10. What I Want, What You Want

841 119 13
                                    

"Katakan apa yang kau inginkan dan cepatlah pergi," ucap Casie. Tatapan pria itu tidak mampu membuat Casie menoleh kepadanya.

Beberapa menit yang lalu, Casie memutuskan untuk menyelinap pergi dan kemudian mendatangi pria ini, Casie tidak bisa mengatakan ia menyesal. Tapi tidak juga mengatakan bahwa ini keputusan yang tepat.

Di lorong yang sepi dengan penerangan yang kurang, Casie merasakan tubuhnya menghangat dengan familiar. Perasaan yang akan selalu ia rasakan.

"Kau. Aku menginginkanmu seperti kamu menginginkan aku kembali."

Casie mendongak tidak percaya. "Atas dasar apa kau menyimpulkan hal itu, Styles?!" bantahnya setengah berteriak.

Harry Styles menyeringai dengan sinis ketika mendengar Casie membalas dengan terlalu cepat.

"I'm not blind, Casie! Aku melihatmu."

Harry merengsek menyudutkan Casie yang menyender pada dinding. Kedua tangannya berada di sisi kepala Casie dengan tatapan menghujam lurus.

Sementara Casie berusaha mati-matian untuk menahan keinginannya mencium bibir Harry Styles yang selalu mampu menggodanya.

Dilain sisi, ia juga harus menahan keinginannya untuk bersikap layaknya cewek bar-bar. Maka dengan mencoba tenang, Casie menatap balik pada manik hijau itu.

"Kau benar, Harry. Dan kemudian apa yang akan terjadi? Kita akan saling menyakiti."

Harry mengerang kesal, "kita bisa memperbaikinya. Tidak ada yang salah dengan kita berdua."

"Kita salah. Semuanya sudah berakhir sejak tiga tahun yang lalu. Dan apalagi yang kau inginkan?"

Casie mencoba untuk tidak berteriak kesal, tapi gagal. Emosinya terlalu sulit ia kendalikan saat ini dan Casie tidak pernah mengharapkan ia sulit mengatur emosi ketika saat saat sulit.

"Listen, Love. Aku mengaku aku yang patut untuk disalahkan, maka dengan itu aku memohon padamu, untuk mengizinkan kita memulai kembali."

Tanpa segan, Harry berlutut dihadapan Casie yang terkejut. Wanita itu memegang kepalanya yang terasa begitu pening dan frustasi.

Jemarinya mencengkram erat dress yang dipakainya. Mencoba mengumpulkan kembali kekuatannya serta memohon pada logikanya untuk mengambil alih.

"Tidak ada yang perlu diperbaiki," bisik Casie dengan getir. "Semuanya sudah berjalan dengan semestinya, Harry."

Casie merasakannya, ketika melihat Harry yang tampak hancur mendengar perkataannya. Ia juga sama hancurnya.

Casie juga harus menahan tangisnya ketika melihat Harry yang bangkit dan pergi meninggalkannya dengan langkah lebar. Dan ketika sosok itu menghilang ditelan keramaian, barulah Casie jatuh.

Terisak dan memaki dirinya dengan bersifat munafik.

Dan Casie merasakan rengkuhan hangat, perlahan, ia mendongak dan mendapati Tim Wolf memeluknya dengan erat.

Dan tanpa perlu untuk menahan dirinya lagi, Casie balas merengkuh Tim, dengan perasaan hancur.

Tanpa mengetahui jika Tim sama hancurnya melihat wanita yang ia cintai hancur.

__________

Chapter 10?? Done.

Double update babe❤

Btw, I Need Ur Support

Own Me Again |Harry Styles|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang