Salah Ambil

5.5K 152 0
                                    

Sepulang sholat subuh, Reza menuju kamarnya. Ia mendengar sayup-sayup suara merdu lantunan bacaan Al Qur'an. Ternyata Anisa yang sedang membaca Al Qur'an. Anisa menghentikan bacaan Al-Qur'annya ketika melihat Reza berdiri di balik pintu kamar.

Anisa memang sengaja membiarkan pintu kamar sedikit terbuka.

"Ada yang bisa kubantu Mas ?"

"Oh nggak kok, aku cuma mau ambil celana training dan kaos kaki di lemari. Aku mau jogging sama papa."

"Biar aku bantu carikan."

"Nggak usah, nggak apa-apa aku bisa cari sendiri."

Reza telah mendapatkan celana trainingnya tetapi ia belum menemukan kaos kaki. Biasanya bi Yuyun yang rajin membereskan isi lemarinya. Tiba-tiba saja jari tangannya menyentuh benda seperti busa tipis dilapisi kain lembut. Ia mengambilnya dan mengeluarkannya dari lemari. Oh tidak. Ternyata yang ia ambil adalah pakaian dalam wanita. Reza terkejut dan melotot. Anisa juga kaget melihat pakaian dalamnya dipegang oleh Reza. Buru-buru Reza mengembalikan benda tersebut ke dalam lemari. Reza menjadi salah tingkah.

"Sorry.. Sorry.. aku nggak sengaja aku belum menemukan kaos kaki," ucap Reza gugup.

Terlihat roman wajahnya pucat pasi menahan rasa malu. Anisa pun tersipu malu. Ia bangkit dari duduknya.

"Biar aku bantu carikan."

"Oke."

Reza masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaian.

"Ini kaos kakinya." ucap Anisa

"Aku pilih yang ini," ucap Reza sambil memilih kaos kaki berwarna putih di antara tiga pilihan warna di tangan Anisa.

***

Gara-gara kasus pakaian dalam, sukses membuat Reza salah tingkah di hadapan Anisa. Bahkan Reza terus teringat dengan kejadian konyol itu ketika jogging bersama papanya.

Reza dan Papanya duduk di kursi taman.

"Pa, Reza nggak yakin bisa jadi suami yang baik buat Anisa."
"Semua butuh proses. Kamu jalani saja dulu. Nanti juga kamu akan menemukan jawaban."

Sudah menjadi rutinitas Bu Nurul, setiap pagi ia melakukan senam. Ia mengikuti gerakan senam dari video yang diputar di TV.

"Pagi, Sayang... Bagaimana tidur kamu tadi malam? Nyenyak ?" tanya Bu Nurul yang melihat Anisa menuruni tangga.

"Alhamdulillah, nyenyak Ma."

"Kamu mau ikutan senam sama mama atau mau lihat bi Yuyun siapin sarapan di dapur ?"

"Aku ke dapur aja ya, Ma."

"Oke."

Keadaan dapur amat elegan dengan desain Kitchen Set Countertop Marble. Anisa masuk ke dapur, dilihatnya bi Yuyun yang sedang merebus sesuatu.

"Assalamualaikum, Bi Yuyun," sapa Anisa.

"Eh, non Anisa. Waalaikumsalam Ada apa Non ?"

"Bi, aku boleh ikut bantu bibi ?"

"Boleh banget, Non."

***

Pak Effendi, Bu Nurul, Reza dan Anisa sudah berada di meja makan. Mereka siap menyantap menu sarapan pagi. Obrolan pagi itu di meja makan...

"Anisa, biasanya papa dan Reza berangkat ke kantor bersama pukul 7.30. Karena kalau untuk ke kantor Reza itu melewati kantor papa terlebih dulu, jadi bisa sekalian berangkat bareng."

Anisa mengangguk tanda mengerti. Reza bekerja sebagai HRD (Human Resource Departement) yang bertanggung jawab menangani pengelolaan SDM atau karyawan dalam perusahaan.

"Reza.. Apa kamu sudah beritahu Anisa untuk menyiapkan pakaian kantormu ?"

"Belum Ma, nanti Reza bisa ambil sendiri di ruangan bi Yuyun biasanya nyetrika."

"Aduh Reza sekarang itu berbeda, kamu kan sudah punya istri."

"Nanti biar aku siapkan pakaian Mas Reza, Ma."

"Sip. Oh ya kamu kapan mulai mengajar di Yayasan ?"

"Insyaallah hari Senin depan, Ma."

"Oh oke. Nanti biar Reza yang antar kamu ya."

***

"Mas, ini pakaiannya," ucap Anisa yang menghampiri Reza di kamar.

"Makasih."

Reza tiba-tiba saja melepas kaos oblong dan kaos singletnya di hadapan Anisa. Anisa langsung memalingkan wajah dan tubuhnya. Ia tak ingin membayangkan hal yang tidak-tidak. Apalagi tadi ia sempat melihat tubuh Reza yang atletis di balik kaos singletnya. Sepertinya Reza mulai terang-terangan berani memamerkan pesonanya kepada istrinya itu.

"Oke, aku berangkat dulu."

Anisa mengantar Reza sampai ke pintu depan. Papanya sudah siap di dalam mobil. Reza membuka pintu mobil. Tiba-tiba..

"Mas Reza, tunggu.."

Anisa menghampiri Reza kemudian meraih tangan kanan Reza lalu mengecupnya. Reza tertegun. Papa dan mamanya tersenyum kecil. Ini adegan yang dinanti-nanti oleh mamanya. Mamanya mengisyaratkan kepada Reza agar ia mengecup kening istrinya, tetapi Reza tidak mengerti bahasa isyarat mamanya. Reza langsung masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil..

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?"
Reza langsung menarik simpul senyumnya ketika papanya berhasil menangkap basah gelagatnya.

***

Di ruang tamu, sudah berkumpul beberapa teman Bu Nurul.

"Aih, jeng Nurul yang baru pulang liburan dari Bandung tahu-tahu pulang-pulang bawa menantu."

"Alhamdulillah, sambil menyelam minum air."

"Maaf lho jeng, kita nggak bisa datang. Habis jauh."

"Nggak apa-apa yang penting doanya."

"Kita doain mudah-mudahan segera nimang cucu."

"Amin.."

"Ayo, silahkan dinikmati."

Tiba-tiba Anisa muncul.

"Nah, ini dia menantuku."

Anisa menyalami teman-teman Bu Nurul. Merekapun berbincang-bincang.

***

Di kantor, Reza mendapat ucapan selamat dari teman-temannya. Mereka ikut berbahagia karena Reza telah melepas masa lajangnya.

***

Sore hari, Reza dan papanya pulang. Ketika menuju kamarnya, Reza mendapati istrinya sedang...

Bersambung... 💙

Cinta Salah KamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang