- Sebelas -

9.4K 937 119
                                    

Maaf typo yang bertebaran ya. Hehe
Atau salah dalam penulisan..

***

Jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Tapi, Gracia masih duduk di balkon kamarnya. Memandang kosong pada langit yang masih sangat amat gelap. Hanya ada beberapa bintang yang masih mau menemani nya.

Aksi vidoe call sama Kinal sudah berakhir satu jam yang lalu. Dan, ia tidak tau apa yang di rasakan kakak tiri nya ketika ia mengirim video yang di kirim kan Vino tadi untuk kakak tiri nya itu. Karena setelah itu, tiba - tiba saja sambungan VC terputus. Dan terakhir Kinal hanya menge-chat menyuruh nya tidur.

Dan di sini lah ia sekarang, duduk sendiri memikirkan apa yang sedang terjadi. Ia menoleh ke dalam, di mana Shani masih tertidur. Tidak menyangka kalau ternyata di balik semua perubahan sikap gadis itu ternyata memendam sebuah masalah yang berat.

Vino brengsek!!
Gue bakal pastiin dia bakal menderita.
Cowok biadap!!

Batin Gracia merutuki cowok yang bahkan tidak di kenal nya. Tapi, sudah membuat nya membenci setengah mati sama Vino.

Gre menghela napas berat, kembali ia memandangi malam. Sebelum akhir nya ia memutuskan untuk kembali masuk kedalam.

Berjalan mendekati tempat tidur, berbaring di sisi kosong yang ada di samping Shani. Gadis itu tertidur dengan gelisah, Gre tau itu. Entah kenapa ia bisa merasakan kalau salam tidur gadis itu terasa begitu terluka dan juga lelah.
Maka, dengan ragu ia menyentuh pipi Shani. Mengusap nya pelan dan dengan lembut. Matanya berkaca, lalu memejamkan kedua mata untuk menekan semua amarah nya yang tiba - tiba saja muncul.

Gluk

Gre menelan ludahnya dengan susah payah ketika membuka mata dan langsung mendapati sepasang bola mata Shani sedang menatap nya.

"Sha. Shani " ucap nya pelan.

Kembali Gre menarik tangan nya kembali, Shani memejamkan mata sejenak, kemudian bergerak untuk mencari hp nya di atas nakas. Melihat nya sebentar.

"Shani, aku minta maaf soal yang di ruang OSIS tadi " ujar Gracia.

Shani kembali menoleh padanya, menatap Gracia dengan lekat. Mendadak Gre kembali di Landa rasa gugup. Bahkan ia tidak sadar sudah menggunakan aku-kamu.

Jantung nya sudah berdetak sangat cepat, ingin sekali ia menanyakan tentang vidoe itu. Tapi, tidak ada kata yang keluar. Ia malah semakin gugup karena Shani terus menatap nya.

"Se. Se. Baik nya aku tidur. Ka.mu tidur aja lagi. Ma.maaf udah ganggu tidur kamu " ujarnya lagi dengan terbata.

Dan kemudian dengan cepat - cepat ia berbalik membelakangi Shani yang masih setia dengan diam bisu nya. Di balik sana Gre sudah merutuki sikap nya sendiri. Sungguh memalukan menurutnya.

Dugh.. Gree... Loe kenapa sih ?
Gitu aja gugup, pake gagap lagi.
Loe itu Gracia, buka A-

"Eh " Kaget Gracia, ketika merasakan sepasang tangan melingkar di perut nya di bawah selimut dan juga merasakan sesuatu menempel di punggung nya.

"Besok pagi, berangkat bareng aku ya. " Ujar Shani, pelan.

Dan sukses membuat degupan jantung Gre semakin cepat. Membuat nya kalang kabut sendiri untuk menyembunyikan suara itu agar Shani tidak bisa mendengar nya. Ia bisa kembali di bikin malu seperti waktu itu.

Tenang Gre, tenang. Ini cuma Shani, oke!
Loe harus tenang. Udah biasa tidur di peluk cewek. Dua kakak loe cewek oke.

Ngebatin Gre mencoba menenangkan dirinya sendiri.

My Step sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang