1. The Day

1K 126 8
                                    

Tiga tahun kemudian,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga tahun kemudian,

Seorang wanita dengan balutan gaun selutut memandangi kota London dengan tajam seakan siap untuk menghancurkan apapun.

"Ms. Casie, ada tamu yang ingin bertemu."

"Persilahkan tamu itu masuk, Sarah."

Sarah mengangguk dan mempersilahkan tamu yang dimaksud untuk masuk dalam ruangan sementara Casie memutar badannya bersiap menyambut tamu.

Seorang wanita dengan mata hijau yang familiar masuk dengan seorang anak berusia dua tahun.

Senyum Casie merekah lebar, ia menyambut anak laki-laki tersebut yang berlari ke arahnya.

"Bagaimana kabarmu, Casie?"

Casie menghampiri Gemma yang duduk di sofa miliknya. "Baik sejauh ini," jawabnya. "Apa aku bisa membawa pulang Thomas?"

"Kau tau bagaimana paman serta ayahnya, Casie," jawab Gemma dengan terkekeh.

Casie mengulum senyum tipis. Kemudian menatap Thomas yang berada dipangkuannya tengah terfokus dengan mobil-mobilannya.

Sejujurnya Casie tak sanggup untuk melihat Gemma lebih lama. Wajah itu selalu terbayang lagi dan mengingatkan akan luka lamanya.

"Kau masih mengingatnya, ya," ujar Gemma dengan pelan.

Casie hanya tersenyum tipis dan menggendong Thomas. "Aku akan makan siang dengan Thom, kau bisa menjemputnya sore nanti?"

Gemma mengangguk mengiyakan. Ketiganya berjalan keluar ruangan dengan Thomas yang menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Casie.

"Kau ingin makan apa?"

"Telselah aunty."

Casie diam-diam memutar matanya. Darimana asalnya sikap dingin Thomas ia juga tidak tau.

Sesampainya disebuah restorant cepat saji, Casie menggandeng Thomas dan berjalan untuk memesan makanan.

Jika saja ia hanya gadis biasa mungkin ia tidak perlu menyembunyikan banyak hal dari dunia. Termasuk menjaga image dirinya sendiri.

Ah, entah mengapa ia merasa sedih. Tapi ia juga tidak tau mengapa ia merasakan kerinduan yang besar saat melihat mata hijau Gemma.

"Aunty," teguran dari Thomas membuatnya tersadar dan ia mengulas senyum tipis.

Setelah membayarnya, Casie membiarkan Thomas berlari menuju meja kosong yang berada di sudut ruangan.

Bermenit-menit setelahnya, ia mengernyit bingung saat flash kamera mengarah padanya. Ia memutar pandangannya dan menemukan banyak wartawan serta tatapan penasaran pengunjung lain.

Casie berdecak sementara Thomas menatapnya penuh tanya. Dengan segera ia mencari kacamata di dalam tasnya dan ia bersyukur ia membawa kacamata.

"Setelah habis makannya pakai kacamata ini, okay?"

"Okay."

Thomas menyelesaikan makannya dengan cepat begitu pula dengan Casie. Keduanya terlalu risih dengan flash yang tidak berhenti.

"Pegangan dengan erat," ujar Casie ketika ia menggendong Thomas.

Begitu melewati pintu, wartawan banyak yang mengerubunginya. Casie hanya melemparkan senyum ketika banyak yang bertanya siapa yang ia bawa.

"Dia Thomas," jawabnya singkat. Seketika ia merutuki mulutnya yang menjawab dan membuat para wartawan semakim menggila.

Ia berlari cepat menuju mobilnya dan segera melajukan mobilnya untuk pergi.

Thomas melepas kacamatanya kemudian mengerjapkan matanya beberapa kali. "Aku ingin ice cream," rengeknya.

Casie menoleh sesaat dan tersenyum.
"Kiss me and you'll get Ice cream."

Thomas memberengut tapi tetap mencium pipi Casie dan Casie tertawa kecil. "Okay, kau akan mendapatkan ice cream-mu," ujarnya.

Thomas tersenyum lebar dan duduk manis di kursinya. Casie berhenti tepat di depan sebuah cafe yang menjual ice cream yang ia tau menjadi tempat langganan Thomas.

"Aku ingin coklat dan mint," ucapnya pada Casie.

Casie mengangguk dan meminta Thomas untuk menunggu sementara dirinya mengantri.

Setelah mendapatkannya ia berjalan menuju Thomas yang duduk manis dan masih mengenakan kacamata hitam miliknya. Ia menaruh mangkuk ice cream itu dan mengukir senyum ketika melihat mata Thomas yang berbinar.

Tapi senyuman yang terukir dari bocah kecil itu membuatnya terpaku.
Senyum itu terus mengingatkannya akan Harry Styles. Sosok yang sulit ia lupakan hingga detik ini.

______________

V O T E A N D C O M M E N T
D O N T F O R G E T

·>First chapter, huh?

Own Me Again |Harry Styles|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang