18. The End of The Beginning

167 16 5
                                    

"Apa yang sudah kau lakukan, hah?!"

Casie tidak meringis sedikitpun kala Angel mendorongnya dengan kasar ke dinding di salah satu lorong. Wajahnya memerah penuh amarah, sesuatu yang membuat Casie menarik salah satu sudut bibirnya.

"Kau gila," Angel berbisik, "benar-benar gila. Seharusnya tempatmu di rumah sakit jiwa, Sialan!"

Tawanya tak tertahan lagi. Suara tawa Casie mengisi kesunyian di lorong, dengan Angel yang melangkah mundur. Namun Casie tak membiarkan Angel pergi, ia melangkah mendekat.

Tawanya kian meredup hingga hanya tersisa senyum miring Casie. Tatapannya penuh dengan celaan yang membuat Angel gemetar.

"Angel, Angel, Angel." Casie menggunakan jari telunjuknya untuk mengangkat dagu Angel. "Kau tahu, semua yang kau lakukan sejak masa senior dan belakangan ini; hinaan, rumor. Apa kau pikir aku akan diam saja?"

Dengan kasar, Casie menampar wajah Angel. Membuat perempuan di depan dirinya terjatuh dengan nafas tercekat dan panik. Casie menghela nafas, lalu mengambil tisu basah dari tasnya dan mengelap tangannya.

Rasanya menjijikan menyentuh Angel meski hanya sebentar. Casie mengerutkan dahinya dengan tidak suka, melempar tisu bekas tadi tepat ke wajah Angel dengab pandangan datar.

"Kau membunuh Sean Clarkson. Lalu berusaha menyingkirkan Sara, memanipulasi nilai miliknya, menggoda salah satu profesor agar mendapat nilai tinggi, menyebarkan rumor bahwa aku menjual tubuhku, ah, apa lagi, ya?"

Angel diam tak berkutik. Namun ia tak sanggup untuk mendongak dan menatap Casie yang berdiri menjulang tepat di depannya. Tatapannya terus terpaku pada kaki Casie, hanya beberapa senti dari tangannya.

"Ack!"

Kali ini, Casie meringis. Merasakan kepalanya luar biasa pening dan sedikit lembab. Terdengar beberapa suara tercekat. Dengan sisa tenaganya, Casie berusaha melihat sekitar.

Dan tersenyum puas dalam diam saat melihat beberapa mahasiswa juga staf menatap horor pada Angel. Sang tersangka yang baru saja mencelakai Casie.

Casie mendapati sosok Sara, Daniel, dan Rose. Sara yang mendapati maksud dari tatapan Casie, memberi anggukan singkat. Berbisik pada Daniel dan Rose, keduanya segera pergi ke sisi yang berlainan sementara Sara berlari ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan?!" Sara berteriak panik. "Kau melukainya. Casie, ya Tuhan, kau berdarah!"

Dan sesaat sebelum Casie tenggelam dalam kegelapan, ia melirik pada Angel yang berwajah pucat. Namun tidak hanya itu, matanya menatap tajam pada Casie dengan bengis. Sekali lagi, Casie memberikan seringai tipis dan membiarkan kegelapan menyambutnya.

Tepat pada hari itu juga, Angel Kuerch dikeluarkan dari universitas. Bertepatan dengan menyebarnya video dirinya yang berhubungan dengan salah satu profesor.

****

[Beberapa Bulan Setelahnya].

"Harry Styles."

"Hm?"

Sara melirik padanya lewat sudut mata ketika ia menyeruput teh hangat yang ia buat. "Nama kekasih Angel saat ini," ujarnya memperjelas.

"Aku pernah mendengar tentangnya beberapa kali," Casie menanggapi dengan santai. Kedua matanya terpaku pada buku di depan matanya. "Salah satu pengusaha yang sedang naik daun saat ini. Hebat juga si pelacur itu."

Satu tangannya terangkat, mengelus bekas jahitan yang mulai memudar di pelipis kirinya. Sara mengamati temannya dalam diam, mencoba membaca ekspresi wajahnya namun nihil. Air muka serta matanya tidak terdapat emosi apapun.

Own Me Again |Harry Styles|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang