hai temen temen sebelum baca chapter ini, aku mau curhat dulu.
ini pertama kalinya aku nulis, dan ternyata tidak semudah yang aku bayangin, terutama nulis yang bentuknya Chapter kaya gini. aku seneng banget kalian udah mau baca tulisan aku, bagi penulis kaya aku kalian itu kaya sumber energi, klo kalian baca, komen atau vote aku mereasa tulisan aku di sukai dan ada yang nunguin cherita ini, jadinya aku semangat buat lanjutinya. so, buat temen temen pembaca yang baik hati, tolong vote atau komennya ya, biar aku semangat lanjutin cherita ini, dan aku juga bisa kenal sama kalian. Terimakasih....
"Selamat Membaca"
Beberapa menit kemudia, langit di atas mereka menggelap bahkan matahari perlahan tertutup oleh bayangan hitam yang sedikit demi sedikit mengikisnya. Keadaan ini persis seperti gerhana matahari tapi terlalu lama untuk di bilang gerhana matahari, hewan-hewan peliharaan di depan mereka tiba-tiba terjatuh tidak sadarkan diri, tidak, mereka tidak mati, hanya tertidur, entah sampai kapan.
Belum juga pulih dari kepanikanya, symbol-symbol yang terukir di tubuh mereka tiba-tibak bercahanya, pertanda ada pemilik kekuatan lain yang baru muncul di deket mereka. Mata mereka terfokus pada seorang pria yang berdiri dengan gagahnya di atas atap salah satu rumah warga yang juga memandang kearah mereka bertiga, tubuh pria tersebut tidak begitu tinggi, dengn rambut hitam dan mata merah menyala, di salah satu matanya terukir symbol sang pengendali matrial bumi yang juga ikut bersinar sama seperti milik mereka bertiga. Ekspesi pria itu datar tetapi tatapan matanya seolah siap menghancurkan manusia manapun yang menatapnya, atau bisa di katakana 'mengerikan'
Sementara itu di sisi lain desa, seorang pria jangkung dengan rambut hitam sedang menatap intens kearah Kris dan Suho dengan mata merah menyalanya. Terdapat symbol phoenix di punggung tangan kanan pria tersebut yang bersinar begitu juga symbol milik Kris dan Suho yang ikut bersinar pertanda ada pemilik kekuatan lain yang baru, muncul di hadapan mereka.
Tampa di duga Suho tersenyum kearah pria tersebut
" ahhh..., kalian sudah datang rupanya ".
****
Suasana semakain mencekam untuk Baekhyun, Xiumin dan Sehun. Udara di sekitar mereka semakin dingin, kabut hitam memenuhi langit menutup hamparan langit biru dan merubahnya menjadi lautan hitam yang mengerikan, lengkap dengan matahari berwarna merah yang bertengger angkuh tepat di belakang si pria misterius.
Sementara itu sang peria misterius mulai menatap mereka dengan tatapan mematikan, mata merahnya seakan mengisyaratkan kehancuran bagi seiapa pun yang berni mengusiknya. Melihat itu Sehun dan Baekhyun beringsut dan berlindung di belakang tubuh Xiumin.
"Hyung dia menatap kita, apa kita harus melawanya hyung, ahhh... tapi dia terlihat sangat mengerikan, aaahh... apa yang harus kita lakukan" rengek Sehun panik sebari sedikit menarik lengan baju Xiumin
"aku bisa merasakan aura dinginya. Entah apa yang dia laukan di sini, kemungkinan besar dia yang menyebabkan semua ini, kalau begitu ayo tangkap dia dan pastikan apa yang terjadi" usul Baekhyun yang masih setia berlindung di punggung Xiumin.
Tampa meraka sadari bongkahan batu-batu besar melayang kearah meraka, membuat Baekhyun dan Xiumin terpental ke bealakang dengan suara dentuman yang mengerikan dan retakan sepanjang 2 meter di tanah yang mereka pijak. Xiumin merasa tulang tanganya patah sementara darah mengalir dari kepala Baekhyun, untunglah mereka bukan Manusia jadi luka-luka tersebut bisa sembuh dalam hitungan detik.
"Apa kalian baik-baik saja?" Sehun menghampiri mereka dan seketika membawa mereka terbang menaiki gulungan angin yang berputar di kakinya.
"aku baik-baik saja, thanks Sehuna" kata Xiumin sebari merangkul pinggang adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Forecast (EXO Fanfic)
Fantasíasebuah ramalan tentang kehancuran bumi membuat Suho harus terlibat dalam sebuah misi besar untuk menyelamatkan bumi atau nyawanya yang akan jadi penggantinya.