6

32 2 0
                                    

"kita langsung pemotretan aja ya,semua yang kita butuhin kan ada di mobil gue."ujar yuna sambil mengemas bukunya.
"Oke!"seru Mea.
"Cus".sambung selly.
"Capsus" sambung Fanny.
"Ngenggggg" ucap mayra dan mereka tertawa-tawa.

Photografer biasa sudah menunggu ,kak Rey.dia sangat terkejut kali ini langganannya berpakaian yang sangat memanjakan matanya.OC keluar dari mobil sudah dengan pakaian masing-masing.iya!mereka ganti dan dandan di mobil.
"Wowwww so sexi..." Kak Rey mengalun-alunkan tangannya membentuk biola Spanyol.
"Hahaa buat kali ini temanya K-Popers kak" ucap Fanny.
"Aduh jadi berdiri nih.hahaa" kak Rey tertawa dan OC hanya terkekeh.
"Awww mau,hahaa" timpal Fanny lagi,dia memang tengah dekat dengan kak Rey.
"Aduh mau aduhhh" mayra menambahkan yang disusul tawaan dari mereka.
"Udah ah ayo."
"Kemana kak?"goda Fanny.dia memang paling omes dari OC.
"Hotel.."
"Mauu..hahaha"
"Ih nanti pacarannya,sekarang potret yang bagus dulu buat kita." Ucap Mea.
"Oke siap".
Itulah kenapa geng ini dinamai OC.
Omes atau otak mesum.

Selesai pemotretan ,sekitar jam 5 sore. OC memilih untuk menghilangkan penat di caffe coofe.meski Mea sedikit enggan,tapi sahabat-sahabatnya itu terus membujuknya hingga akhirnya Mea mau.
"Ehh fan ,gimana lo sama kak Rey?" Tanya Selly setelah meneguk milk shake melalui sedotan.
"Gak gimana-gimana.ngalir aja" jawabnya enteng.
"Meski ada tai lewat?" Mea menambahkan dengan perumpamaan.
"Geuleuh ih maneh mah perumpamaannya" timpal Yuna.
"Ah elo kaya yang ngerti aja maksudnya"
"Kalo lo gimana sama si Rizal?"
"Bener tuh Selly.gimana?" Lanjut mayra.
"Kenapa gue jadi kena juga.gue sama dia mah gitu-gitu aja.berantem baikan,berantem baikan.gk ada yg berubah.namanya juga saling sayang.eaaaahaha" Yuna tergelak kosong.
"Aaaaah.." Mayra menjerit histeris sampai pengunjung caffe menatapnya.Mea buru-buru menyenggolnya dan meletakan telunjuk di bibir mungilnya "berisik ih" begitu katanya.
"Reskki ngajak gue jalan malem ini.aduuuuh gimana ya gimana nih gimana dong"
"Lo nya emang mau?" Tanya Fanny.
"Ya mau lah,siapa sih yang gak mau sama cowok beken gityuuu.."
"Ya udah lo okein aja.gak usah segala pake ri to the bet ribet." Ujar Selly.
"Ya udah deh gue suruh dia kesini aja."
"Nah gitu aja."Yuna menambahkan.
Tak lama setelah itu reskki si kapten basket SMA sebelah itu datang dengan mobilnya.Mayra pun pamit dan lenyap dari pandangan Mea,selly,yuna,dan Fanny.
"Ahh gue tuh ribet sebenarnya bawa dia.so cantik gitu deh." Ujar Fanny.
"Apa-apa harus nurutin dia,kalo ngga ya ngambek.kaya bocah." Tambah selly.
"Cowoknya banyak ,kesini mau kesana mau tea."
"Gak punya pendirian.." Mea menambahkan omongan yuna.
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam.sahabat-sahabtanya sudah beranjak pergi,katanya mereka ingin pergi ke mall.
Mea memilih untuk tetap disana.dia sangat menyukai caffe coffe itu.lampu yang temaram dengan alunan melodi lembut membuat hatinya tenang.selain itu pelayannya juga ramah.

"Nah ketemu juga.." seorang pria mengagetkan mea yang tengah menikmati melodi indah itu.
"Lo lagi!" Rupanya itu pria yang membuat mea malu beberapa bulan lalu.
"Iya.aku kesini mau minta maaf." Pria itu duduk di samping Mea.
"Pergi deh lo,jangan rusak mood gue." Timpal Mea yang padahal perasaanya sudah kacau semenjak pria itu datang.
"Aku nyariin kamu.hampir tiap hari aku kesini,aku tanya ke pelayan,bahkan ke managernya sekalian.aku benar-benar mau minta maaf atas kejadian waktu itu.sumpah ya,setelah kejadian itu aku keinget kamu terus.ngebayangin perasaan kamu saat itu juga.karena itu aku nyari kamu." Jelasnya.tiap hari?padahal Mea kesana juga setiap hari.pelayan bahkan manager juga mengenalnya.mungkin pria itu tidak detail mendeskripsikan seperti apa Mea.
Mea menatapnya.ada keseriusan di wajah yang kalo dilihat pria itu tampan juga.
"Iya udah aku maafin." Ucap Mea dengan melipat tangan di dadanya tanpa melihat ke arah pria tampan yang memakai kalung sedada itu.kali ini Mea memakai kata aku.
"Ahhh syukurlah.bisa tidur dengan nyenyak sekarang" katanya.
Mea meletakan tangannya di meja.
"Kamu sendirian?"
"Iya." Padahal dalam hatinya lo buta apa.
"Aku temenin gimana?"
"Jadi selain tujuan kamu minta maaf kamu juga mau nemenin ,gitu?"
"Ya tadinya ngga.cuma kan...liat deh,sekeliling." ucapnya yang membuat mea mengikuti arahannya.
"Mereka berpasangan" pria itu sedikit berbisik.
Mea diam menunduk.
"Oh iya namaku Afran Syahdillah.kalo kamu?"
"Aku Mea janialles." Mea menjabat tangan pria yang sudah diketahui namanya itu dengan sedikit ragu.
"Jadi yang aku permainkan perasaanya dulu itu punya nama yang indah ya.Mea.mea janialles."
Seketika wajahnya memanas dan Takut diketahui kalau dirinya tersanjung.

Mea JaniallesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang