Sapu Tangan

3K 102 0
                                    

"Iya, dia kakaknya Tiara"

"Oh ya ? Tadi kami sempat bertemu di masjid. Kenalkan, saya Reza. Suaminya Anisa," ucap Reza sambil mengulurkan tangannya.

"Saya Ahmad, kakaknya Tiara," ucap Ahmad seraya menjabat tangan Reza.

"Tadi kami baru saja bertemu Tiara. Dia bilang kalau dia sudah boleh pulang hari ini."

"Iya, alhamdulillah. Dokter sudah mengizinkannya pulang. Terima kasih karena sudah meluangkan waktu untuk menjenguk Tiara."

"Sama-sama."

"Oke, kami pergi dulu, Ahmad. Assalamualaikum," ucap Reza.

"Waalaikumussalam."

Reza menggandeng tangan Anisa. Kemudian pergi meninggalkan Ahmad yang masih berdiri mematung, seakan belum percaya jika ternyata Anisa telah menikah. Ahmad buru - buru menemui Tiara di kamarnya. Ahmad membuka pintu. Dilihatnya Tiara berdiri di dekat jendela sambil memandang dengan tatapan kosong ke arah luar jendela.

"Tiara..."

Tiara membalikkan badan, ia lantas memeluk kakaknya.

"Kak Ahmad... Kak Anisa..."

"Ssstt, sudah. Kakak tidak apa-apa. Kamu jangan sedih, ya."

Tiara mengangguk. Mamanya hanya memperhatikan kedua anaknya tersebut dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan.

"Sekarang kita siap - siap pulang."

***

Mobil reza melaju menyusuri jalanan yang padat dengan banyak kendaraan.

"Mas, nanti hari Minggu kita ke rumah Mama, yuk !" ajak Anisa.

"Oke. Oh ya, Sayang... Kamu kok nggak pernah cerita kalau kakaknya Tiara itu cowok. Aku kira cewek," tanya Reza.

"Emang harus bilang ya ? "

"Ya nggak juga sih."

Reza tidak ingin bertanya lebih lanjut tentang teman istrinya itu. Ia tidak ingin Anisa mengira bahwa dirinya diam-diam menaruh rasa cemburu.

***

Hari Minggu tiba. Reza dan Anisa telah tiba di rumah orang tua Reza. Pak Efendi dan Bu Nurul menyambut gembira kedatangan anak laki - laki dan menantunya itu. Bu Nurul telah menyiapkan hidangan makan siang. Sambil menyantap hidangan, mereka membicarakan banyak hal.

"Hmm... enak banget, Mah. Reza kangen sama masakan Mama yang satu ini."

"Ya udah, kamu puasin makannya. Gimana, apa kalian sudah ke dokter kandungan ?"

"Sudah, Mah," jawab Anisa.

"Bagus kalau begitu. Jangan lupa diminum vitaminnya."

"Iya, Mah."

"Reza, kamu harus perhatikan keinginan dan kebutuhan Anisa baik-baik. Jaga dia baik-baik."

"Siap, Mah."

"Kamu ngidam sesuatu nggak?"

"Belum lama ini aku pingin kwetiau. Terus kemarin Anisa pingin makan nasi goreng buatan Mas Reza."

"Terus Reza bikinin nggak ?"

"Iya, Mah. Mas Reza bikinin."

"Enak nggak ?"

"Enaklah Mah, kan bikinnya pakai bumbu cinta," jawab Reza.

Merekapun tertawa. 

"Dulu mama kamu waktu hamil, ngidam pingin mangga yang berbuah di pohon tetangga."

Cinta Salah KamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang