11

12 2 0
                                    

OC baru saja selesai pemotretan di sebuah hutan Pinus yang juga menjadi tempat wisata. meski jarak terbilang jauh,namun tidak menjadi beban buat mereka.mereka memilih menginap di hotel terdekat tempat itu.ini juga menjadi rencana mereka,karena hari kamis besok itu guru mengadakan rapat,dan sekolah di liburkan.ada yang bilang untuk menentukan tanggal berapa ujian tengah semester.

Kak Rey dengan 2 temannya yang kebetulan memang sudah akrab juga dengan OC menghentikan pemotretan saat matahari mulai tenggelam dan dingin pun mulai menerpa tubuh.

Selesai membersihkan badan,OC memilih berjalan-jalan menikmati Cikole yang dingin.dengan mengajak kak Rey dan 2 temannya tentu.tapi mendadak perut Fanny mules,mungkin tubuhnya tidak cocok dengan hawa dingin Cikole.dia pun memilih untuk di kamar saja.

"Ya udah,gue juga gak ikut deh.kasian kan Fanny sendirian,gimana kalo ada apa-apa sama dia.."

"Khem.." deheman dari mereka saling bersautan ,mereka mungkin paham maksudnya kak Rey ini.Mereka pun pergi meninggalkan kak Rey dan Fanny.kak Rey pun memapah Fanny masuk ke dalam kamar.fanny terbaring di sofa.

"Mau obat?" Kak Rey menyelimuti.

"Nggak.maafin aku ya,gara-gara aku kamu jadi gak ikut sama mereka."

"Kamu lebih penting." Kak Rey mengelus-elus rambut lembut Fanny.fanny bangun dan duduk. "Jangan sakit-sakitan ya,nanti siapa yang nyakitin aku." Sambungnya.

"Isss.." Fanny mendorong tubuh kekar laki-laki yang masih dia tunggu ungkapan cintanya itu.

"Jangan cemberut.." kak Rey mengangkat wajah Fanny yang merunguk. "Aku udah rencanain ini sebelum kita berangkat ke sini." Fanny tidak mengerti dengan ucapan kak Rey. "Aku mau kamu jadi pacar aku." Ucapnya setelah mengambil nafas berat.akhirnya yang ditunggu-tunggu Fanny telah tiba.laki-laki yang telah membuatnya jatuh hati kini telah jujur dengan persaannya.fanny tersenyum ,menatap dalam mata kak Rey,lalu mengangguk.kak Rey tersenyum lebar.mereka pun saling bertatapan,lama.kak Rey mengeratkan kepalan yang mengepal tangan lembut fanny.entah bagaimana,fanny menutup mata dan kak Rey memiringkan kepalanya mendekati bibir tempat terciptanya senyuman yang telah membuatnya jatuh hati,dan....

"Hayooooo..." Teman-temannya rupanya menguping dibalik pintu.buru-buru kak Rey dan Fanny membenarkan posisi duduk.

"Cieee..jadian nic." Goda Mea.mereka tertawa-tawa melihat tingkah kak Rey dan Fanny yang tertangkap basah jadian dan hampir ketauan ciuman.

***

Mayra duduk dengan kepala menunduk ,dia tak berani menatap mantan kekasihnya,kak Resqi.dia takut karena mobil kak Resqi mendadak berhenti di jalanan yang cukup hening.mayra takut dia membunuhnya,karena masih tidak terima dirinya berkencan dengan laki-laki selain kak Resqi.k ak Resqi menatapnya tajam,semakin tidak berani saja mayra menatapnya.

"Kamu tuh ngerti gak sih,kalo aku sayang sama kamu.aku jadiin kamu pacar,biar kamu paham kalo kamu cuma punya aku.bukan cowok lain.bukan seperti kamu ngejomblo."

"Aku minta maaf."

"Kenapa setiap beribu kesalahan hanya bisa terhapus kan dengan satu kata saja.maaf!."

"Sebenernya kamu tuh ngajak aku jalan apa-"

"Kamu sayang gak sih sama aku?"

"Aku sayang sama kamu.jalan sama cowok lain itu cara aku biar gak bosen sama kamu." Akhirnya mayra menatapnya juga.

"Tapi cara kamu salah sayang." Kak Resqi melembutkan ucapannya.

"Kalo aku salah kasih tau,bukan ninggalin.katanya tadi sayang." Kak Resqi mendekat dia mengelus pipi tirus mayra yang tertutup rambut panjang.

"Kita balikan yah.kita perbaiki semuanya." Mayra jelas mengangguk,dia memang mengharapkan kembali sosok Resqi yang penyayang.kak Resqi mengangkat dagu mayra dengan lembut dan mendekatkan bibir mayra dengan bibirnya.dan bermain disana.



Hayyyy readers!!! Baca terus ya,ini udah mau ke konflik!
Bakal seru deh kalo baca dari awal sampai bagian ini,nanti di tengah-tengah bakalan seru bangetttt.
Terima kasih sudah membaca.
Selamat membaca di bagian berikutnya dear😘

Mea JaniallesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang