Menatap indah senyuman di wajah nya. Membuat Shani terdiam dan terpaku. Segala yang telah terjadi, pembicaraan nya dengan sang Kakak tiri telah menguras habis fikiran nya. Membuat Shani sungguh lelah dan juga takut.
Takut, jika Ve akan meminta hal yang sama pada Gre. Dan Gre tidak bisa menolak. Gracia tidak akan bisa memilih nya. hal itu lah yang paling membuatnya ke takutan.
Seperti apa yang di katakan oleh Ve, Gracia jelas bukan anak yang akan melawan orang tua nya. Apalagi, orang yang telah bertaruh nyawa untuk nya.Dan lagi, ia merasa takut jika dirinya tidak akan menjadi pilihan Gracia. Sedangkan dirinya sudah sangat terlalu dalam mencintai Gracia. Melebihi dirinya sendiri, harus bagaimana kah ia menghadapi semua nya ?
Papa, Kakaknya. Dan sekarang adalah Wineke Mama tiri nya.
Semua terus saja berputar di kepala nya. Membuat dirinya semakin pusing dan gelisah.
Drt Drt Drt
Ponsel yang tergeletak di meja belajar di depan nya bergetar. Dengan layar kelap- kelip. Shani yang sedang duduk di kursi dengan kedua kaki ia naikkan. Melirik pada ponsel nya. Nama sang Kakak tertera di layar.
"Shani"
"Tolong jangan beritahu semua ini pada Kinal "
"Baik tentang hubungan kalian atau pembicaraan kita "Peringatan Veranda kembali terngiang di kepalanya. Sedangkan hp nya terus bergetar hingga berhenti dengan sendirinya. Membuat Shani kembali memeluk kedua lutut nya. Masih menatap hp nya dengan datar dan juga dilema.
Harus kah ia bercerita pada Kakak nya ?
Haruskah ia mengatakan semua nya pada Kakak nya ?Ia selalu bercerita apapun pada Kinal, tidak pernah menutupi apapun dari kakaknya. Kecuali, masalah nya dengan Vino Tempo hari dan ia sudah sangat kapok menyembunyikan apapun dari Kakaknya. Karena, pada akhirnya Kinal pasti akan tau dengan sendiri nya.
Dan sekarang, di tengah malam begini Kinal menelfon nya. Membuat nya gelisah, takut kalau Kakak nya juga sudah tau hal apa yang telah ia perbuat. Membuat
Semua nya sungguh membuat Shani semakin lelah dan frustasi.Sret
Secara tiba - tiba saja sepasang tangan sudah melingkar memeluk lehernya dari belakang. Kemudian di susul satu kecupan manis di pipi nya.
Cup
"Kenapa belum tidur ?" Tanya Gracia, dengan suara serak.
Ia meletakkan dagu nya di pundak Shani menatap kekasih nya dari samping."Hei " panggil nya lembut.
Shani sedikit menoleh pada Gre, ia dengan senyuman terpaksa menatap Gre.
"Lagi kena insomnia " jawab Shani.
Gre mengangguk percaya, ia melepaskan pelukkan nya. Lalu memutar kursi yang di duduki Shani agar menghadap ke arahnya.
"Tadi, kamu sama Kak Ve kemana ? Kenapa lama sekali ?" Tanya Gre, yang sudah kembali mendapat nyawa nya.
Shani diam sejenak, ia tidak langsung menjawab. Hanya menatap sepasang bola mata Gracia dengan lekat. Kemudian ia menghela napas lelah dan dengan lemas menjatuhkan. Kening nya di bahu Gracia. Membuat Gre heran sendjri, namun ia dengan lembut mengusap punggung kekasih nya.
"Sayang, kenapa ?" Tanya Gracia bingung dan juga sedih.
"Gre, aku sangat mencintaimu. Tolong , apapun yang terjadi jangan pernah tinggalkan aku " ujar Shani dengan nada bergetar di bahu Gracia.
Usapan Gre terhenti, ia mendorong bahu Shani agar memberi jarak dan menatap gadis itu dengan lekat.
Menatap Shani, berharap ia bisa sedikit membaca situasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step sister
Fiksi PenggemarBaca aja!!! Btw ini genre nya G x G Jadi,bagi yang tidak berkenan atau tidak suka. Sebaiknya jangan di baca nanti malah geli atau jijik sendiri. Hehe