Kicauan burung pipit dipagi hari dan cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamar menyilaukan mata Sarada yang masih terpejam. Dibalik selimutnya yang tebal, Sarada merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Sarada mendengkus sebelum ia membuka matanya. Sarada segera bangun dari tempat tidurnya kala ia mencium bau sedap dari arah dapur.
Setelah selesai membersihkan diri dan kamarnya, Sarada segera turun kelantai bawah untuk menyantap sarapan yang telah disiapkan oleh ibunya tercinta. Kebetulan hari ini adalah hari libur untuk seluruh ninja yang akan mengikuti ujian chunin. Jadi, ia terlihat lebih santai sekarang.
"Selamat pagi, Mama~" sapa Sarada dengan sedikit berteriak.
"Oh, sayang kau sudah bangun?" Ucap Sakura. Ia sedikit terkejut ketika mendengar suara Sarada dibelakangnya. Karena daritadi Sakura sama sekali tak merasakan hawa keberadaan Sarada.
"Kenapa Mama masak banyak sekali? Apa akan ada tamu?" Ucap Sarada sambil melihat hasil masakan mamanya yang sudah jadi.
"Hmm~ ada tamu spesial hari ini. Jadi tolong ya, tata makanan-makanan ini di meja makan."
"Waahh.. benarkah? Siapa? Apakah Nanadaime-sama? Atau kakek dan nenek?" Mata Sarada berbinar ketika mendengar akan ada tamu spesial hari ini. Sakura menghentikan kegiatannya sebentar lalu menghadap Sarada dan tersenyum. Senyuman yang begitu tulus dan indah. Menandakan hati Sakura sedang dalam keadaan sangat bahagia.
"Rahasia! Sekarang kamu tata dulu ya makanannya."
"Kenapa main rahasia rahasiaan sih, ma."Sarada mengangkat piring demi piring menuju meja makan didekat dapur. Setelah dirasa pekerjaannya selesai, Sarada pergi menuju dapur berniat untuk membantu sang ibu membersihkan dapur.
"Ah, Sarada.. Mama minta tolong lagi ya.. tolong sekarang kamu pergi ke kamar Mama-"
"Kenapa?"Sakura tersenyum kepada putri semata wayangnya lalu berjongkok didepan Sarada. Mata emeraldnya memandang dalam manik hitam onix milik Sarada. Mata yang indah seperti milik sang ayah. Sarada mengernyit heran ketika melihat ekspresi wajah ibunya yang terlihat begitu bahagia. Ia menebak-nebak apa yang terjadi semalam setelah ia tertidur bingga membuat ibunya kini terlihat begitu bahagia.
Mata onixnya melebar ketika ia menemukan jawabannya. Ia yakin sangat yakin. Karena hanya itu alasan mengapa ibunya terlihat sangat bahagia. Tidak salah lagi.
"Apakah--"
"Iya, tolong ya?"Hati Sarada seketika terasa seperti ditumbuhi bunga-bunga cinta bermekaran. Senyumnya merekah. Matanya juga sedikit mengeluarkan air. Saking bahagianya. Sarada seketika berlari menuju kamar sang Mama. Melihat pintu kamar yang tertutup menandakan ada seseorang didalamnya. Sarada membukanya pelan-pelan, hingga akhirnya pintu terbuka lebar dan terlihatlah seluruh ruangan kamar. Mata Sarada menginstrupsi keseluruh ruangan mencari sosok yang ia cari. Hingga akhirnya ia menemukannya. Sosok yang ia cari. Sosok yang yang ia rindukan. Sosok yang sudah lama ingin ia temui. Masih terlelap ditempat tidur, meringsut dibalik selimut tebal. Sarada berjalan mendekat kearah tempat tidur. Menatap seseorang yang masih tidur dengan nyenyak disana. Ia memberanikan diri mengangkat tangannya dan memegang lengan seseorang yang masih tertidur pulas tersebut. Sarada sedikit menggoyangkan tubuhnya berniat membangunkan si pria yang masih tertidur tersebut. Dengan suara yang sedikit ia pelankan, Sarada berkata..
"Papa, bangun.. ayo kita sarapan bersama~"
VOTE NOW !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Longing And Desire✔
Hayran Kurgu[Canon] Kerinduan si Uchiha Sarada kepada sang ayah yang jauh dari desa karena harus menjalankan misi khusus. dan keinginannya agar keluarganya bisa utuh kembali dan bahagia seperti keluarga teman-temannya. Rank #1- uchihafamily (13072018)