merasa bersyukur memiliki Gustaf sebagai sahabat.
Gustaf adalah orang yang paling mengalah di dunia Iris mungkin karena Gustaf merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Memiliki adik kembar sangat membantu dalam membentuk Gustaf menjadi orang paling sabar.
Abra dan Gustaf dua orang yang berbeda namun memiliki porsi yang sama pada dirinya. Abra yang membuatnya beberapa kali kehilangan cinta namun juga orang yang dengan kekhawatiran berlebihnya mampu kembali menumbuhkan cinta berulang-ulang.
Dan Gustaf yang membuatnya terlihat begitu istimewa dengan segala kekurangannya. Gustaf yang memberikan segala perilaku manis untuk membuatnya merasa diutamakan.
Digesernya kepala Abra, ia ingin bangun mengambil air putih untuk membasuh kerongkongannya yang mengering. Sayangnya Abra malah samakin mengeratkan pelukannya. Dibenamkan wajah itu kedalam perutnya. Dengan refleks Iris memukul punggung Abra.
"sayang kamu, jangan pergi Ris" jika tidak salah itu gumaman namun terdengar begitu memilukan. Membuat gelenyar rasa sakit karena bersalah pada diri Iris
Si pemaksa yang suka mengancam berada di titik terendahnya.
"Ambil air Ab, jangan berubah alay gini aku agak merinding" jawab Iris sayangnya Abra tidak peduli tetap memeluk erat perut Iris.
Sekali lagi dipukulnya punggung Abra "hay minggir dulu Ab malah dikencengin" keluhnya.
"Jangan berfikir untuk pergi Ris, itu ketakutan terbesarku" Saat-saat seperti ini yang membuatnya tersenyum bahagia. Iris juga mencintai Abra harusnya Abra tau itu.
Dikecupnya bahu pria itu. Aroma tubuhnya dengan sisa-sisa parfum terhirup oleh Iris menciptakan kedamaian.
Abra tersenyum, ada rasa senang yang terlihat dari hembusan nafas dan gerakan wajah di perut Iris. Pria konyolnya.
"Minggir ah.. " tepuknya lagi dibahu Abra dengan senyum malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Kepper
ChickLitBagaimana jika kamu terjebak pada hubungan yang menyebalkan? Kekasihmu adalah lelaki brengsek yang penuh cinta. Terlalu sering berselingkuh hingga kamu tidak dapat membedakan itu khilaf atau rutinitas. Ingin mengakhiri namun terlalu sulit untuk m...