12

14 1 0
                                    

Satu bulan berlalu,hari-hari Mea begitu berwarna dengan hadirnya Afran yang selalu membuatnya bahagia.meski Afran terbilang anak orang kaya,tapi dia tidak terlalu memanjakan Mea dengan itu.cukup membawanya berkeliling kota Bandung,sudah membuat Mea merasa dirinya adalah nyonya presiden cinta ,seperti yang dikatakan Afran tempo hari.

Ah,sesederhana itu kamu membahagiakanku.

Begitu yang dia tulis di dinding kronologi Instagram-nya dengan menandai akun Afran tentunya.mea benar-benar telah jatuh dalam pelukan Afran.dia tidak mau kehilangan kekasihnya ini,entah akan seperti apa jika hal itu terjadi.

Malam itu seusai kencan dengan Afran ,Mea memintanya untuk mengantarkan dia ke caffe biasa tempatnya nongkrong dengan sahabat-sahabatnya.ya,mea menyusul mereka yang sudah dari tadi di sana.

Sesampainya di sana,tersisa tiga sahabatnya saja.Fanny ,Mayra ,dan Selly.kemana yuna? Pikirnya.

"Nah nongol juga nih anak,kita ospek lagi aja nih." Ucap Mayra setelah memasukan kentang goreng ke mulutnya.

"Sorry.." timpal Mea sambil meletakan tas kecilnya di meja. "Yuna kemana?" Sambungnya yang ikut mengambil kentang goreng di sana.

"Dia juga kencan keles." Jawab Selly. Setelah melambaikan tangan ke pelayan.dan tak lama menghampirinya.lalu menyuruh Mea memesan minuman dan sedikit tambahan kentang goreng.

"Jam sembilan?kencan apaan.." heran Mea setelah melihat jam kecil yang melingkar manis di tangan kirinya.

"Sekalian ena-ena kali.hahaa" sambar Fanny.

"Ahhh.." mayra mendesah yang disusul sahabat-sahabatnya.kadang Mea tidak menyukai hal ini.

"Eh clubing yu,besok libur ini." Ajak Selly.

"Besok aja,malam minggu.pasti banyak cogannya deh.rata-ratakan yang cogan banyak yang jomblo.."

"Ngga ah may,malam minggu tuh khusus bareng doi."

"Iya,mumpung si yuna gak ikut.gue males kalo ada dia,rese kalo udah minum banyak."

"Mending kalo gak ongkek mah,kan jijay iww.."

"Iya sih,mobil juga gak sesak banget kaya biasanya."

Mea hanya menyimak.

"Eh me,lo diem aja.gimana ikut kita gak?"

"Gini-ginian..." Mea memainkan telunjuk di atas kepala sambil geleng-geleng.

"Yoi...ahahaha" ucap semuanya.

***

Mea bangun karena tubuhnya kena hantaman tangan Mayra.rambutnya acak-acakan,dan melihat sahabat-sahabatnya yang tertidur pulas bahkan Selly dengan mendengkur begitu merdu.mea pun lekas meraih ponsel dan mengambil gambar dengan kamera ponselnya.di sana terlihat Fanny tidur telentang dengan kaki di atas dada mayra dan kaki Selly di perut mayra,mungkin ini alasan kenapa tangan Mayra menghantam tubuhnya.mea tertawa-tawa sendiri.lalu memutar suara sirine polisi.sontak itu membuat semuanya kaget dan bangun bahkan Fanny ngomong kita anak baik pak,kita gak clubing dan lemparan bantal juga boneka menerpa dirinya.

***

Sekolah nampak membosankan,seperti halnya Afran yang akhir-akhir ini jarang mengabari dirinya.sejak seminggu setelah kencannya itu.

"Lo kenapa sih me ,kusut banget tuh muka kaya mukanya si Bencong buah batu aja." Ujar Fanny.

"Afran ngechatt gue semaunya."

"Maksudnya?" Tanya Selly.saat itu mereka tengah berada di sebuah bangku yang di buat mengelilingi pohon.

"Iya,biasanya dia yang suka spam chatt.tapi sekarang harus gue dulu yang ngechatt bahkan nyepam."

"Lo ada salah kali."

"Salah apa sel.kita terakhir ketemu tuh ya pas kencan waktu itu.masa iya dia marah gara-gara gue minta dianterin ke caffe buat nyusul kalian.".

"Dia gak suka OC kali." Ceplos mayra.

"Huss..gak mungkin itu."

"Kenapa ya.bukannya yang lo sering ceritain ke kita baik-baik aja.malah kedengarannya ngga berantem kaya gue sama rizal."

"Ya emang gitu Yun,kita baik-baik aja.gak pernah ada masalah.berantem pun paling lima menit baikan.itu juga gara-gara bales chatt lama."

"Apa dia..."

"Apa dia apa may!" Mea sedikit menekan omongannya.tiba-tiba saja,bella cees berlalu di depan OC.

"Eh semalem gue di chatt si Afran yang kece itu." Ucapnya sumringah.jelas itu membuat Mea kesal.mea pun berdiri dan menarik baju Bella.

"Lo bacot apa barusan!"

"Woy biasa aja bisa gak sih." Bella masih terlihat biasa sambil merapikan bajunya.

"Afran mana yang lo maksud?"

"Afran syahdillah.kenapa?" Bella menekan setiap kata.mea langsung mendorongnya sampai tersungkur di tanah ,Bella pun bangun dan menjambak rambut panjang Mea. dia sangat tidak terima di dorong hingga tersungkur.akhirnya terjadilah perkelahian.

Mea pun dibawa ke kelas.setelah akhirnya ada ketua OSIS dan mengancam akan melaporkan kejadian ini jika masih diteruskan.wajah dan rambutnya sangat tidak enak di lihat.dengan membuka tas sambil penuh rasa kesal dia mengambil alat make up nya.

"Lo tadi jagoan me!" Fanny membantunya merapikan rambut Dengan sisir.

"Pas dia ngejengkang tadi kaya risol masuk minyak anjir.hahaah.." mayra membantunya memakai bedak.

"Muka putih tepungnya langsung merah masak.ahahah..." tambah Yuna yang hanya duduk bersama Selly.

"Lipstiknya pake aja nih sendiri." Mayra duduk begitupun dengan Fanny ,Mea pun memakainya.

"Gue gak nyangka kalo emang bener Afran ngechatt si Bencong itu." Emosinya masih belum juga reda.

"Tapi gue mah asa gak percaya gitu.rasanya gak mungkin,cowok seganteng Afran mau chattingan sama model cewek kaya gitu."

"Ah mungkin aja sel,si bencong kan murahan.paling Afran juga ada maunya."

"Waktu kencan gak lo kasih jatah kali ya?"

"Aaahh.." Mea keluar setelah sahabat-sahabatnya bukannya memberi masukan malah membuatnya panas.
.
.
.
.
.
Terima kasih sudah membaca.
Next👇

Mea JaniallesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang