Sifatnya sulit dimengerti ya...
"heiii!!!" sapa seorang gadis kepada Chika yang duduk melamun dan membuyarkan lamunannya. Chika hanya membalas dengan mendongak dan menatap gadis itu dengan tatapan tidak dimengerti.
"boleh duduk bareng gak?" tanya gadis itu yang tidak juga dijawab oleh Chika dan hanya memberi bangku untuk gadis itu duduk.
"makasih...." ucap gadis itu dengan ramahnya dan dengan senyum manisnya namun, hanya dibalas senyum terpaksa oleh Chika.Chika kembali sibuk dengan pikirannya, sedangkan gadis yang di sebelahnya sibuk membaca novel. Sepersekian menit kemudian gadis itu meletakkan novelnya di atas meja dan mengulurkan tangannya kepada Chika.
"oh iya... Sheilla" gadis itu memperkenalkan namanya.Chika memperkenalkan namanya kembali dengan jutek tanpa menjabat tangan Sheilla.
"oh iya... Lo alumni mana?" tanya Sheilla agar supaya serasa lebih akrab kepada Chika.
"lo bisa gak sih...." ucap Chika yang masih menggantung, dengan nada dan ekspresi tajam namun tidak ada unsur amarah.
"tadinya gue cuman mau ngajak lo ngobrol aja, soalnya gue liat lo kayak punya beban masalah."
Chika melirik ke arah Sheilla.
"owh... Gue salah ngomong ya... Sory ya.." ucap Sheilla merasa bersalah karena dia merasa salah ucapan.
"no problem..." jawab Chika dan menatap kembali lurus ke depan.
"Chik..." panggil Sheilla lagi dan di balas oleh tatapan Chika yang sudah ingin berkata kata.
"owh... Sory banget ya... Lo kan gak mau diganggu..." Sheilla memukul mukul jidatnya dan kembali menatap Chika dengan senyum manis dan menampakkan lesung pipi nya.Dan seketika Chika membalas senyumnya tak kalah manis.
"wah lo senyum ternyata manis banget ya" puji Sheilla yang terkejut melihat Chika tersenyum.
"senyum lo lebih manis... Dibumbui lesung pipi" ucap Chika yang belum berhenti melepaskan senyumannya.
"gue liat lesung pipi lo teringat sesuatu deh... gue boleh cerita gak""wah... Boleh banget... Gini kan dari tadi seru..."
"tapi lo jangan ada ketawa ketawa ya... "
"iya iya... Ayo cepat! cerita... "
"gue tadi pas nyari nyari barisan anak mos jumpa seorang cowok." Chika mulai bercerita dan dibalas tatapan heran oleh Chika.
"dan dia punya lesung pipi kayak lo gitu juga... Tapi ya, dia itu orangnya sopan banget... Dan friendly, kayak lo gini lah..." lanjut Chika bercerita. Sheilla mulai penasaran bercampur curiga siapa orang yang dimaksud Chika."dan ternyata dia itu...." ucapan Chika terhenti ketika melihat Sheilla senyum senyum.
"tuh kan lo senyum senyum, ngejek gue lo pastinya kan.""gak... Gue heran aja liat lo... Gue kira lo nggak tersentuh... Tau tau... Ah... Lo itu sifatnya sulit dimengerti ya..." ucap Sheilla dan Chika hanya memutar bola matanya.
"dan ternyata dia itu apa?" Sheilla yang penasaran akan kelanjtan Chika."dan ternyata dia itu KETOS." ucapnya menekan kata ketos nya.
"hahahahaha.... " seketika tawa Sheilla pecah.
"tuh kan... Inilah malesnya gue... Lo ketawa... " cibir Chika kesel karena Sheilla menertawakannya.
"bang Alex maksud lo?" tanya Sheilla berusaha menenangkan tawanya.
"ah... I.. Iya... Ya... Dia perkenalan katanya namanya gitu kan?" tanya Chika balik. Yang dibalas dengan senyum senyum an Sheilla yang membuat bingung serta geram.
"eh.. Tunggu... Lo kenal sama dia?" tanya Chika lagi."dari mana lo tau... Ye... Sok tau lo.." ucap Sheilla dengan masih geli.
"ya gue ngerasa aja, karena tadi lo bilang si alex alex itu abang kan? Ya, itu artinya lo bukan kenal aja, tapi lo akrab gitu kan? Atau lo ada hubungan?" tanya Chika bertele tele.
"ih... Lo ribet banget sih... Ni gue jawab satu per satu. Iya, gue manggil abang sama yang lo bilang si alex alex itu," ucapnya yang masih menggantung karena gak tahan mau mengeluarkan lesung pipi manisnya.
"iya gue akrab sama dia, ya bahkan akrab banget. Ya benar yang lo bilang kami ada hubungan." ucap Sheilla yang masih menggantungkan kalimatnya karena melihat raut wajah Chika berubah menjadi bingung.'mereka punya hubungan? Apa yang dia maksud adalah apa yang ada di dalam pikiran gue? Jika iya, gue merasa bersalah banget menceritakan pacar nya sendiri kepadanya. Lantas mengapa dia ketawa ketawa aja.' batin Chika yang berbisik seketika terbuyarkan oleh teriakan Sheilla.
"woooyy... Lo kenapa?"
"nggak kenapa kenapa. Lanjut... "
"iya, jadi hubungan kami itu adalah hubungan kakak adik."
Mata Chika seketika terbelalak. "serius lo?"
"iya... Kami saudara kandung. Dia kakak gue, makanya gue manggilnya abang. Sheilla mulai tersenyum senyum sendiri mulai memikirkan rencana.
Chika memukul mukul mulut serta jidatnya. Kali ini dia bukan merasa bersalah, dia merasa bodoh. Ya iya lah, dia belum kenal udah langsung curhat gitu aja, salah orang kan jadinya.
"Sel... Sel... Lo jangan kasih tau abang lo ya.... Pliiisss..." mohon Chika."boleeehhh... Tapi ada syaratnya..." ucapannya menggantung melihat ada setitik harapan di mata Chika.
"iya apapun itu gue berikan asalkan lo jangan beri tahu sama abang lo ya..." ucap Chika menyatukan tangannya memohon meski dia ragu tidak mungkin satu atap saling menyembunyikan rahasia itupun dengan hal seperti ini.
"lo harus mengabulkan tujuh permintaan gue." ucapnya santai berkacak pinggang dengan ekspresi menantang.
Mata Chika terbelalak. "lo udah gue kasih satu permintaan kenapa sekarang jadi beranak pinak sih kadi tujuh. Nanti permintaan pertama lo bilang kabulin tujuh lagi... Pusing gue..." oceh Chika.
"oke... Makasih, gue buat kayak yang lo bilang. BERANAK PINAK." menekankan dua kata terakhir.
"yah... Jangan donk..." ucap Chika lagi lagi memohon.
"nggak kok... Gue gak sejahat yang lo kira. Tapi lo mau nggak dengan tawaran gue? Kalau nggak mau sih no problem." ancam Sheilla.
"oke oke.... Gue bakal kabulin 7 permintaan lo. Tapi jangan yang macam macam ya..." ucapnya dengan berat hati.
"yeeeeeyyyy" teriak nya bersorak ria hingga mata seisi kelas tertuju pada mereka berdua.
Sheilla menutup muka nya karena malu dengan novel yang ada di atas meja nya.
"oke deal?" ucapnya mengulurkan tangannya kepada Chika dengan lagi lagi menampakkan lesung pipi nya yang manis."deal.... " ucapnya dengan berat hati, memutar bola mata nya malas sambil menjabat tangan Sheilla.
"yuuu-" teriakan nya terpotong karena Chika lebih dulu menutup mulut nya karena takut kejadian tadi terulang sorotan mata ke arah mereka.
"oke... Permintaan pertama adalah... "
💕💕💕💕💕
Haihai... Jumpa lagi dengan author yang gak habis habis nya menumpahkan semua isi otaknya demi reader setia.
Okeh, gak usah banyak bacot... Tunggu author mu ini di part selanjtnya okehhh...
Bye bye... Kiss kiss muaahh..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle
Teen FictionCinta Segitiga... Cinta yang rumit... Bahkan dapat memisahkan hubungan persahabatan karenanya. Tapi kebanyakan orang lebih memilih cinta dibandingkan persahabatan. Cinta yang menyakitkan dibanding sahabat yang menguatkan. Dan pada akhir...