Own Me Again |Harry Styles|

3. Hide And Run, Rose You

MALAM ketika Casie hendak tertidur, suara ketukan membuatnya memutar kedua bola matanya kemudian berjalan menuju pintu.

Ia menatap salah satu pelayan rumahnya dengan datar. "Ada apa?"

"Ada seseorang yang mengirimkan bunga mawar ini, Nona," jawabnya dengan gugup, ia menyerahkan bucket bunga itu kemudian berlalu pamit.

Casie menatapnya dengan bingung kemudian melihat sebuah kartu kecil yang seketika membuatnya terkejut.

Good night, my lovely Ex-Wife

-H.S

Sial, tidak bisakah Casie tenang? Apa ia masih kurang jauh untuk bersembunyi? Bagaimana bisa ia ditemukan?

Ia mengurungkan niatnya ketika ia akan membuang bunga mawar tersebut. Rasanya sayang jika ia harus membuangnya karena tentu saja ini dibeli dengan uang, meski ia yakin hanya dengan membeli se-bucket bunga tidak akan membuat mantan suaminya jatuh miskin.

Dan dengan enggan, ia menaruh bucket bunga itu di nakas samping ranjangnya. Menatap sekali lagi pada note kecil itu dan berdecih.

Bedebah sialan!

****

Casie tidak mengerti mengapa ia merasa takut. Selain karena seorang Harry Styles telah mengetahui tempat tinggalnya, ada hal janggal yang ia tidak ketahui.

Seperti biasa, ia akan menuju kantor saat pagi hari seperti staff yang lainnya. Posisi tinggi yang ia tempati tak lantas membuatnya menjadi tidak tepat waktu.

"Ms, ada kiriman bunga dan saya menaruhnya pada meja Anda," kata Sarah ketika ia hendak memasuki ruangannya.

"Bunga? Kau tau siapa pengirimnya?"

"Tidak, Ms. Karena ketika saya hendak bertanya kurir itupun tidak tau," jawabnya.

Casie mengangguk kemudian mengucap terima kasih. Ia memijat pangkal hidungnya, menghembuskan nafas panjang.

Harry Styles barangkali menemukannya, tapi seorang Casiandra Adamfeller tentu akan berlari, lagi.

Tapi kenyataan bahwa Harry Styles bahkan sudah memasuki rumahnya tidak bisa membuatnya tenang, Sial!

****

"Kau sudah mengirim bunganya?"

Anggukan dari orang suruhannya membuat Harry mengukir senyum puas. Ia melambaikan tangannya menyuruh pergi dan ia menatap kota London dengan menerawang.

"Aku harus mengunjungi kakak tercintaku," desisnya tajam. Sekali lagi, ia menatap London kemudian pergi meninggalkan apartement yang ia miliki.

Harry pergi seorang diri, ia menolak ketika Alex mengajukan diri untuk ikut bersamanya. Bermenit menit terlewati kini ia berdiri memandang rumah bergaya minimalis dengan cat berwarna putih gading.

Ia berjalan dan menekan bel yang terdapat di sebelah pintu dan menghitung dalam hati berapa waktu yang dibutuhkan untuk membukakan pintu.

Tepat pada hitungan di sepuluh, pintu terbuka. Gemma berdiri, setengah terkejut mendapati adiknya datang.

"Ada apa?" tanya Gemma dengan aneh.

"Aku tidak dipersilahkan masuk?"

Gemma meringis kemudian menyingkir untuk memberi ruang pada adiknya untuk memasuki rumahnya. Ia menutup pintu kemudian berjalan menghampiri Harry yang duduk dengan tenang di sofa.

"Jadi kau sudah mengetahui dimana Casie, huh?"

Harry menoleh, ia menyunggingkan senyum miring menatap Gemma dengan angkuh. "Tentu saja, Harry Styles tidak akan pernah gagal."

"Iya, kau tidak gagal. Tapi ini jelas terlalu lama. Tiga tahun," cibir Gemma dengan mengejek.

"Jadi Gemma, bisa kau ceritakan pada adik tersayang-mu ini tentang Casie tiga tahun belakangan?"

Gemma menarik nafas panjang. Menatap adiknya dengan pandangan meminta maaf. "Aku tidak bisa, Harry. Maafkan aku, itu bukan hak-ku."

Dan Harry mendesis sebal. Ia menatap menyipit pada kakaknya yang juga menatapnya. Harry menyerah kala Gemma tak kunjung bersuara lagi.

"Okay, aku akan cari tau sendiri."

___________
V O T E A N D C O M M E N T
D O N T F O R G E T

·> Aku tuh *uhuk* pengen nampol Harry :(

·> Apa cmn aku yg mikirin Selena Gomez pas tau Justin.......