- Tiga -

12K 956 121
                                    


Buat kalian yang pernah nonton anime Citrus, pasti bakal familiar sama setiap scene di sini. Karena, ku buat ff ini terinspirasi dari anime tersebut.
Heheh

Bukan berarti bakal sama ya, tentu saja beda.



***

Sebuah mobil sedan hitam memasuki pekarangan rumahnya megah milik keluarga Alan Wira Tama. Melaju dengan santai hingga memasuki garasi terbuka yang luas. Hingga berhenti di samping mobil BMW putih keluaran terbaru.

Seorang gadis cantik berambut panjang keluar dari sisi kemudi. Kemudian di susul oleh gadis lain nya yang juga memiliki postur tubuh yang hampir sama. Hanya saja gadis itu terlihat lebih manis dengan chocochip di dagu nya.

Mereka berdua adalah kakak - kakaknya Gracia. Yaitu Veranda dan juga Shania.

"Kak, ini rumah apa istana ?" Gumam Shania terlihat takjub melihat rumah besar milik Papa tiri mereka.

Ve hanya melirik sejenak pada Shania dan juga rumah di depan mereka. Kemudian dengan langkah acuh ia memilih untuk menuju teras.

"Ma " sapa Ve, yang pertama melihat Mama nya sedang duduk di kursi yang ada di teras rumah. Terlihat sedang bersantai atau sedang menunggu mereka pulang.

"Ve, Shania. Mama udah wanti - wanti supaya kalian gak pulang telat. " Ujar Wineke menyambut kepulangan dua putrinya.

Shania dan Veranda hanya mengulum senyum. Setelah mencium pipi Mamanya keduanya langsung di suruh masuk kedalam.
Dan lagi - lagi Shania kembali di bikin takjub dengan isi dalam nya yang tidak kalah mewah. Sedangkan Ve terlihat biasa aja.

"Itu anak - anaknya Papa Alan ?" Tanya Shania pada sang Mama ketika matanya menangkap figura besar yang terpampang di dinding.

Dan juga mengalihkan perhatian Ve yang tadi terlihat tidak tertarik sama sekali. Mendadak matanya menatap salah satu objek di dalam figura tersebut.

"Iya " jawab Wineke tersenyum.

"Wahh.. anak nya kowat Ma ? TNI wanita ?" Ujar Shania lagi dengan senyuman lebar juga terlihat jelas kalau sangat kagum pada objek dalam figura itu.

Di mana terdapat tiga orang. Yaitu satu pria paruh baya dengan stelan jas mahal. Dua perempuan cantik dan manis. Satu mengenakan dress warna hitam selutut. Sedangkan satu lagi mengenakan seragam dinas Tentara wanita berwarna hitam dengan segala atribut yang membanggakan.

"Hm, ini namanya Shani. Dia setahun lebih tua dari Gracia sedangkan yang ini nama nya Kinal. Kalau gak salah umurnya sedikit di bawah kamu deh Ve" ujar Wineke menunjuk satu - satu objek dalam figura itu seolah tengah memperkenalkan pada kedua anak nya.

Shania Hanya mengangguk - ngangguk kan kepalanya mengerti. Sedangkan Ve masih dengan muka tanpa ekspresinya menatap si objek yang terlihat begitu gagah dalam balutan seragam nya. Terlihat begitu memancarkan aura yang membuat Veranda merasa aneh.

Apalagi objek yang bernama Kinal itu tengah tersenyum seolah menyapanya. Membuat Ve mendadak menghela napas tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.

"Ma, Ve ke kamar dulu ya. Mau bersih - bersih. Gerah " ujar Ve.

Wineke mengangguk, ia pun memberi tau di mana kamar kedua nya. Dan kemudian keduanya langsung menuju kamar mereka masing - masing yang berada di lantai dua.

***

Di luar balkon kamar, Shani duduk sedang memangku laptop kesayangan nya. Di sampingnya ada segelas jus jeruk. Matanya menatap serius pada layar laptop yang tengah menampilkan word.

My Step sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang