Satu orang membuat pagi ku hancur.
Dan satu orang lainnya membuat pagi ku ini menjadi sejarah.Seorang gadis tengah berbaring di atas sebuah kasur pink miliknya. Dan terdengar ada suara yang membangunkannya dari alam bawah sadarnya.
"non... Non... Bangun!!!" ucap pembantu rumah tangga nya yang bernama bi Ina sambil memukul mukul pelan tubuh gadis itu."hmmm... Udah jam berapa bi?" dengan masih sangat mengantuk.
"jam 6 non..." jawab bi Ina dengan sangat sopan.
"Chikaaa...." ucap bi Ina tegas namun masih memiliki unsur kelembutan.
"Iya deh bi..." dengan setengah sadar Chika berjalan menuju kamar mandi.
Seusai keluar dari kamar mandi dia melihat ke arah jam dinding. "aaaaaaa.... Udah jam 6.30" teriaknya yang kaget ternyata dia sudah bertapa di kamar mandi selama setengah jam.
Dengan terburu buru ia menyambar seragam sekolah nya yang ada di dalam lemari dan menggati kimono nya.
Seusai memakai seragamnya, Chika menuju meja rias nya. "muka gue... Sembab..." Chika mengambil bedaknya untuk menutupi wajah sembab nya itu. Dia merapikan rambutnya dan membiarkannya tergerai. Kini dia memandangi tubuhnya yang sudah terbalut seragam putih abu abu itu.
Chika melirik ke arah jam dinding lagi dan melihat sudah pukul 6.40. "aduuuhh... Mati guee... "
Chika segera menyambar tas ransel hitam miliknya dan berlari keluar kamar dan menuruni anak tangga."non... Ini sarapannya udah bibi siapin." menyiapkan makanan di meja makan.
"udah bi.. Nanti Chika makannya di kantin sekolah aja." melanjutkan langkahnya menuju ke garasi. Chika masuk ke dalam mobil jazz putih miliknya, dia menghidupkan mesin mobilnya. Pak anto membukakan gerbang untuk Chika.
💕💕💕💕💕
Chika membelokkan mobilnya menuju gerbang sekolah.
Ketika hendak memarkirkan mobilnya, ada sebuah mobil sport berwarna hitam yang tiba tiba menerobos dan merebut tempat yang seharusnya menjadi parkiran mobil Chika.
"siapa sih... Kurang ajar banget ini anak, seenaknya aja dia menerobos dan merebut tempat parkir mobil gue. " ucap Chika dengan amarah memenuhi emosi nya. Dia memukul mukuli kaca pintu mobil yang sembarangan merebut tempatnya. "woiii... Keluar.... Seenaknya aja lo main nerobos nerobos mobil gue... "Seorang pemuda tampan keluar dari mobil sport hitam itu dengan kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya.
"apa apa an lo ngelarang ngelarang gue markir mobil di sini?" ucapnya dingin."gue gak ngelarang lo markir di sini, tapi karena lo ngerebut tempat gue... Padahal kan di sana masih banyak tempat yang kosong, kenapa harus ngerebut tempat gue? Kenapa lo nggak ke sana aja?" omel Chika panjang lebar membuat pria itu menutup telinganya.
"karena tempat ini aling dekat. Dan kenapa gak lo aja yang pindah ke ujung?" dengan tidak berdosa pria itu dengan santai nya.
"emang lo siapa? Ngatur ngatur hidup gue? Yang dapat tempat ini pertama kan gue bukan elo. So, seharusnya lo yang pindah." cibir Chika yamg sekarang nada bicaranya ditinggikan, karena amarahnya sudah mencapai level tertinggi.
"ooohh... Lo nggak tau siapa gue?" kini pemuda itu bertanya kembali dengan sombongnya.
"gue tau siapa lo..." jawab Chika yang masih menggantungkan kalimatnya. "lo adalah pria ter brengsek kedua yang pernah gue kenal." sambungnya, lalu masuk ke dalam mobilnya dan memarkirkannya ke ujung parkiran.
Chika bukannya gak mau bertindak seperti ini dari tadi, tapi karena orang seperti itu tidak pantas dibiarkan seenaknya. "sombong banget..."
💕💕💕💕💕
Chika mencari cari dimana barisan tempat anak MOS. Dan tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang. Chika menoleh ke belakang.
"hai..." sapa pemuda itu dengan ramahnya keada Chika. Tetapi hanya dibalas dengan senyum terpaksa oleh Chika.
"kamu anak mos?" tanya pemuda itu kembali memecahkan keheningan."iya" jawab Chika jutek dan singkat.
"kamu mau nyari barisan anak mos" pemuda itu seperti bisa membaca pikiran Chika. Chika langsung kembali menoleh ke arah pemuda itu tanpa sahutan namun dengan ekspresi ingin meminta jawaban.
"ohh... Barisan anak mos disana" ucap pria itu menunjuk ke arah barisan anak mos yang tadi tidak terlihat oleh Chika, dengan senyum manis yang menampakkan lesung pipi nya.
Seketika Chika langsung terdiam memandangi wajah pemuda itu dengan tiada ekspresi.
"heeeiii" pemuda itu melambai lambaikan tangan nya di depan wajah Chika yang melamun.
"eh... Sory kak... Emm thank's ya kak..." entah kenapa kali ini dia langsung memberi senyum manisnya itu yang tidak biasanya dia senyum kepada orang lain apalagi yang belum pernah kenal. Chika langsung meninggalkan pemuda itu dan pergi ke tempat barisan anak mos yang ditunjuk oleh pemuda itu tadi dengan salah tingkah.
💕💕💕💕💕
"hai adik adik.... " sapa ketua osis kepada anak anak mos dengan ramah.
"hai kak.... " balas sapa anak anak mos tak kalah ramah, terkecuali Chika.
Chika sedari tadi hanya mengarahkan pandangannya ke arah sepatunya dan memikirkan hal yang lain. 'suara nya itu kayak gak asing deh di telinga gue. Eh tapi gak mungkin, gak ada yang gue kenal di sekolah ini.'
"kakak selaku ketua osis di sini yang akan membimbing kalian selama masa orientasi sekolah."
Chika yang tadi nya tertunduk mendongak karena penasaran melihat siapa yang berbicara itu. 'oh my gosh... Ternyata dia.' sejenak batinnya berhenti berbisik 'what? Dia ketos? Oh my god... perfect man..' dan tiba tiba dia tersadar akan apa yang di pikirannya tadi.
'hey.. Chika... Kok lo bisa bisa nya sih mikir sejauh itu baru aja kenal.. ' ucap batinnya menyalahkan diri nya sendiri."oh iya... Perkenalkan nama kakak Alexander" ucap ketua osis itu lagi yang ternyata namanya Alexander.
💕💕💕💕💕
Hai hai... Aku kembali lagi dengan cerita yang makin membuat penasaran...
Jamgan lupa vote & coment yeahhh... Aku butuh untuk membuat aku makin semangat nulis cerita nya.
Oke dah... Kalau ada penyalahan kata komen aja ya...
Oke see you di part berikutnya... 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle
Teen FictionCinta Segitiga... Cinta yang rumit... Bahkan dapat memisahkan hubungan persahabatan karenanya. Tapi kebanyakan orang lebih memilih cinta dibandingkan persahabatan. Cinta yang menyakitkan dibanding sahabat yang menguatkan. Dan pada akhir...