14. Make It Up, Fall In Love, Try

321 39 15
                                    

Bagaimana menjelaskan keadaannya saat ini, Cassie tidak tahu. Yang pasti tidak tahu kenapa, dia merasa seperti remaja yang sedang kasmaran. Dan menanti kekasihnya untuk datang menjemput.

Padahal ini bukan pertama kalinya Casie akan pergi berkencan. Tapi.. entahlah.

Casie mematut dirinya di kaca sekali lagi, untuk yang kesekian kalinya. Ia bergumam pada dirinya sendiri, "Ini tidak berlebihan, 'kan?"

Lalu, "Eh, apa aku ganti saja?"

Tapi tidak jadi. Casie akhirnya sudah memutuskan untuk tetap memakai pilihan pertamanya. Meskipun ada godaan untuk mencoba memakai yang lain, Casie bersikeras pada dirinya sendiri.

Ia sudah menyiapkannya sejak kemarin selepas pulang dari makan malam. Jadi, seharusnya tidak ada lagi yang perlu dia cemaskan. Toh, ini hanya kencan biasa.

Anggap saja seperti sedang bersama Louis.

Pintu kamar hotelnya diketuk, dan benar saja, Harry Styles sudah ada di depan. Menunggu dengan senyum santainya. Satu tangan masuk ke dalam saku celananya.

Dan entah mengapa, pakaian mereka terlihat serasi.

Casie mendengus dalam hatinya saat pikiran tersebut melintas. Mengikuti Harry di sampingnya. Dan bersyukur karena Casie memilih tidak memakai gaun atau rok.

"Kau tidak keberatan aku membawa motor, 'kan?" Harry memberikannya sebuah helmet.

"Tentu saja tidak." Casie memakainya sendiri, kemudian melirik pada sang teman kencannya sinis. "Kau pikir aku tidak pernah naik motor, huh?"

Harry tersenyum lebar. Terlebih ketika Casie berpegangan pada pinggangnya. Melirik dari spion, Harry menekan starter motornya dan mulai melajukannya pelan.

Semua perlakuan kecil Casie selalu Harry rindukan. Entah apapun itu, bahkan saat Casie memasangkan dasi padanya sebelum berangkat bekerja. Setelah kehilangan, barulah Harry merasakan dampaknya.

Harry tidak pernah lagi memikirkan atau bahkan mencari Angel. Hanya terfokus pada perusahaan dan juga bagaimana cara mendapatkan kembali Casie. Untuk menjadi miliknya. Wanitanya.

"Sialan, pelankan motornya. Kau tidak lihat ini ramai, ha?!"

Yeah, salah satunya saat Casie sedang mengomel atau berteriak.

****

"Kau yakin tidak ingin aku foto?"

Harry masih ingat salah satu hobi Casie; fotografi. Dan membawanya ke salah satu tempat yang bagus untuk difoto adalah rencananya yang baru terlaksana saat ini, mirisnya. Karena saat masih terikat dalam pernikahan, keduanya justru memiliki dunianya sendiri.

Lagi-lagi ia merasa bersalah.

"Aku sudah pernah ke sini," balas Casie seraya mengedarkan pandangan. Kemudian mengerutkan dahi saat melihat wajah sendu Harry. "Kenapa kau?"

"Ah, tidak," Harry menggeleng.

Ia memberanikan diri untuk mengamit tangan Casie. Menautkan jemarinya, kemudian membawanya berkeliling. The Cloisters beruntungnya tidak terlalu ramai hari ini.

Yeah, siapa juga yang berkencan di biara.

Tiba-tiba saja Casie merasa merinding karena tempatnya yang cukup sepi. Ia mengedarkan pandangannya dan menarik nafas perlahan. Tatapannya kemudian jatuh pada salah satu koleksi seni yang dimiliki The Cloisters. Sebuah prasasti.

Own Me Again |Harry Styles|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang